Apa itu pahlawan apa dia orang yang senatiasa memuji mu? Atau dia orang senantiasa memberikan semuanya untukmu. Banyak hal yang menunjukan bahwa pahlawan itu adalah seorang yang paling berperan penting dalam suatu kejadian. Semua yang dilakukannya akan selalu di puja, akan selalu di benarkan dan bahkan akan selalu dianggap baik. Kadang aku berpikir, apakah benar tokoh pahlawan itu sekuat apa yang digambarkan. Misalnya superman dengan jubahnya, apakah memang hatinya sekokoh baja yang sulit untuk di hancurkan? Atau seperti harry potter dengan sihirnya., apa dia tidak merasa jengkel untuk hidup di sekeliling orang yang menganggap dirinya spesial?
"hei sedang apa? membaca buku itu lagi?" kata seorang wanita yang baru saja datang menghampiriku. Namanya Devi Kinal Putri. Nama sederhana yang sama degan pribadinya. Aku langsung berdiri meninggalkan tempat duduk ku.
"eh, tunggu dulu!" katanya sambil menggenggam tanganku.
"duduklah sebentar, aku ingin mengenal mu lebih jauh." Katanya sambil tersenyum.
"aku sekarang tidak tertarik untuk berteman. Bisa tolong lepaskan tanganmu?"
"ops, sorry.. ah, nama ku Kinal. Aku kelas XII-IPA2. Kamu tidak tertarik untuk memperkenalkan diri kamu?"
"tidak. Kau menghabiskan waktu berhargaku selam 5 menit. Dan jika kau tetap menahan ku seperti sekarang ini, itu sama saja membuang waktu ku yang berharga dengan sia-sia."
"hahaha..! kau memang anak yang humoris yah, duduklah sebentar. Aku sering memperhatikan kamu loh disini. Selalu membaca buku yang sama."
"lalu apa maumu?"
"hmm.. begini. Aku tidak suka membaca sama sekali. Tapi aku sangat tertarik dengan apa yang kau baca tadi. Bisa tolong kau ceritakan sebentar?"
"aku tidak suka bicara. Jika kau ingin tau, langsung saja baca."
"oh ayolah, sebentar saja.. Pleasee...??"
Aku diam dan memandang anak yang baru kukenal 5 menit lalu ini.
"buku ini bercerita tentang pahlawan. Tentang perasaan yang di rasakan seorang pahlawan."
"perasaan bagaimana?"
"apa kau bisa membayangkan, jika seandainya kamu pahlawan itu. rasanya semua beban tergantung di pundakmu. Semua orang berharap supaya kau bisa menolong mereka. dan bila kau tidak bisa menolong seseorang, maka orang akan kehilangan kepercayan terhadapmu."
"bukankah sebuah talenta besar harus mempunyai tanggung jawab yang besar?"
"yah. Tapi bagaimana kalau kau tidak mau menanggung talenta itu dan suatu hari kau jenuh dengan semua ituh dan akhirnya memutuskan untuk meninggalkannya? Kita punya batas kan?"
Dia terdiam dan hanya memandang ku. aku lalu berdiri dan meninggalkan dia di sana. Tidak ada rasa bersalah sama sekali, aku langsung pergi menembus keramaian.
***
Aku menutup mata. Berharap aku bukan lah aku. Diriku tidak menjadi diriku. Dan semoga, aku lahir menjadi orang yang berbeda. Bila jiwa memang penting, bisakah dia bertahan seiring masalah datang. Bila hati memang bisa berbicara, bisakah dia ungkapkan kepedihan. Yang ku tau, mereka hanya bisa menjerit kesakitan.
Sebuah paragraf singkat, yang sedari tadi ku baca tanpa henti. Ada jutaan cerita di luar sana, mungkin lebih menarik, tapi aku lebih menyukai kesendirian ku dan buku ini, sebagai teman perjalananku.
"haaah... udah jam segini, sebaiknya aku.." tiba-tiba Hp ku berdering. Alarm. Pertanda aku harus pulang.
"heeeeiiii!!! Kita ketemu lagi..!"
Aku menoleh. Dan ku temukan seorang wanita yang sejak tadi siang, datang menggangu waktu ku saat membaca.
"nampaknya, kau tidak punya kerjaan.. hobi mu menggangu orang lain yah??" tanyaku ketus. Lalu dia tersenyum.
"manusia memang punya batas. Tapi, setau ku, pahlawan itu, bukanlah seorang manusia.aku rasa, itu jawaban paling logis buat pertanyaan tadi." Katanya sambil tertawa.
"kau tau, hulk, adalah salah satu contoh pahlawan, yang ternyata jenuh akan dirinya. Dan memang ku akui, dia bukan manusia. Tapi dia lelah.setiap mahluk, pasti punya fase, dimana dia kecewa terhadap dirinya sendiri. Bahkan kaktus bertanya, kenapa daunnya mesti menjadi duri, sementara yang lain bisa menjadi daun pada umumnya? Atau, kucing jalanan yang meratapi nasibnya, kenapa dia tidak disayang? aku rasa, semua mahluk memang harus mengalami kekecewaan. Karna..."sambungnya sambil duduk di depanku
"karna?"
"sebaiknya, kau ceritakan dulu isi buku itu, baru ku beritahu alasannya." Senyumnya.
Aku hanya bisa terdiam. Kualihkan pandangan ku ke jam di tangan ku. jam 18.05.
"sepertinya, aku tidak bisa, aku harus segera pulang, jika tidak, aku akan dapat masalah nantinya."
"jadi, kau tidak mau alasannya?"
"akan ku cari sendiri jawabannya. Bila aku belum menemukannya, aku akan datang kesini besok jam 4."
"benarkah?aku harap, kau tidak menemukannya..hahaha" katanya sambil tertawa lebar.
Sosoknya saat tertawa terasa tidak asing. Lembut dan manis. Tidak ada kepura-puraan yang ku dapat. Entah karna suasana, atau apa, aku meihat sesuatu yang berbeda. Tulus. Kata pertama yang terlukis di benak ku. tidak mengerti kenapa berfikir seperti itu, tapi pemandangan tadi, membuatku tertegun sesaat. Aku lalu berbalik, untuk kedua kalinya, aku pergi meninggalkan dia, tapi, kali ini, bukan perasaan jengkel, yang ada.... bingung.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
GADIS FILOSOFI
Teen Fictionsaya newbie dalam semua hal. Dari menulis serta menyukai JKT48. Mohon maaf bila banyak kesalahan dan dosa dalam penulisan saya ehehehe XD. JIKA MANUSIA BISA JENUH, BAGAIMANA DENGAN MEREKA PAHLAWAN? SEBUAH CERITA KLASIK TENTANG PERTEMUAN DUA GADIS DE...