Chapter 8

308 32 0
                                    

(Leo)

Aku bersandar selagi sesekali bertukar pandang dengan Kara. Kami seperti bertukar pikiran melalui telepati, entah untuk saling mengatai bodoh atau hanya berbicara. Hal lucunya adalah kami seperti saling mengerti apa yang dibicarakan. Mau lihat?

Aku menarik nafasku pelan dan kembali melihatnya dengan datar. "Dasar bodoh.." Kataku dalam hati yang kusampaikan seperti telepati kepadanya.

Ia mempertajam tatapannya dan aku dapat melihat tangannya mengepal keras. See? It's funny to watch..

"Ehm."

Aku menoleh melihat ayahku yang menyikutku pelan. Aku kembali duduk tegak dan melihat semua pasang mata melihatku dengan serius. Hanya mata Kara yang menatapku seolah-olah menertawakanku. Aku melihat Rey untuk memberikan ide apa yang terjadi, tapi ia bergumam tidak jelas yang membuatku tidak paham apa maksudnya. "Sorry?" Kataku akhirnya karena tidak berhasil mengerti keadaan yang sekarang sedang terjadi.

"Mr.Justin bertanya apakah kau mengenal Mrs.Casey?" Kata Carla untuk mempercerah keadaan.

Aku menggeleng dengan cepat, "yang kutahu ia hanya membagikan makanan di kantin dan memantau bila kami kelebihan atau kekurangan makanan."

Aku dapat mendengar Kara mendengus mendengar jawabanku.

"Saya tidak begitu mengenal Leo sir. Yang saya tahu Leo adalah murid berprestasi." Kali ini pandanganku terjatuh pada Mrs.Casey yang berdiri di samping Kara.

Justin mengangguk-angguk. "Lalu tadi kau menjelaskan kalau.. Dia datang dan membanting nampan karena Felicia berbicara kasar?"

Mrs.Casey mengangguk yakin. "Yeah. Sesuai dengan penjelasan saya tadi Sir."

"Apakah kau bersumpah tidak mengada-ada dengan hal ini?"

Mrs.Casey mengangguk lagi. "Saya berani bersumpah saya tidak mengarang cerita."

"Kata-kata seperti apa yang Felicia katakan untuk Kara Mrs.Casey?" Tanya ulang Justin walau ia tahu dengan pasti berdasarkan cerita Mrs.Casey tadi.

"Ia berkata.. Maaf sebelumnya. Ia berkata b*tch untuk Kara setelah berbicara dengan teman semejanya."

"Bohong!" Teriak Felicia dengan cepat.

"Hei. Jika kau sudah ketahuan bersalah lebih baik menerima kesalahanmu." Kata Kara dengan cepat.

"Ck!" Decak Felicia dengan kencang.

Justin menghela nafas dan mengangkat remote TV di sebelahnya. Ia menyalakan TV dan membuat kami semua melihat TV di sebelahnya yang menyala menampilkan CCTV kejadian kantin kemarin. "Sebenarnya saya sedikit curiga jika Felicia adalah korban. Karena jika diperhatikan setelah Leo membanting nampan.." Ia menekan tombol Play untuk menjalankan CCTV kembali. "Leo pergi dan Felicia menghampiri Kara.."

Kami semua terpaku ke layar di mana menampilkan aku pergi meninggalkan kantin bersama Rey. Tidak lama kemudian, hanya selang beberapa detik, Felicia berdiri dan menghampiri Kara. Ia menyiram Kara dengan gelas di tangannya. Carla memisahkan mereka dan Kara menghampirinya hendak memukulnya namun ia tidak melakukannya.

Aku melirik Kara dari ekor mataku. Dia baik-baik saja?

"Well. Berdasarkan CCTV ini sepertinya saksi kita tidak berbohong mengenai kejadian di mana Felicia memang berkata kasar pada Kara." Katanya sambil kembali menekan tombol Pause.

Ia berbalik melihat kami dan menghela nafas. Ia melipat kedua tangannya di atas meja. "Sudah waktunya untuk keputusan akhir bukan?"

Ia melihat Felicia dan melihat Kara secara bergantian. "Felicia Simon. Anda dikenai hukuman sebulan kerja sosial di sekolah selama jam istirahat dan jam pulang sekolah."

The Winner and The LoserTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang