Harry's POV
Jika bukan karena Gayel, aku tidak bisa berada disini. Gayel yang membawa ku kemari sehingga aku merasa kembali dekat dengan Abby.
Kini aku sedang menatapnya berjalan menjauhi ku menuju area depan. Ya kami sedang membereskan beberapa barang di area dapur. Tadinya aku yang mau mengambilkan beberapa kardus barang untuknya, namun ia menolak dan menyuruhku untuk tetap disini.
"Ayah, kenapa ayah tersenyum begitu?" Gayel mengagetkan ku dengan menyolek punggung tangan ku. Aku yang sedari tadi tidak sadar sedang tersenyum begitu merasa malu setelah menyadarinya.
Aku berjongkok mensejajarkan tubuhku dengannya. "Hey, ayah harus berterima kasih padamu." Ucapku sambil menata rambut pirangnya.
"Uh? Untuk apa?" Tanyanya dengan nada bingung yang sungguh menggemaskan.
"Untuk,---"
Bruk...
"Ahhh..."
"Abby kau baik-baik saja?"
Aku segera menuju kearah Abby yang sedang menatap kakinya. Dua kardus jatuh menimpa jari-jari kakinya. Ia mencoba berjongkok untuk mengelus jari-jari kakinya.
"Kau baik-baik saja? Biar aku melihatnya." Aku berjongkok bersamaan dengannya setelah sebelumnya meminggirkan dua kardus yang menimpa kakinya.
"Aku baik-baik saja." Ucap Abby sambil kembali berdiri tegak.
Aku melihat jemarinya. Tidak ada luka sedikitpun untungnya, hanya beberapa jarinya memerah. "Apa yang terjadi?" Tanyaku sedikit kesal juga khawatir. Suara jeritannya seakan menandakan ia merasa begitu kesakitan.
"Aku hanya tidak melihat ada meja didepan ku. Aku menendangnya. Dan karena terkejut, aku menjatuhkan kardusnya." Jelasnya Abby.
Aku menatapnya begitupun dengannya yang juga menatapku.
"Hahaha..."
Dengan bersamaan kami menoleh menatap gadis kecil berambut pirang yang sedang tertawa melihat Abby. Gayel tertawa begitu kencang dengan nada tawa yang menggemaskan. Lalu beberapa detik kemudian, Abby ikut tertawa dengan wajah bodohnya. Tak bisa menahan perasaan geli yang ditimbulkan mereka berdua, tawaku juga pecah.
Kami bertiga tertawa begitu lepas.
"Tunggu dulu, Abigail, kau menertawai ku karena kebodohan ku?" Tanya Abby tiba-tiba. Gayel yang masih tak bisa menahan tawanya hanya mengangguk untuk menjawab pertanyaan Abby. "Oh kau serius? Baiklah aku akan berubah menjadi monster dan menangkap mu." Ujar Abby melanjutkan. Ia seakan mengambil ancang-ancang untuk mengejar Gayel.
Gayel dengan semangat berlari dengan Abby yang mengekorinya dengan gaya seakan dia akan melahap Gayel. Bisa kulihat kebahagiaan di dalam mereka berdua. Selama ini bahkan aku belum pernah merasa sesenang ini melihat Gayel tertawa dan gembira.
Lamunanku tentang mereka berdua terhenti ketika ponsel di saku celana ku berbunyi. Aku segera keluar dari dapur menuju ruang depan untuk mengangkat panggilan telpon itu.
"Oh Dale?... Katakan pada mereka 30 menit lagi aku sampai."
Setelah menutup panggilan telepon dari Dale, aku segera menuju kebisingan yang dibuat Abby dan Gayel di lantai dua.
![](https://img.wattpad.com/cover/59920189-288-k716718.jpg)