Pijat Plus Plus?

2.9K 283 48
                                    

"Victor-sama, sebenarnya aku ingin sekali tinggal di rumahmu," Zoku tampak bersemangat.

"Ahh iya, dulu aku pernah menawarkan padamu untuk tinggal di rumahku, kan?" Victor menoleh sebentar ke Zoku.

"Iya, dan aku menyesal menolaknya," Zoku tampak sedih, menunduk. "Itu karena ayah ibuku sudah tua dan rumah sebesar itu harus aku urus. Kakak-kakakku ada di kota lain."

"Tak mengapa, Zoku," Victor menyentuh lengan Zoku. "Beruntung saja Yuri mau menemaniku di rumah besar yang kubeli."

Victor melirik ke belakang, ke Yuri melalui spion tengah.

"Yuri bagai penolongku. Membuatku tak merasakan bosan saat di rumah. Yuri, arigatou na..."

Mendengar Victor memuji Yuri, Zoku mengernyit tak suka. Lalu menoleh ke belakang. "Oi Katsuki, bukannya keluargamu punya bisnis onsen? Lalu kenapa tidak mengurus bisnis itu dan malah bekerja pada Victor-sama?"

Tatapan Zoku jelas menampakkan ketidaksukaan. Namun sayangnya Victor tidak memahami itu. Ia cuma tersenyum lalu menanggapi dengan gaya santainya.

"Karena sepertinya aku dan Yuri berjodoh, hahaha..."

JLEBB!

Sekiranya, seperti itulah tatapan menusuk Zoku yang ter-arah pada Yuri setelahnya. Begitu menakutkan, seolah-olah bisa mencabik-cabik tubuhnya hanya dengan itu.

''A-Ah, sama-sama,'' sahut Yuri agak canggung sambil alihkan pandangan, daripada harus bertatapan dengan tusukan ala Zoku. Terlihat sekali jika Yuri nampak meneguk ludah pertanda agak horor.

Zoku sekarang sedang dipenuhi aura monster bermata merah dan bertanduk!

'Berjodoh, ya?' Mengulang kata manis itu, Yuri tersenyum sambil menatap pantulan bayangannya pada kaca mobil.

Apa itu hanya kalimat tersembunyi Victor yang berarti jodoh dalam artian teman?

SIIINGGG!

'Hiiiiiii~'

Dan Katsuki pecinta katsudon itu dibuat merinding sekujur tubuh merasakan aura tak mengenakkan yang keluar dari pria di depannya--Zoku.

'Dia... menakutkan!'

Victor? Pria Rusia itu bahkan tak menyadari kegelisahan serta kehororan Yuri.

''A-Ano, Victor, apa kita akan mengantarkan Zoku-san dahulu?'' tanya Yuri disertai sweatdrop gara-gara Zoku. Pria itu mode menakutkan sekarang. Penuh kecemburuan besar, begitu.

Pertanyaan tadi sebenarnya hanya basa-basi, bahkan cuma bermaksud mencari obrolan lain. Tahu apa yang Yuri Katsuki pikirkan sekarang?

Tancap gas! Jalankan mobilnya lebih cepat! Zoku harus segera dipulangkan!

"Tentu saja, Yuri. Kita antarkan Zoku dulu," sahut Victor segera. "Yuri, kau tak berharap aku akan pulang sendirian malam begini, kan?" ia sampai melongok terang-terangan Yuri di belakang melalui spion tengah.

Dilihatnya Katsuki muda menggeleng. Tuan Rusia pun tersenyum senang. Tapi kebalikan dengan Zoku yang menggigit geraham nya menahan kesal.

"Kenapa tidak mengantarkan Katsuki terlebih dulu saja, Victor-sama?" Zoku hadapkan badan ke Victor.

"Jangan," timpal Victor buru-buru seraya goyang-goyangkan satu tangan menandakan penolakan. "Aku tak suka menyetir sendirian tak ada teman mengobrol."

"Nanti aku akan temani Victor-sama mengobrol kalau begitu!"

"Hah? Bagaimana caranya?"

"Saya akan antar Victor-sama kembali ke rumah anda!"

Eternal Katsudon (Man x Man)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang