today is triple kill!
wait for it!!
***
KINAL POV
Pagi menyinsing. Matahari datang dengan semangatnya tanpa terlambat sedetik pun. Aku membuka mata ku perlahan, bersiap untuk masalah yang akan datang pada hari ini. jam tepat menunjukan pukul 09.00. sudah terlambat sejam untuk hadir kesekolah. Sengaja. Karena hari ini aku ingin mencari kejelasan. Sudah 2 bulan sejak kesadaran kakak Veranda terjaga. Minggu lalu dia sudah bisa pulang karena pemulihannya ternyata lebih cepat dari yang diperkirakan. Dan selama itu, kami selalu berpura-pura seolah aku dan miss Yona tidak pernah saling kenal sebelumnya. Aku jujur merasa bersalah dengan Ve. Aku menyayangi dia walau tak ada kejelasan diantara kami. Entah dia merasakan hal yang sama atau apa, tapi selama ini dia selalu tampak ceria karena kehadiran kakaknya. Mungkin perasaannya pada ku juga sudah dilupakan.
DRRRTT DRRTTT
"Halo?" jawabku
"..."
"Aku kurang enak badan Ve,"
"..."
"gak perlu, aku baik-baik aja. Kamu belajar yang bagus biar pinter gadis penghayal!" jawabku dengan senyum lalu mematikan sambungan teleponnya tanpa menunggu jawaban disebrang sana.
Ah, aku harus bersiap-siap.
***
YONA POV
Disinilah aku. Di kafe kopi bergaya inggris. Penuh dengan ornamen cantik khas inggrs ditemani segelas kopi hitam kesukaan ku. Sudah lama aku tidak mencicipinya. Jam berdentang menunjukan pukul 10.00. harusnya sebentar lagi Kinal datang. Aku rindu dengan sosoknya. Saat tersadar kemarin, aku merasakan kebahagiaan luar biasa yang tak pernah kuduga. Disambut orang yang kucinta rasanya memang beda. Skenario Tuhan diluar dugaan, hampir 2 tahun aku tidak melihatnya. Setelah kejadian yang tak terduga akhirnya aku bisa melihatnya.
"Hai, menunggu lama miss Yona?" sapanya sambil tersenyum. Aku menolehkan pandangan ku ke arahnya. Ternyata dia sudah berdiri tepat didepanku. Memakai kemeja biru tosca dan kardigan panjang putih menambah kesan dewasa nya. Rambutnya yang digerai sebahu membuat dia terkesan seksi. Aku merasa dia tidak sesuai dengan anak seumurannya.
"Belum. Kau sudah memesan?" jawab ku sambil tersenyum
"Yah sudah.." balasnya canggung.
"Kenapa masih memanggil ku 'Miss'?" tanyaku
"Lebih sopan? Walau bukan guru ku lagi, tapi aku suka memanggilnya begitu, Miss Yona.."balasnya sambil tersenyum.
"aku kelihatan amat sangat tua," kataku sambil tertawa.
"Yona saja. Kalau kau tidak keberatan mungkin kau bisa memanggilku..."
"memanggil mu?"
"Mungkin sayang?" timpalku sambil menyeruput kopi hitam didepanku. Dia tersenyum. Tapi tidak dengan matanya. Terlihat sedih.
"Jadi... Apa penjelasan mu Yona?" tanyanya to the point.
Aku meletakan cangkir ku. Lalu menatap gadis didepanku lekat.
***
VE POV
Aku menatap buku yang sejak tadi ku pegang. Buku yang pertama kali mempertemukan ku dengan sosoknya. Bahkan aku sekarang duduk tepat dibangku yang sama seperti dulu.
"Hero is a truly loser.." gumamku pelan. Aku ingat pertama kali dia menarik tangan ku untuk berhenti pergi dan jadi berdiskusi. Semua kalimat nya luar biasa. Mengingatnya saja membuat ku tersenyum. Tingkahnya yang bijak dan konyol, keseriusannya terhadap hal-hal aneh, bahkan dia punya sisi manjanya. Ah, mesum juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
GADIS FILOSOFI
Ficção Adolescentesaya newbie dalam semua hal. Dari menulis serta menyukai JKT48. Mohon maaf bila banyak kesalahan dan dosa dalam penulisan saya ehehehe XD. JIKA MANUSIA BISA JENUH, BAGAIMANA DENGAN MEREKA PAHLAWAN? SEBUAH CERITA KLASIK TENTANG PERTEMUAN DUA GADIS DE...