Maccachin Dalam Bahaya!

1.9K 265 68
                                    

Victor menoleh ingin tau keributan apa saja hingga orang berteriak heboh.

Astaga. Victor tak bisa mendeskripsikan pemandangan menakjubkan di dekatnya.

Bukannya ia berlagak marah-marah ala bos, ia justru bertepuk tangan seolah kagum. "Kalian ini sedang berakrobat kah?" tanyanya disertai senyum. "Tapi masih kurang berhasil, haha.." ia malah terkekeh santai.

Lalu Victor pun membantu satu persatu karyawan yang jatuh agar bisa berdiri kembali.

"Nah, kalian lekas bereskan semua ini, lalu ganti baju dengan seragam yang bersih, oke? Ada setumpuk seragam baru di lemari ruanganku. Ambil saja sesuai ukuran kalian."

Semua orang melongo menatap Victor yang amat santai menanggapi kekacauan anak buahnya. Mungkin bos lain akan segera menghardik dan kalau perlu pecat di tempat yang bersalah tanpa diberi uang pesangon.

Tapi tidak. Victor bukan orang seperti itu. Ia tipe easygoing dan senantiasa berkepala dingin menghadapi situasi apapun. Jarang ada hal yang bisa membuatnya emosi atau cemas berlebihan.

Jarang sekali.

"Kalian baik-baik saja, kan? Yuri? Damon? Felix? Kuroko?"

''H-Hai...'' Yuri mengangguk singkat pertanda jika dirinya baik-baik saja diikuti semuanya. Terdengar helaan nafas berbarengan jika mereka semua lega. Untung saja Victor adalah bosnya, fyuhh~

''Ano, ini salahku.'' Tiba-tiba Yuri bersuara. ''Kalau saja aku tak bengong sejak tadi, mungkin kej--''

''Ini memang salahmu, Katsuki! Kalau kau tidak main-main dengan pekerjaan dan lebih serius, mungkin kejadian memalukan ini tak akan terjadi. Kau tahu, satu kesalahan seperti ini bakalan akan membuat citra restoran dan Victor-sama jadi buruk.'' Belum selesai Yuri bicara, Zoku sudah menimpali seolah menggantikan Victor memarahi tokoh utama tragedi jatuh tadi. Dia kurang puas dengan respon sang mantan aktor.

Yuri tak bisa merespon Zoku dengan senyuman seperti biasa, atau malah membalas ucapannya lebih tegas. Ini memang salahnya, jadi Zoku mampu mencari celah agar pria 23 tahun itu tertekan.

Yuri harus didepak dari restoran dan kehidupan Victor!

GREPP!

''Jangan begitu, ini juga salahku yang tak hati-hati. Sumimasen.'' Satu orang pelayan memeluk bahu Yuri dari samping sebagai pembela. Semua mengangguk setuju dan ikut-ikutan memeluk pria Katsuki tersebut.

'Kalian....'

Entahlah. Yuri rasanya jadi terharu dengan pembelaan mereka. Meski ada yang membencinya di tempat ini, namun ada juga sebaliknya. Yuri tak sendirian.

''Jadi jika kesalahan kami ini membuat Yuri dipecat, maka kami juga akan meminta dipecat,'' ucap salah satu karyawan yang kalau tak salah dipanggil Felix. Diacaknya rambut rapi Yuri gemas sampai sedikit berantakan.

Zoku? Pria dengki itu hanya bungkam. Pasalnya rencana yang sudah tersusun sejak tadi gagal total. Sialan!

Malamnya, seperti biasa, Victor sudah berjalan beriringan dengan Yuri menuju mobilnya. Namun tiba-tiba saja dari belakang, Zoku memanggil.

"Victor-sama! Wait me!" seru Zoku sambil lari kecil menghampiri Majikannya.

Victor dan Yuri mau tak mau berhenti dan menunggu Zoku mendekat. "Ada apa, Zoku?" Victor menanya.

"Victor-sama," akhirnya Zoku sampai juga di hadapan Victor. "Aku... bolehkah aku menginap di rumah Anda?"

Victor mengangkat alisnya, terheran. "Ehh?" Victor bertanya-tanya apakah pendengarannya bermasalah? Tapi tampaknya tidak. Kalimat Zoku jelas di telinganya.

Eternal Katsudon (Man x Man)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang