"Suki dayo, Yuri. Benar begitu kan bahasanya?" tatapan Victor teramat lembut membelai penglihatan Yuri.
Terlebih lagi, tangan besar itu mengelus rambut basah Yuri, dan berlanjut ke pipi lalu bibir. "Bolehkah aku menciummu lagi, Yuri?"
-----------------------------------------------------
Pertanyaan Victor membuat Yuri seketika terhenyak namun tak mampu menjawab. Jika lelaki itu syah jadi pacarnya, jangankan bibir, tubuh saja sudah jadi milik Victor. Aeeehheemm!
''Ya...!'' Katsudon boy menyahut, namun matanya tak bisa lepas dari perangkap kelereng biru milik Victor. Sepasang iris cokelat agak melebar tatkala wajah tampan pria Nikiforov kembali mendekat.
Sepasang bilah kenyal kembali menyatu, namun lebih dari tiga detik. Yuri yang pemula dalam hal ciuman hanya memejamkan mata, sedang tangannya memeluk tubuh Victor.
Jujur saja, Yuri hampir tak bisa mempercayai apa yang terjadi sekarang. Status keduanya itu begitu mengejutkan dunia. Seorang putra pemilik onsen akhirnya syah menjadi pacar mantan aktor terkenal di dunia.
Wahaaooow!!
Victor senang akan respon Yuri. Ia merasa damai dan teduh begitu Katsuki bungsu menerima tawarannya menjadi kekasih.
Jangan tanyakan pada Rusia clueless itu kenapa ia menginginkan Yuri. Ia hanya akan melongo berfikir mencari jawaban dengan sikap idiotnya.
Pahami saja perasaannya.
"Ummchh... Yuri ~ mmhhh..." Victor justru terhanyut pada kepasrahan Yuri. Pria megane itu begitu lugu dan murni. Bagaimana mungkin umur 23 belum merasakan ciuman?
Namun disitulah keistimewaan Yuri bagi Victor. Ia merasa dirinya sangat spesial karena menjadi sosok pertama yang menjamah Yuri. Dan dalam sanubari Victor berkecamuk bahwa ia juga ingin menjadi yang terakhir untuk Yuri.
Cumbuan mereka makin intens dengan masing-masing saling berbagi saliva, serta tangan yang merayap kemana-mana.
Tapi Victor belum berani menyentuh inti tubuh Yuri. Ia ingin hubungan ini terjalin erat dulu.
Ahh, tak bisa dibayangkan seperti apa murkanya Yakov bila tau ia memacari pegawainya yang orang asli Jepang.
Yuri, bersiaplah menerima segala konsekuensi status pacar seorang Victor Nikiforov. Kau siap, kan Yuri?
Hei! Tahu seperti apa debaran jantung seorang Yuri sekarang? Mungkin jika lebih intens lagi, Victor bisa merasakannya.
Keras.
''Mmhh... ahmmhh....'' Pengalaman pertama berciuman membuat Yuri hanya mengikuti pasangannya. Jika Victor melumat, maka ia akan membalas. Saat lidah sang Rusia bermain di dalam rongga mulut, Yuri akan mempertahankan akses masuk di dalam sana.
''Mmhh... hahh... hhh... ah...'' Pria megane terengah-engah saat ciuman keduanya berakhir. Di sudut bibir, saliva entah milik siapa meleleh. Wajah Yuri memanas, tatapannya sangat sayu.
Ternyata ciuman pertama itu tak buruk. Hitung saja begitu karena keduanya saling membalas.
Entah sudah sampai mana, Yuri biarkan tangan Victor menjelajahi setiap jengkal tubuhnya bahkan kala berlabuh pada bongkahan kenyal di belakang sana.
Kapan Yuri pernah terpikir bisa berciuman dengan idolanya? Tidak sama sekali, bahkan untuk menjadi pacar saja tak pernah terpikirkan dalam mimpi sekalipun.
Jika pertemuan dengan Victor adalah sebuah keajaiban takdir, maka Yuri tak pernah menyesalinya.
Manik tosca Victor lembut memandang kekasih barunya yang merona manis. Rasanya ia ingin lebih dan lebih, namun itu pasti menakutkan bagi Yuri, kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Katsudon (Man x Man)
FanfictionYuri on Ice FF - AU - Drama - Vulgar - DLDR Ini bukan lagi tentang ice skating, tapi tentang Victor Nikiforov, artis dunia yang rela pensiun dini demi mengejar sesuatu di Jepang. Atau... seseorang? FF ini kagak cocok utk para humufobi (penakut...