Pria dengan megane berwarna biru itu telah menyingkirkan sebentar kacamatanya, lalu menata rambut dengan sangat rapi. Poni disibak ke atas, sisi rambut ke samping lalu berpakaian sangat casual.
Bahkan Yuri merasa begitu tampan malam ini meski agak sedikit kurang percaya diri. Melayani tamu memang sudah biasa karena ia anak pemilik pemandian air panas, namun ini sedikit berbeda.
Ia melayani tamu-tamu undangan Victor, idolanya sendiri.
Dan ... nampaknya olahraga yang Yuri jalani sukses. Buktinya saja perut besar itu sudah menghilang, berganti dengan perut rata dan terlihat menggiur--lupakan bagian terakhir.
''Victor!''
Yuri menoleh ke arah Victor dan tersenyum riang. Ia melambai, kemudian berlari kecil mendekati pria Rusia tersebut.
''Bagai--Bagaimana dengan hasil kerjaku? Apa aku berbuat kesalahan?'' Yuri malah bertanya bertubi-tubi dengan gugupnya. Ia hanya takut kalau kesalahan kecil malah berakibat buruk ke image Victor sendiri. ''Aku hanya takut kalau kesalahanku malah berimbas pada Victor,'' ujarnya lirih.
Satu sunggingan senyum hangat diterima Yuri dari Victor sebagai pertanda lelaki Rusia itu menyukai hasil kerja katsudon boy. "Tentu saja kerjamu bagus. Aku sangat menyukainya. Yuri, kau bahkan mirip seperti butler milik bangsawan! Kau tampan! Ummmchh!" dan tanpa ragu-ragu, ia melabuhkan bibir pada kening Yuri.
"Aku baru tau kau bisa setampan dan semanis ini, Yuri Katsuki..." Victor menegakkan punggungnya seraya menepuk-nepuk lengan Yuri.
"Aku akan mentraktirmu makanan kesukaanmu. Katakan saja apa itu," pria Rusia tersebut begitu santai tanpa menghiraukan beberapa pegawainya takjub melihat keakraban sang majikan dengan sesama pelayan seperti mereka.
''Ka-Katsudon!''
Dengan cepat, Yuri menyahut tawaran Victor tadi. Pria ini sangat suka katsudon lebih dari makanan apapun yang pernah ia makan, makanya jangan heran jika pria Rusia itu bisa melihat binar-binar terang di mata cokelat sang Katsuki muda.
''E-Etto, mungkin satu porsi katsudon sudah cukup,'' ucapnya, memperbaiki kalimat yang tadi.
'Benar! Kalau badanku bertambah berat lagi...'
Beberapa cukup takjub dengan keakraban mereka berdua, bahkan ada yang sampai iri. Well, seorang Yuri Katsuki, pria Jepang antah berantah bisa dikenal oleh Victor sampai se-akrab barusan menjadi teka-teki tersendiri bagi para undangan.
Yeah, Yuri hanya pria dewasa yang tinggal di Hasetsu, itu saja. Dan ia adalah fans berat Victor.
Tapi kalau sudah menerima kecupan di kening tadi ... seberapa akrab kah keduanya? Atau memang itu kebiasaan Victor?
But, Yuri tak mau terlalu ge-er soal itu. Victor hanya menunjukkan rasa bangganya, pasti itu.
Jangan terlalu berharap aneh-aneh, Yuri!
Victor tersenyum lebar hingga tosca cemerlangnya menghilang di balik kelopak.
"Katsudon akan segera terhidang untukmu, Yuri!" tuan Rusia mengatakannya dengan bersemangat.
Tak ada satu jam, semua undangan telah meninggalkan restoran. Victor berbincang sedikit dengan beberapa dari mereka. Usai mengucapkan terima kasih dan mengantar semua tamu ke depan, ia pun kembali masuk ke restoran.
"Nah, ayo kita rayakan kesuksesan Soft Opening ini, minna-san!" seru Victor pada semua karyawannya yang sedang berkumpul di dapur.
"Chef Souma, tolong masakkan sesuatu yang enak, seperti katsudon. Dan Subaru, tolong ambil beberapa botol anggur dan sake. Kita adakan pesta kecil malam ini!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Katsudon (Man x Man)
Fiksi PenggemarYuri on Ice FF - AU - Drama - Vulgar - DLDR Ini bukan lagi tentang ice skating, tapi tentang Victor Nikiforov, artis dunia yang rela pensiun dini demi mengejar sesuatu di Jepang. Atau... seseorang? FF ini kagak cocok utk para humufobi (penakut...