Chapter 12

214 26 0
                                    

(Kara)

Seperti biasanya, setelah pulang sekolah kami akan berkumpul di rumah Leo untuk tutor tambahan bersama Lucy atau Daniel. Aku mengistirahatkan kepalaku di atas meja bersamaan dengan Carla karena kami berdua sudah sangat lelah dengan semua soal-soal perlombaan. Bahkan kemarin saat aku tertidur, aku memimpikan soal-soal perlombaan itu menghantuiku.. 

Aku menghela nafas melirik Rey dan Leo yang mengisi waktu senggangnya untuk bermain game karena Lucy bilang akan telat datang. Carla menaikkan kembali kepalanya dan menarik secarik kertas soal lama yang ada di tengah-tengah meja. Ia membalik kertas soal itu dan tangannya mulai bergerak di kertas untuk membuat gambar-gambar doodle, aku menatapnya bosan lalu menyapukan pandanganku ke sekeliling ruang game ini. Untuk pertama kalinya, aku menyadari ada beberapa piagam dan piala yang tersusun rapi di atas TV game, ada juga deretan kaset-kaset game yang tersusun rapi di lemari terpisah di sudut ruangan dekat kulkas kecil. Kedua mataku terjatuh pada sebuah bola yang nampaknya sering terpakai di sudut lain ruangan dekat meja belajar kami. "Kalian sering bermain basket?" tanyaku pada kedua pria yang sedang benar-benar terfokus pada layar TV di depan mereka.

"Yap!" Sahut Rey yang asyik mengayunkan console game di tangannya. "Zombie di kiri! Tembak!!"

Leo berdecak, "Sedang kuusahakan!"

"Aku pernah ikut mereka main.." jawaban Carla membuatku menoleh padanya.

Aku menggembungkan kedua pipiku, "Kenapa kau tidak mengajakku??"

Carla menyikutku pelan dan tersenyum lebar. "Ikut saja lain kali! Rey punya banyak teman yang ramah. Aku diajari bermain beberapa waktu lalu."

"Yap! Ikut saja lain kali. Akan kuberitahukan kalau sedang bermain." Ia berdecak dan memainkan gamenya dengan seru. "Damn! Hei! Kemari kau!"

Krek.

"Hello!!! Aku membawa soal lagi!" Sapa riang Lucy membuat kami berempat mengerang lelah secara bersamaan. Lucy tertawa kecil dan menutup pintu di belakangnya sambil memeluk setumpuk soal yang lebih tipis dari biasanya. Beberapa menit kemudian, Rey dan Leo mematikan gamenya dan bergabung dengan kami.

Lucy berdeham dan tersenyum lebar. "Jadi.. Daniel tadi baru saja meneleponku. Ia tidak bisa datang hari ini karena rapat dengan dosennya. Tapi ia memberikan sebuah kabar gembira untuk kita semua~"

Kami berempat mulai melihatnya dengan pandangan penuh antusias. "Apa apa apa?" Tanya Carla yang tidak sabar.

"Berhubung hari jumat hari libur dan sabtu sekolah kalian tidak ada kegiatan..." Ia melebarkan senyumnya sambil terus menatap kami berempat, "Daniel mengajak kita semua untuk berlibur ke Villa ayahnya setelah lomba!"

"Yey!!!!" Teriakku dan Carla dengan kompak.

"Akhirnya liburan!" Sambung Rey dengan penuh kelegaan.

Senyum di wajahku hilang saat melihat sudut bibir Lucy menaik membentuk sebuah senyum penuh kelicikan. "Tapi. Kalian harus bisa mengerjakan soal terakhir kalian dengan baik. Tingkat kesulitan bisa di bilang Legend.. Kenapa? Karena ini soal yang kuambil dari beberapa referensi yang tergolong rumit untuk anak SMA."

Leo mengerang, "Kau bahkan tidak ikhlas memberikan kami libur."

"Nah coba dulu saja aku yakin kalian bisa mengerjakannya karena kalian sudah sering mengerjakan soal-soal buatanku.. Dari 30 soal ini, maksimal kesalahan 5, baru kalian bisa mendapat tiket liburan ke Villa." Ia membagikan soal yang ia bawa tadi ke hadapan kami lalu mulai duduk di seberang kami. "No kerjasama." Katanya penuh peringatan sebelum akhirnya memperbolehkan kami mengerjakannya.

Aku menatap soal-soal di lembar pertamaku. Tanganku bergerak pelan mengikuti proses perhitungan yang kujabarkan di bawah soal dengan teliti. Sesekali aku menghapus jawabanku untuk memperbaikinya lagi. Namun setengah mengerjakan soal aku baru menyadari kalau ini semua soal-soal yang sama dengan latihan kami sebelumnya hanya saja berbeda sudut pandang atau tata bahasanya. Aku melihat ke arah Lucy saat menyadari hal ini, Lucy menangkap maksudku dan mendekati jarinya di bibirnya. "Sstt." katanya tanpa suara.

The Winner and The LoserTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang