Maaf lama :'( Saya lama ngepost part ini..
semoga part kali ini, yang banyak adegan goals nya, bisa menginspirasi sejuta umat :D
Ok, karna nunggu twit dari kak Ve kelamaan, mending baca dulu yuk~
enjoy this part!
***
Hujan deras mengguyur kota Jakarta hari ini. Rintik nya terlalu sering berdatangan, memaksa langkah ku untuk tetap beristirahat. Sebenarnya tidak apa, hanya saja sekarang jantungku tidak seirama detaknya. Bukan karna dingin atau apa, tapi karna seseorang yang sedari tadi menatapku.
"Kinal..."
"hm?"
"Berhenti memandangku seperti itu..."
"emang kenapa?"
"aku..."
"aku?"
"aku tidak konsen membaca, Kinal!!" Ku singkirkan buku yang sedari tadi menutupi wajahku.
"Malu?" tanyanya sambil tersenyum semanis mungkin. Aku menggigit bibir bawah ku, ragu untuk bicara.
"tau ah... " kata ku sambil beranjak dari tempat tidur nya. Yah sekarang aku berada di kamarnya. Awalnya dia ingin mengantar ku pulang, di tengah jalan dari sekolah, hujan datang merusak suasana. Sehingga kami memutuskan untuk ke rumah Kinal yang jaraknya lebih dekat. Masih mengenakan seragam sekolah yang sedikit basah.
"Ve baperan yah... Aku tuh mandangin cover bukunya~" katanya sambil mengikuti langkah ku dan beranjak menuju lemari. Respon ku hanya diam.
"Setengah jam loh Ve, setengah jam.. dan kamu masih saja bertahan dengan pakaian setengah basah begitu. Pakai ini, baju ku tidak bau kok..." katanya sambil menyerahkan kaos biru dengan celana pendek sepaha.
"Gak perlu kinal.. Aku nyaman kok.." balasku sambil tersenyum
"Jujur aku yang gak nyaman liat kamu basah-basahan begitu..." Aku hanya diam. Memang sebenarnya sedikit tidak nyaman, tapi apa boleh buat. Entah kenapa aku malu memakai pakaian Kinal. Aromanya sih seperti pewangi pakaian, tapi gengsi ku untuk menerima bantuan darinya yang mungkin membuat ku seperti ini.
"Atau jangan-jangan...." Kinal mendekati ku perlahan, berdiri selangkah di depanku. Wajahnya di dekatkannya, Matanya yang hitam menatap lekat bola mataku, bahkan aku bisa merasakan deru nafasnya yang hangat dan bayangan sosok ku di matanya. Aku memundurkan wajahku untuk mencari udara yang bisa ku hirup,
"yang dalam juga basah?" sambungnya
Pipiku memerah. Menahan tawa dan sekaligus marah. Aku tidak percaya orang di depan ini yang memberikan puluhan Filosofi tentang hidup. Aku... speechless.
"Berikan bajunya, gadis filosofi berotak mesum!" jawabku sambil menahan malu. Pipiku yang memerah ini ku alihkan dari pandangannya.
"Hoo~ Ternyata benar.." jawabnya sambil tersenyum nakal.
"Kinal!"
"Hahaha..!! iya Gadis penghayal, ini pakailah... disana kamar mandi nya, kalau mau ganti disini juga gpp.." balasnya sambil tertawa jail lalu duduk di atas kasurnya.
"Mesum!"
"hei, aku punya filosofi mesum loh.. mau dengar?"
"Tidak, bodoh!!" kataku sambil berlali kecil ke kamar mandi. Bisa ku dengar suara gelak tawanya yang sangat riang, berhasil membuatku malu.
***
"kau tidak lapar?" kata Kinal yang berhenti mengerjakan tugasnya. Aku yang duduk didepannya hanya membaca novel, tidak tertarik dengan tugas yang nanti malam pasti bisa ku kerjakan. Mendengar pertanyaan Kinal aku hanya menggeleng. Dia lalu mengangguk dan melanjutkan tugasnya. Fokusku kembali dengan buku yang sejak tadi ku baca, dan berhenti di sebuah paragraf yang mengundang pertanyaan,
KAMU SEDANG MEMBACA
GADIS FILOSOFI
Novela Juvenilsaya newbie dalam semua hal. Dari menulis serta menyukai JKT48. Mohon maaf bila banyak kesalahan dan dosa dalam penulisan saya ehehehe XD. JIKA MANUSIA BISA JENUH, BAGAIMANA DENGAN MEREKA PAHLAWAN? SEBUAH CERITA KLASIK TENTANG PERTEMUAN DUA GADIS DE...