Dilamar?

3.8K 386 24
                                    

BLUSH!!

''Vi-Victor!''

Astaga! Apalagi kali ini yang diperbuat Victor? Bukannya Yuri tak suka, hanya saja ia tak menyangka jika pria yang terlihat keren di televisi itu ternyata begitu aktif macam begini.

Entah apalagi kejutan yang akan Victor tunjukan padanya.

Akhirnya, Yuri hanya bisa speechless karena Victor malah asyik bermain dengan perut besar bak wanita hamil beberapa bulan miliknya tersebut.

''E-Etto....''

Itu agak ... ehem, memalukan. Eh, tapi pria itu bilang terlihat menggemaskan.

Errr.... mungkin cara pikir dan sudut pandang dari Victor Nikiforov itu agak berbeda dari yang lainnya.

''Ano... aku selesai,'' ucap Yuri, beranjak dari kolam kemudian melangkah terlebih dulu untuk membilas tubuhnya. Andai saja Victor melihat, rona merah tipis itu terus menempel di pipi Katsuki muda.

Hei! Siapa yang tak senang bertemu sang idola? Tentu saja Yuri senang!

Sehabis memakai pakaiannya, Yuri lekas berlari terburu-buru ke arah kamar dengan semangat tinggi. Ia tak sabar untuk berfoto bersama artis idolanya, belum lagi dapat tanda tangan langsung dari Victor!

''Yur--Are?''  Bahkan Mari saja tak ia perdulikan sampai-sampai wanita itu hanya melongo dengan raut heran. Ada apa dengan adik laki-lakinya, coba?

'Yosh! Aku akan berfoto bersama Victor, lalu mencuci fotonya dan menempelnya di dinding kamar!' Lihat saja senyum yang mengembang terus itu, membuat Hiroko bahkan ikut terse--

''Kaing...kaing!''

''Sumima---GWAKHH!!''

GUBRAK!!

Itu suara jatuh terjerembabnya tubuh Yuri yang baru saja tak sengaja menginjak ekor Maccachin--pudel peliharaan Victor. Karena berniat menghindar setelah itu, pria 23 tahun itu malah salah langkah dan ... bisa dilihat jatuh tak elitnya.

Terjerembab, berciuman dengan pintu kamarnya sendiri.

Well, setidaknya Yuri sudah sampai kamarnya. Tempat dimana dindingnya dihiasi poster-poster Victor berbagai gaya--seperti maniak saja.

Oh! Kalau Victor melihat....

N-NO!

"Pffttt!" Victor Nikiforov mendengus geli menyaksikan fansnya telah lari kalang kabut. Memangnya kenapa kalau ia gemas dengan perut montok Yuri?

Menyisir rambutnya memakai jemari, ia pun menyudahi acara berendam. Ia tak mau kulit tangan dan kakinya jadi keriput mendadak.

Setelah keluar dari kolam dan memakai mantel khusus sehabis dari onsen, ia pun berjalan ke ruang makan untuk pelanggan Yu-topia.

Seorang ibu-ibu yang wajahnya mirip Yuri mendekati mejanya dan menawarkan menu spesial.

"Katsudon?" Victor mengernyit. Ia pernah mendengar nama makanan itu saat mengatur daftar menu untuk restoran miliknya.

"Tentu saja, tuan," Ibu itu tersenyum sangat ramah. "Tunggulah sebentar."

Victor mengangguk dan ia melihat sekeliling. Ada beberapa orang di ruang ini, dan mereka semua saling mengobrol akrab dengan teman-temannya. Si Rusia merasa asing dan sendiri.

Siapa yang kira-kira mau menemani? Omong-omong, dimana Macca?

DRAP! DRAP! DRAP! CKIIIIITTT!!

''VICTOR!''

Eternal Katsudon (Man x Man)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang