GADIS FILOSOFI PART 17

256 46 2
                                    

TRIPLE KILL

***

KINAL POV

Pagi menyingsing dengan cepat. Aku bisa merasakan cahaya menembus dibalik tirai jendela. Leher ku juga terasa nyeri karena tidur disofa semalaman. Ditambah lagi sekantung es yang kuletakan di kepala sudah menjadi air sepenuhnya.

"Ve!" aku terperanjak kaget dan langsung berlari ke kamar tempat Ve tidur semalam. Tidak ada Yona. Hanya Ve yang masih tertidur pulas. Meringkuk dibawah selimut yang sudah entah bagaimana bentuknya. Aku menghampirinya lalu duduk dipinggir ranjang. Mengelus sejenak rambutnya.

"Bidadari.." ucap ku sambil melihatnya. Aku ingat ketika aku terbangun dari tidur ku dulu dirumah Ve, aku dengan polosnya mengira dia bidadari. Senyumnya sangat manis kala itu. Apa nanti saat dia terbangun nanti senyumnya masih sama?

Aku mendekati wajahku dan pelan mengecup keningnya.

"Kinal.." panggil seseorang dari arah pintu. Aku langsung menoleh ke arah suara.

"Aku sudah membeli sarapan.. " ucapnya pelan. Mungkin Yona melihat ku mengecup kening adiknya. Aku hanya mengangguk dan dia segera berlalu dengan cepat.

***

AUTHOR POV

Tak ada yang spesial saat sarapan hari ini. Kinal dan Yona sarapan dengan tenang. Tanpa ada perbincangan menegangkan karena perlakuan Kinal terhadap Ve. Hanya bunyi dentingan piring yang mengisi kekosongan mereka.

Tepat pukul 08.00 Yona pergi dari rumah Kinal dan menitipkan Ve. Ia harus menjumpai dokter Boby untuk menemukan kejelasan. Dan Kinal dengan telaten merawat Ve yang seperti mayat hidup. Matanya kosong. Dia tidak mau bicara. Bahkan memuntahkan makanannya sendiri. Kinal tetap menjaga dan merawatnya.

"Ve.. hari ini kita kan gak sekolah, mau keluar sama aku gak? Aku yakin kamu bosan disini.." ucap Kinal sambil menyisir rambut Ve. Dia tidak tau harus melakukan apa, jadi dia hanya melakukan ini.

Tak ada jawaban dari Ve.

"kamu mau kemana? Sea world? Ancol? Atau mau ke teater JKT48? Kamu suka liat devils attack kan?"

Masih tak ada jawaban dari Ve.

"atau mau beli buku setelah itu kita makan kue coklat? Dulu ga sempat kan karena hujan? Gimana? Mau gak Ve?" ucap Kinal masih sambil menyisir rambut sahabatnya itu. Tapi masih tak ada jawaban.

"Gak mau yah?" Kinal meletakan sisirnya di atas meja. Lalu menatap punggung gadis yang sedari tadi diajaknya bicara. Lalu pelan merangkul pinggangnya dan memeluknya dari belakang.

"Kamu kenapa Ve.." bisik Kinal sambil menyandarkan kepalanya dibahu gadis itu. Tak ada reaksi yang berarti. Layaknya boneka, Ve hanya diam.

"aku kangen debat kamu soal filosofi aku.."

"Aku kangen semua pertanyaan kamu..."

Kinal memeluknya semakin erat. Tapi tetap tak ada pergerakan. Bibirnya keluh. Ia tak mampu berbicara sepatah kata lagi. Air matanya tumpah. Rasa penyesalan, rasa bersalah muncul lagi. Ia mungkin marah dengan Tuhan yang mempermainkan hatinya. Memberi kebahagiaan yang sesaat lalu merenggutnya dengan alasan yang sama. Tapi siapalah dia. Ia hanya satu dari sekian banyak orang yang mempersalahkan Tuhan. Dia tau itu salah. dan dia amat sangat tau, tak ada yang pernah benar dalam hidupnya.

"Ve..Aku cinta kamu."

***

"Pagi Dok.." Ucap seorang wanita sembari membuka pintu ruangan. Seorang pria tampan yang mengenakan kemeja hitam dibalut jas putihnya menatap sumber suara. Senyumnya amat sangat menawan. Ditambah rambutnya yang klimis rapi dan aroma tubuhnya yang selalu wangi menambah kesan positif dan pesona kharismanya.

"Hai Yona, apa kabar? Mari duduk.." Yah benar. Dia dokter Bobi. Dokter paling tampan sepemikiran author.

"Baik Dok..." Ucap Yona sambil duduk di bangku tepat di hadapannya.

"Jadi ada apa gerangan nona cantik datang ke sini?" katanya sambil menggoda. Dia sadar ia amat good looking, jadi yah lumrah menggoda wanita.

"Saya mau bicara serius, Dok"

"oh, jadi kamu mau saya seriusin?"

"Ih Dokter! Serius ih, ingat istri dirumah.." perlu diketauhi, Dokter Boby adalah Hot dady. Walau terlihat muda, tapi umurnya sudah menginjak 40. Anaknya dua dan istrinya sedang mengandung anak kembar. Istrinya author. (apeluapelu)

"ia ia.. jadi kenapa Yona? Ada yang bisa saya banting?" ucapnya sambil tertawa.

"Apa yang terjadi dengan adik saya dok?"

DEG

Tawa yang sedari tadi singgah di wajah dokter Boby menjadi hilang. Raut wajahnya kembali serius.

"Setelah kecelakaan itu, adik saya berubah. Saya bersyukur dia tidak mengingat masa lalunya, tapi tadi malam dia kembali seperti dulu. Beri saya penjelasan Dok."

Dokter Boby merebahkan punggungnya kesandaran bangku.

"saya sedari awal memang ingin membicarakan ini sama kamu, akan tetapi saya selalu tidak menemukan waktu yang tepat. Dan sekarang sudah terlanjur terjadi.."

"Maksudnya Dok?"

Pria itu menghela nafas.

"Amnesia Disosiatif."

Yona terdiam. Jelas dia tidak mengerti istilah itu. Tapi apabila amnesia namanya, pasti soal lupa ingatan.

"amnesia disosiatif adalah kondisi yang sering kali dipicu oleh trauma dalam kehidupan seseorang. Penderita akan melupakan identitasnya, atau bahkan peristiwa penting, seringkali sebagai reaksi untuk melupakan trauma tersebut. Dan penderita amnesia ini juga dapat mengalami gejala penyakit mental seperti depresi."

Yona tak bergeming. Ia hanya mefokuskan otaknya untuk mencerna setiap kata yang di keluarkan oleh dokter Boby.

"amnesia ini muncul sebagai mekanisme pertahanan diri untuk melindungi individu dari peristiwa menyedihkan. Biasanya akan timbul pemikiran untuk bunuh diri, berperilaku kasar, dan menyakiti diri sendiri."

"Sedari awal saya ingin membicarakan ini, akan tetapi mengingat kamu juga baru pulih dari masa koma kamu, itu membuat saya berfikir dua kali sampai semua normal kembali." Sambung nya.

"Ini sudah hampir 2 bulan dok.."

"Yah saya mengerti, tapi saya mengira semua baik-baik saja dan mungkin ini tidak perlu diungkit lagi. Tapi saya paham betul, ada kemungkinan ingatan itu akan kembali, mungkin saja ada suatu hal yang memicu ingatannya, atau kejadian yang sama terulang lagi, saya juga mewanti-mewanti hal itu Yona.."jelas nya

Yona hanya diam. membayangkan adiknya mengalami depresi membuatnya hampir ikut depresi. Seharusnya kenangan ini dikubur baik-baik, tak ada yang perlu mengungkit-ungkit itu.

"Apa yang harus saya lakukan dok?"

***

TBC

waro napa readers :'v

GADIS FILOSOFITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang