"Ck, minum dulu."
"Bentar elah baikin rambut."
"Minum dulu ini, keburu disuruh naik lagi."
"Nggak, nggak, bentar."
"Ck, batu banget sih."
Jelo mendecak, dengan sebal memukulkan pelan botol air mineral di tangannya ke kepala Haylie membuat Haylie mengaduh.
"Argh, sakit," rintih Haylie merengek kecil.
Garis wajah Jelo langsung berubah, "eh, iya iya, maaf maaf..." katanya jadi panik, mengusap-usap kepala gadis itu. "Makanya, nurut napa sih nunggu diomelin mulu," gerutunya membuat Haylie mencuatkan bibir dan akhirnya menurut.
"Abis ini kamu tampil sama bandnya Nino, kan?" tanya Jelo di salah satu kelas dekat lapangan tempat pensi berlangsung. Ada banyak orang juga di sana, sibuk menyiapkan diri untuk tampil.
Haylie meneguk air mineral dari botol minum, menganggukkan kepala dengan pipi yang membulat. Membuat Jelo makin gemas dan tersenyum kecil tanpa sebab.
"KAK HAYLIIIII!!!!!"
Kedua orang itu menoleh, melihat sosok manis Mauryn mendekat sambil mengacungkan hapenya tinggi-tinggi melakukan live via instagram.
"Say hayyy, Haylie!" kata Mauryn ceria memeragakan cara Haylie biasa menyapa penggemar di atas panggung.
Haylie tersenyum ke arah layar hape, melambai-lambai. Jelo tak mau ketinggalan ikut nimbrung, menempelkan dagu ke atas kepala Haylie dan mencoba membaca deretan komen yang datang dengan deras.
"Ah, semua langsung fokus ke Kak Jelo," kata Mauryn menunjuk komentar-komentar yang datang. "Kak Jelo gocek hati aku dong, eaaa," baca Mauryn pada layar hape. Gadis itu tertawa, "belum pernah dijambak Haylie Ruth begini nih."
"Ck, diem lo," kata Haylie yang sejak awal tak ingin berkomentar. Gadis itu memang tingkat jaimnya belum menurun sama sekali walau sudah punya pacar.
"Lah kalau hatinya digocek berarti ditendang-tendang dong?" celetuk Jelo menyahuti.
"HE MALIN!" teriak Candra dari sudut ruang membuat mereka menoleh, "napa malah nyorot orang pacaran, bintang utama di sini!"
Mauryn memutar bola mata, keki sendiri dengan si kakak. Jelo malah sudah mencaci maki cowok berkacamata itu. Sementara Haylie diam-diam kembali membaca rentetan komentar yang datang.
Mauryn berpamitan pada Jelo dan Haylie. Keduanya melambai pada layar hape, sebelum Mauryn membawa hapenya berjalan lagi mengelilingi ruangan dan mau tak mau mendatangi Candra yang mengomel-ngomel kecil.
Haylie menggigit bibir diam, melirik Jelo yang merogoh hape ingin mengecek pemberitahuan yang masuk. Gadis mungil itu menggigiti bibir, agar gelisah.
"Ehm." Haylie berdehem, membuat Jelo jadi menoleh dengan alis terangkat sebelah.
"Apa? Kamu mau minum lagi?" tanya Jelo meraih botol minum yang tadi ditaruh Haylie.
Haylie menggeleng, duduk ke atas meja kelas dan memandang Jelo. "Aku mau nanya," katanya membuat Jelo yang berdiri jadi mendekat dan menatapnya lurus.
Haylie diam-diam menggerakkan bola mata menjauh, merutuki diri kenapa langsung lumer begitu saja. Sejak kapan sih dia jadi selemah ini?! Masa' ditatap tepat Jelo saja langsung meleleh.
"Eung..." Haylie memain-mainkan kedua kaki yang menggantung karena duduk di atas meja. "Kamu tuh.... kenapa suka aku?"
Jelo tersentak. Pemuda itu melebarkan mata, kaget tiba-tiba ditanya begitu di ruangan yang ramai dan sibuk ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
2A3: Re-Hi ✔ ✔
Teen FictionHaylie bukan tipe cewek yang biasa kamu temui. Penyanyi dengan image imut itu nyatanya punya sisi bobrok yang tak ada duanya. Dia dijuluki 'Duta Jones 2A3'. Tubuh mungil itu sangat masa bodoh, misterius, dan tak tertebak. Bergabung di Panitia Promo...