Be My Boyfriend....

2.2K 278 70
                                    

Entah bagaimana, Yuri langsung takjub pada kata-kata Victor. Pria Rusia itu begitu mempercayainya sampai sejauh ini meski sudah pernah ia kecewakan. Itu....

''Begitu, ya?'' Yuri akhirnya tersenyum, kemudian berdiri dari bathtub.  ''Baiklah kalau begitu. Percayakan saja rumah dan Maccachin padaku!'' ucapnya bersemangat dengan tangan terkepal. Tatapan mata cokelat itu begitu percaya diri dan tak ada keraguan. Benar-benar Yuri yang telah bangkit kembali.

Victor terlihat takjub dan bertepuk tangan dengan kobaran semangat Yuri. Background kobaran api yang kini menghiasi seluruh tubuh si Katsuki muda.

Namun kobaran itu akhirnya lenyap kala mata mereka bersinggungan. Saling menatap. Biru dan cokelat bertemu pandang hingga membuat Yuri kembali merendamkan tubuhnya dalam air hangat.

Katsuki Yuri, umur 23 tahun. Tak pernah punya pengalaman pacaran selama hidupnya juga ....

'Jika bersama Victor, aku merasa lengkap,' tukas Yuri dalam hati seraya remas rambutnya bingung.

Apa itu termasuk aneh? Ada yang tak beres dengan dirinya.

"Aku menyukai Yuri yang bersemangat," celetuk Victor setelah si megane kembali merosot membenamkan diri ke dalam air. Satu tangannya menopang sisi kepala dan memandang intens pria jepang di depannya.

Victor tak bisa mendeskripsikan dengan kata-kata apa yang ada dalam benaknya tentang Yuri. Namun ia punya keyakinan, bahwa Yuri orang baik, dan Victor menyukainya.

Menyukainya? Tunggu dulu. Ini dalam arti sebagai bos dan sebagai manusia pada umumnya, kok. Bukan sebuah perasaan khusus.

Atau... justru yang itu?

"Yuri, apa pendapatmu mengenai aku?" tanya si Rusia tanpa menggeser pandangannya seinci pun.

Victor ingin tau bagaimana dia di mata Yuri. Apakah ia sudah menjadi sosok yang baik? Atau kah berlawanan? Yakov sering memarahinya karena ia dikata tidak peka, tidak toleran pada perasaan orang lain.

Yah, terkadang memang sikap clueless Rusia tampan ini membuat ia jadi terlihat cuek dan tak sensitif. Bahkan kadang ia dikata kejam karena kata-katanya yang lugas.

"E-Eh....'' Kerjap, kerjap, dan kerjap. Yuri agak kaget dengan pertanyaan yang terlintas oleh Victor barusan. Bagaimana tentang Victor? Hmmmm....

''Victor adalah pria baik.''  Itu saja yang bisa Yuri sampaikan untuk sekarang. Pria Rusia satu itu memang sangatlah baik, bahkan bagi Katsuki muda adalah seorang malaikat penolong.

Apa kata yang pantas untuk seorang Victor Nikiforov selain itu?

''Gomen, sepertinya aku tak punya kata-kata yang pantas untuk Victor,'' ucap Yuri, melirik pria itu sesekali.  ''Kau sudah banyak menolongku,'' tukasnya dengan wajah galau karena tak mampu temukan sesuatu yang pas. ''Ah...''

Seolah sudah menemukan jawaban, Yuri tersenyum mantap dan mengangguk.

''Victor itu idolaku. Orang yang sangat kusukai....''

Jika tak ada Victor, seorang Katsuki Yuri tak akan pernah bisa mengatakan ia akan berusaha dan mencoba, meski dirinya juga bukan tipe menyukai sebuah kekalahan telak.

Victor yang percaya padanya sampai seperti ini. Bahkan sampai membuat beberapa orang menjadi iri padanya seolah Yuri telah mengambil pria itu dari dunia.

Senyum lembut segera menghias wajah tuan Rusia yang duduk tenang mendengarkan jawaban Yuri.  "Terima kasih untuk pujiannya, Yuri. Walaupun aku tak yakin aku sebaik yang kau katakan, tapi... arigatou ne..." ia mengganti posisi membelakangi Yuri.

Eternal Katsudon (Man x Man)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang