Selamanya~

2.5K 200 34
                                    

''Mmhh... aahh, Victor....''

Rasa perih. Grogi. Takut. Gugup. Semuanya telah sirna seiring dengan hujaman-hujaman nikmat batang arogan seorang Victor Nikiforov.

Yuri terus mendesah, menggeliatkan tubuhnya sebagai respon dari jamahan sang suami.

''Aahh... nghh... ahh, anhh! aahh! Vic--aahh--tor,'' ia remas seprai di sisi tubuh sambil tatap sayu sang pemilik hidupnya. Orang yang telah memiliki segala semua dari diri Katsuki Yuri.

Sesekali, punggung Yuri terangkat saat hujaman tersebut semakin dalam. Suara desahan yang mengudara pun semakin nyaring tanpa ia malu menyuarakannya.

Hei, kalau sudah lupa diri karena diambang kenikmatan, siapapun bakalan tak akan malu-malu lagi, bukan?

Dan Yuri akui, ini benar-benar nikmat luar biasa.

Pinggul si megane ikut bergerak, merespon sodokan batang suaminya. Hingga akhirnya, denyutan pada kejantannya kian terasa.

Suara itu, saliva di sudut bibir sana, wajah merah Yuri. Semuanya sempurna.

"Yuriihh... Yuriikkhh... mmrrghh..." Victor terus memperdengarkan desah erangnya sembari pinggulnya tegas memberikan hentakan disertai hujaman ke liang Yuri.

"Kimochiihh... enakkhh..." Victor terus memuji istrinya. Ia makin gemas dan akibatnya sodokan yang ia berikan makin cepat, intens dan agresif.

Kocokannya juga otomatis kian tak berjeda. Victor menemukan sweetspot Yuri secara tak sengaja. Itu terbukti dari perubahan wajah Yuri yang kian memerah dan erangnya makin menggila di telinga Victor.

"Kenapa Yuriihh? Akuuuhhh mengenai bagiannhh terenak, hummhh?"

''Ngahh! Aahh! Victorhh!''

Tanpa mau menjawab dan memilih mendesah keras, Yuri mengangguk tegas. Tubuhnya kembali membusur tatkala batang arogan sang suami telak mengenai titik nikmatnya.

Hujaman-hujaman serta kocokan pada batang sakralnya membuat Yuri semakin merasa ingin tuntaskan dorongan pada sekujur tubuhnya.

Nafas pria bersurai hitam memberat dan lebih pendek dari sebelumnya. Melihat dari respon tubuh, mungkin sebentar lagi?

''Seben--aaahh! Teruss... ahngh, Victor! Mnghh... aahhh!'' Yuri terus meracau, tak perduli jika kalimatnya harus bercampur dengan desahan nikmat.

Tapak kaki Yuri terasa memanas tiba-tiba hingga akhirnya kala sodokan yang kesekian, cairan putih kental langsung menyembur keluar membasahi tangan Victor.

Mata sang pria megane terpejam erat. Kepalanya mendongak. Bahkan lelehan saliva masih terus mengalir tanpa berjeda. Ada rasa lega kala klimaksnya telah sampai.

Memandangi wajah klimaks istrinya sungguh pengalaman baru yang menakjubkan bagi Victor.

Jika sebelum ini ia tidak begitu menggubris mengenai hidup dan cinta, kini seorang Victor Nikiforov telah merasakan apa itu Life and Love semenjak mengenal Yuri.

Maka, kala Yuri menyemburkan lahar klimaks, Victor terpana sejenak. Betapa sungguh seksinya.

"Yuri, kau... cantik mempesona," pujinya refleks. "Yuri aku ingin kau, terus... dan selamanya."

Usai berkata demikian, Victor pun lekas kembali fokus menghujam liang Yuri tanpa memberikan jeda.

Hujaman tegas dan kuat dilimpahkan sebagai pertanda begitu bernapsunya Victor akan Yuri.

"Hnghh! Yuriihhgghh! Erghh!" Victor sudah tak bisa berlaku pelan lagi kali ini. Berahi sudah di puncak, siap meledak tak lama lagi.

Sambil merangkul erat tubuh Yuri, Victor terus menyodok dalam-dalam lubang istimewa istrinya.

Eternal Katsudon (Man x Man)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang