GADIS FILOSOFI Bagian 8

309 57 12
                                    



Gak usah pake lama-lama, karna updatenya juga dikit, let's read ajah~

***

KINAL POV

"Kinal, kau belum menjawab pertanyaanku!" kata seorang gadis di depanku. Makanan yang tadi dimasaknya sekarang telah siap disajikan dan menunggu untuk di santap.

"Aku lapar.. makan dulu dong ah.." kata ku sambil mencoba mengambil sesendok nasi goreng dari piringku. Ia langsung memukul tangan ku dan menatap ku kesal

"Berdoa dulu!!"

"oh iya, lupa.. eheheh yuk! Berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing..."

"Amin!" sambut ku tak lama kemudian.

"selamat makan!" langsung ku santap nasi goreng yang menggoda di depanku. Rasanya enak sekali! Aku baru tau gadis penghayal di depanku ini, benar-benar lumayan dalam memasak. Ku kira masakannya sama dengan nasi goreng di perempatan jalan. Tapi sepertinya ini sekelas restoran..

"enak?" katanya sambil menatapku

"yah... seperti nasi goreng pada umumnya. " bohongku

"oohh.." balasnya sambil tertunduk kecewa. Makanan yang di masaknya sendiri di aduk-aduk tidak karuan. Aku lalu menarik piringnya ke arahku.

"kalau tak mau makan, kasih aku saja..."

"tapi kan rasanya biasa saja ..."

"terus? Selama masih bisa dimakan, aku tidak keberatan kok.." balas ku sambil tersenyum. Dia melirik ku sambil tersenyum,

"enak yah?enak kan?" tanya sambil mencubit kecil tanganku

"ih Ve, sejak kapan kamu jadi tukang cubit-cubit manja?" jawabku sambil memasukan sesuap nasi goreng ke mulutku. aku lalu tertawa dan melanjutkan makanku. Tapi ia tidak merespon. Hanya memandang ku. Tatapan yang sebenarnya sulit kuartikan.

"kenapa sih? Ada sesuatu di wajahku?"

Ia lalu mengulurkan tangannya. Perlahan mendekati wajahku dan mendarat di bibir bawahku. Mataku membelalak kaget dengan perlakuannya. Jantungku berdegup tidak seirama. Ia lalu mengusap pelan bibir bawahku, aku yakin pandangannya tertuju ke bibir ku.

"Ve..?" gumamku pelan. Ia lalu menatapku. Lama dan lekat. Ku balas dengan senyuman tipis yang menyinggung kaku di bibirku.

"aku pulang yah..." ia berdiri dan mengambil tas serta seragamnya.

"loh, kenapa tiba-tiba..?"

"Mmm, aku lupa ada janji Nal..." katanya sambil memasang sepatu

"tapi aku belum memberitahu jawabanku.."

"besok saja..." katanya sambil membuka pintu

"sebentar! Pakai ini Ve, diluar masih gerimis, aku takut kamu sakit..." Aku memakaikan jaket biru ke badannya. Ia hanya tersenyum dan pergi menerobos rintik. Aku hanya berdiri memandang sosoknya yang berlalu secara perlahan.

***

FLASHBACK ON

AUTHOR POV

"Kinal..." seorang wanita memeluk erat gadis berseragam sekolah. Tidak peduli bajunya basah karna air mata. Tangannya tidak berhenti untuk mengelus rambut gadis itu.

"Kamu harus menerima kenyataan..." gumam wanita itu

"seandainya... aku tidak percaya kakak ku melakukan itu.. dia jahat! Dia merusak semuanya! Dia bukan kakak ku!" gadis itu melepas pelukannya dan menyerakan buku di sekitar. memcahkan vas bunga dan melempar barang-barang di sekitar. Ia berteriak dan tidak ada satu pun orang yang mendengarnya kecuali wanita yang tadi memeluknya.

GADIS FILOSOFITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang