Dari sudut pandang modern, hubungan antara manusia dan dewa nampaknya menakutkan dan penuh bahaya. Bagi manusia, dewa bisa menjadi kawan terbaik dan sekutu terkuat, namun dewa juga bisa menjadi musuh terburuk. Para dewa nampaknya sama tak stabilnya seperti halnya manusia.
Meskipun dewa nampaknya lebih kuat daripada dewi, namun murka dan amarah para dewi mampu menyebabkan beberapa peristiwa terbesar dalam mitologi Yunani, beberapa di antaranya adalah Pencarian Bulu Domba Emas, Perburuan Babi Kalidon, Perang Troya, dan Dua Belas Tugas Herakles.
Amarah para dewi tidak hanya dapat meghancurkan kehidupan korbannya, melainkan dapat pula berdampak kepada keluarganya, terkadang bahkan dapat mempengaruhi seluruh kota atau kerajaan tempatnya tinggal. Penghukuman terhadap manusia, yang ditimpakan oleh para dewi, terkadang dapat sama kejam dan brutal seperti halnya oleh para dewa.
Di bawah ini dijabarkan beberapa kisah Yunani dan Romawi mengenai bagaimana para dewa dan dewi menghukum manusia.
* Aktaion
Aktaion adalah pemuda yang senang berburu di hutan. Ia sering berburu rusa menggunakan panah, dengan disertai anjingnya. Suatu hari, ketika sedang berjalan di hutan, ia melihat suatu gerakan di pepohonan. Ia mendekat dan melihat seorang perempuan yang amat cantik. Perempuan tersebut sedang mandi di sungai. Aktaion begitu terkesima sehingga hanya berdiri terpaku memandang perempuan tersebut.
Akan tetapi perempuan tersebut menyadari kehadiran Aktaion. Perempuan tersebut bergegas pergi dan amat marah. Ternyata ia adalah dewi Artemis, yang murka kepada Aktaion, yang dianggapnya telah tidak sopan. Artemis lalu mengutuk Aktaion, mengubahnya menjadi seekor rusa.
Kemudian Anjing-anjing Aktaion melihat Aktaion, yang telah berubah menjadi rusa, dan memburunya. Mereka menangkapnya dan mengoyak-ngoyak tubuhnya hingga mati.
* Leto
Leto merupakan putri Coeus, Titan intelek dan Phoebe, Titaness bulan dan dia adalah saudari Asteria. Leto dipercayai dilahirkan di Pulau Kos. Dalam mitologi Romawi, dia dikenali sebagai Latona.
Kecantikan Leto menyebabkan Zeus jatuh cinta padanya. Zeus memperkosa Leto sehingga menyebabkan dia hamil anak Zeus. Apabila Hera, istri Zeus, mendapat tahu kejadian ini, dia berasa sangat cemburu.
Hera menganiaya Leto dengan berbagai dugaan. Antaranya, Hera melarang Leto melahirkan anak di atas daratan, semua pulau di laut atau mana-mana tempat di bawah matahari. Ini menyebabkan Leto kesulitan untuk mencari tempat untuk melahirkan anaknya. Dia berjalan tanpa hala tuju sehingga akhirnya dia menemui sebuah pulau yang terapung. Pulau itu adalah pulau Ortygia. Maka, dapat Leto melahirkan anak di situ kerana pulau itu tidak bersambung dengan bumi. Menurut beberapa pendapat, pulau Ortygia adalah saudari Leto, Asteria, yang berubah wujud.
Hera masih belum puas untuk menyiksa Leto. Apabila Leto hendak melahirkan anak, Hera melarang Eileithyia, putrinya yang juga dewi kelahiran, untuk membantu proses kelahiran Leto.
Diceritakan bahwa Leto melahirkan Apollo dan Artemis dengan berpegangan pada sebuah pohon zaitun di pulau Ortygia. Terdapat versi lain yang mengatakan bahwa Leto melahirkan Artemis terlebih dahulu di Ortygia dan kemudiannya Artemis, yang masih bayi, membantu ibunya menyeberangi lautan ke pulau Delos dan di sana Leto melahirkan Apollo. Oleh sebab ketabahan Leto menghadapi pelbagai penderitaan untuk melahirkan anak-anaknya, dia disebut sebagai dewi keibuan.
Leto bersama Artemis dan Apollo datang ke Lycia untuk minum air kolam yang terdapat di tempat itu. Namun, penduduk Lycia tidak mahu Leto minum air kolam mereka. Mereka mengaduk-aduk lumpur di dasar kolam sehingga airnya menjadi keruh dan berlumpur. Leto marah dengan perbuatan mereka itu. Dia mengubah orang-orang itu menjadi kodok, yang harus menghabiskan sisa hidup mereka di air kolam atau sungai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mitologi Yunani
Historical FictionSekumpulan mitos dan legenda yang berasal dari Yunani Kuno dan berisi kisah-kisah mengenai dewa dan pahlawan, sifat dunia, dan asal usul serta makna dari praktik ritual dan kultus orang Yunani Kuno.