AYO KITA MENIKAH!!

2.5K 287 33
                                    

''HAH?!''

Jangankan orangtua Yuri, pria katsudon itu sendiri saja sampai menampakkan tampang shock hebat. Mari--kakak perempuan Yuri sampai menjatuhkan rokoknya saat tak sengaja hendak masuk ke ruangan situ.

''V-Victor!''

''Akhirnya Yuri ada yang melamar juga.'' Bukannya melanjutkan acara kaget, Toshiya malah menepuk-nepuk pundak sang putra bangga dengan senyum tanpa dosa.

''Ini sangat mengejutkan, Vicchan,'' sambung Hiroko sambil lempar senyum maklum. Yuri sendiri sudah tak tahu harus merespon apa. Antara tak percaya dengan respon orangtuanya dan malu hebat. Wajahnya saja sudah memerah begitu.

''Tou-san, Kaa-san....''

Memang, sih selama 23 tahun bahkan sudah hampir memasuki 24, Yuri belum pernah punya pacar. Jangankan pacar, pengalaman saja tidak ada. Jadi sudah sewajarnya dia down seketika saat ada cobaan kecil pada hubungan barunya.

''Ano, kalian tak keberatan?'' Yuri bertanya pada ketiganya. Apa mereka tak mau ada bayi di keluarga ini?

''Kenapa tidak? Asalkan Yuri bahagia, Kaa-san tak masalah.''

''Kaa-san...'' Yuri langsung terharu. Matanya sampai berkaca-kaca begitu. Ia tatap sang Ayah yang juga mengangguk, lalu Mari tengah tersenyum padanya.

Sempurna. Semua terasa sempurna.

Victor mengembangkan senyum lebar begitu mendengar respon kedua orang tua Yuri. Rasanya semua berlangsung sempurna, bahkan ini melebihi khayalannya.

Tadinya ia sudah siaga bila orang tua Yuri menentang, maka ia akan memohon lebih banyak pada mereka. Kalau perlu culik paksa Yuri!

Tapi syukurlah keluarga Yuri ternyata berpikiran terbuka. Sungguh berkah bagi si Rusia.

"Yosshaa!" Victor menepukkan dua telapaknya. "Kalau begitu, aku mohon ijin bawa Yuri ke suatu tempat. Arigatou gozaimasu pada Okaa-san dan Otou-san yang sudah merestui kami. Juga Mari-nee. Maaf, karena ini rencana dadakan, aku hanya bisa membawa Yuri."

Sekali lagi ia melakukan dogeza. Victor, apa kau tak merasa risih dengan tubuh basah kuyupmu itu?

"Ahh, tak perlu kuatir, Vicchan. Bawalah Yuri dan bahagiakan dia. Kami mempercayaimu," ujar Toshiya yang diangguki oleh Hiroko. Mari hanya memandang santai ke arah duo pria muda itu.

Setelah sekali lagi mengucapkan terima kasih, Victor lekas menyeret Yuri ke kamar pria katsudon dan berkata, "Yuri, lekas cari visa dan paspormu. Kita ke Belanda hari ini. Biarlah Maccachin kutitipkan di sini dulu. Ayo lekas."

Well, pria Rusia ini memang penuh kejutan, bukan?

Belanda?

Apa Yuri tadi baru saja mendengar soal pergi ke Belanda?

''Victor, untuk apa kita ke Belanda hari ini?'' tanyanya dengan senyum hambar. Jangan bilang Victor ingin merayakan keberhasilannya mendapat restu keluarga dari sang kekasih.

Tapi melihat raut Victor nampak serius dan bilang 'lakukan saja!' dengan sangat tegas, mau tak mau, Yuri akhirnya menurut juga.

Entah apa yang Victor Nikiforov pikirkan sekarang. Lebih jelasnya, Yuri juga tak mengerti saja sekali.

'Victor itu selalu penuh kejutan. Aku tak tahu apa yang dia pikirkan sekarang.' Sambil melirik diam-diam Victor, lelaki bermegane tersebut membathin. Raut mukanya kepo akut, bahkan sebenarnya sangat penasaran.

Sebenarnya ... apa maksud Victor dengan ingin membawanya ke Belanda secara tiba-tiba begini?

Tapi sepertinya percuma mencari jawaban sekarang. Victor itu, kan tipe suka sekali mengejutkan orang.

Eternal Katsudon (Man x Man)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang