please jangan gebukin author :')
ia aku salah lama update. maaf keun.
***
Author Pov
Dua orang gadis bergegas memasuki rumah sakit. Berlari dilorong rumah sakit meski mereka tau itu dilarang. Seorang gadis berambut panjang tampak tergesa-gesa dengan ekspresi khawatir. Sementara di belakangnya, seorang gadis berambut pendek menampakan ekspresi bingung. Hingga mereka sampai di sebuah pintu. Gadis itu nampak takut untuk membuka pintu itu. Pelan-pelan ia membukanya.
"Kak Yona.." katanya sambil memeluk sosok di depannya.
"Jessica.. " pelukan itu semakin erat. Dua insan itu saling memeluk dan tak ada kata. Hanya pelukan erat yang saling berbicara. Luapan bahagia yang tidak dapat terbendung. Kebahagiaan yang teramat sangat. Pada akhirnya rindu itu terbayarkan. Ve tidak henti mengucap syukur pada Tuhan.
"Kak,.. Aku rindu." Kata Ve menatap kakaknya bahagia
"Terimakasih untuk itu sayang.." kata kakaknya Yona sambil mengecup kening adik kesayangannya.
"Ngapain aja disana? Kenapa lama banget?! Gak rindu aku apa? Siapa yang jaga aku? Tau gak, aku ini udah besar kak, gede, udah ga takut apa-apa lagi.. "
"Iya dedek ku sayang... kamu cerewet nya gak ilang.." katanya mengelus pucuk kepala Ve.
"Oh iya, aku mau kenalin kakak sama temen ku, dia ikut kesini juga.." kata Ve sambil beranjak dari tepian kasur.
"Siapa dek?"
"Bentar aku panggilin kak.."
***
Kinal Pov
Menunggu adalah hal yang membosankan. Tapi jika Ve menyuruhku menunggu, aku siap. Bahkan sangat lama pun aku sanggup. Yah, aku tidak mau merusak momen mengharukan kakak adik yang lama tidak bertemu. Aku orang asing sih, jadi tak mungkin masuk ke kamar dan merusak suasana haru itu.
Bisa ku dengar suara isak tangis bahagia dari dalam. Dan aku hanya bisa tersenyum simpul, turut senang akan kebahagiaan orang yang kusukai.
"Aku bakal punya kakak ipar..." gumamku.
"Nal!"
"eh! Eh.,. Ve?!" kata ku terkejut. Kenapa anak ini tiba-tiba datang?
"Kakak ipar apa nal?"
Ops. Sepertinya dia mendengar ucapanku.
"gak kok Ve.. tadi itu ada .. itu.. pasien.." gugup ku sambil menunjuk ke sembarang arah
"Apa?" tanyanya semakin penasaran.
"Eh, gimana kakak kamu Ve?" alihku. Semoga anak ini menjawab pertanyaanku.
"Syukurlah kakak ku sudah kembali sadar Nal. Seneng banget deh!" senyumnya
"oh iya, aku mau kenalin kamu ke kakak aku!" tariknya dengan lembut tangan ku. Jantungku berdegup kencang. Bagaimanapun aku belum siap menemui keluarga Ve. Calon kakak ipar ku sendiri! Orang yang paling dicintainya! Bagaimana aku harus bicara nanti? Apa yang harus aku lakukan? Arrrrrgghh! Aku bingung!
Pintu terbuka, dan aku masuk secara perlahan ke dalam ruangan.
"Kak Yona, ini teman ku Kinal."
***
YONA POV
"Kak Yona, ini teman ku Kinal."
Begitulah yang ku dengar. Dan sekarang aku sadar kenapa Tuhan membangunkan ku dari koma ku. Ternyata rencana Tuhan sangat tidak bisa diperkirakan.
Ku lihat ia menatap ku kaget. Tak kala kagetnya dengan ku. Hening langsung menyapa ruangan itu. Wajahnya memucat dan aku melihat genangan air mata di pelupuknya.
"Hai.." sapa ku. Dia diam tidak menjawab.
"Kinal? Kau tidak apa-apa?" kata Ve menepuk bahunya. Ia lalu menatap Veranda penuh arti. Penuh pertanyaan. Mungkin dia menuntut kejelasan.
"Hai Kinal, aku Yona.. kakaknya Ve" ku ulurkan tanganku. Seakan kami tidak saling mengenal. Aku bisa merasakan genangan air mata yang sudah bersiap terjun bebas. Saat tangan dia menjabat, aku sangat ingin memeluknya. Aku merindukan sosok kecil ini.
"Ki..kinal.." jawabnya tergagap. Aku menatap matanya. Menatap dirinya sekarang. Agak berbeda dengan yang dulu ku tau. Rambutnya semakin pendek dan badannya semakin bagus. Belum lagi tingginya bertambah. Tapi mata itu masih sama. Masih Kinal yang dulu ku cintai. Tidak, yang masih kucintai.
"Nal, kamu disini dulu yah.. aku mau keluar bentar. Kamu jagain kakak aku yah.." kata Ve sambil mengecup pipinya. Aku sedikit bingung. Apa selama aku koma cara berteman anak perempuan semakin intens?
"I..iya Ve.." angguknya
Adik ku meninggalkan ruangan dan yang tersisa hanya aku dan Kinal. Diam saling terpaku.
***
Kinal PoV
Aku masih sangat tidak menyangkan miss Yona adalah kakak ya Veranda. Dan Jantungku masih sangat berdetak cepat saat menyadari Veranda..
"Kinal.."
Panggilan itu membuyarkan lamunanku. Mataku tertuju kepada sumber suara.
"Aku.. tidak mengerti..
"Kamu kelihatan sehat yah .." senyumnya. Aku berdiri dan mendekatkan diri ke kasurnya. Air mata yang tadi menggenang tumpah saat dia memelukku erat. Sangat erat. Bahkan sampai aku tak kuasa membalas pelukannya.
"Aku rindu.." begitulah isaknya dalam peluk ku.
***
mamam dah tuh makin ruwet.
XD
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
GADIS FILOSOFI
Teen Fictionsaya newbie dalam semua hal. Dari menulis serta menyukai JKT48. Mohon maaf bila banyak kesalahan dan dosa dalam penulisan saya ehehehe XD. JIKA MANUSIA BISA JENUH, BAGAIMANA DENGAN MEREKA PAHLAWAN? SEBUAH CERITA KLASIK TENTANG PERTEMUAN DUA GADIS DE...