07. Siaga Satu

67.7K 8.6K 1.3K
                                    


Haylie memandangi kelasnya ketika persiapan festival pensi. Yoyo dan Hanna baru saja datang sambil bergandengan tangan. Jesya dan Bobi sudah tertawa-tawa di meja mereka sambil memotong-motong karton. Jevon terlihat mengikatkan pita kecil ke jemari Jane dengan manisnya. Hanbin bersama Lisa sampai sekarang masih sibuk pukul-pukulan dengan heboh. Yena terlihat sibuk merekam dengan kameranya, tersenyum riang ke arah kamera dengan Eno duduk di mejanya memerhatikan gadis itu dengan senyum samar.

Haylie mendengus begitu saja.

Sekarang 2A3 jadi makin menyebalkan. Katanya keluarga. Keluarga apa? Keluarga kok saling suka.

Sekarang kalau hang out bareng, harus bareng pasangan masing-masing. Ya memang sih, mereka jarang nunjukin kemesraan di depan anak kelas, tapi tetep aja.... Bikin mupeng.

Memang, yang official sampai sekarang ini adalah Miya-Juan yang sejak awal semester jadian; Jevon yang meminta Jane jadi kekasihnya dua bulan lalu; dan Hanbin Lisa yang baru-baru saja jadian awal bulan.

Tapi biar begitu, Hanna dan Yoyo punya cerita sendiri. Belum lagi Yena dan Eno yang makin hari makin membuat gemas satu kelas karena keduanya masih gengsi-gengsian. Sementara Jesya dan Bobi beberapa kali tertangkap basah seperti memberi kode-kodean, entah mereka terjebak friendzone atau sebenarnya backstreet selama ini.

Haylie memajukan bibir bawah, memain-mainkan pita merah di tangannya dengan tak semangat. Di kelas ini, memang dia yang paling ngenes. Haylie yang ambyar sendiri kalau Eno sudah perhatian pada Yena di depan umum. Haylie juga yang gemas tak karuan saat Jevon sering kali salah gocek dengan Jane. Juga Haylie yang gigit jari ketika Yoyo pernah mengipasi Hanna yang kepedasan. Gadis itu seperti anak kecil yang selalu heboh melihat pasangan sedang lovey dovey.

"Hanna!"

Haylie terkejut dan mengerjap. Lamunannya terhenti begitu saja. Gadis itu terdiam.

Iya, bukan namanya yang dipanggil.

Tapi suara itu...

Haylie melirik, tapi mencoba tak peduli dan belagak tuli.

"Li, Haylie," bisik Rosi di sampingnya yang sudah menyenggol-nyenggol lengan Haylie membuat Haylie menoleh. "Dipanggil tuh," katanya membuat Haylie mengernyit.

Haylie menoleh begitu saja.

"Haylie, tuh ditungguin Ezra!" celetuk Bobi nyaring. Membuat Ezra terkejut. Padahal Ezra sudah bilang dengan bisik-bisik meminta tolong panggilkan Haylie. Hanna yang berdiri di sampingnya juga sudah menyampaikan dengan nada pelan.

Para murid tersentak, refleks ikut menolehkan kepala padahal hanya satu nama yang disebut.

Hanbin ikut menoleh. Ia diam beberapa saat, lalu berpandangan dengan Jane yang duduk di dekatnya.

"Hm? Kenapa?" tanya Haylie memasang wajah polosnya itu.

"Urusan pensi kok!" kata Hanna menjawab. Ia lalu menoleh pada Ezra, "gue sama Jaebi duluan ya," katanya pamit dan pergi lebih dulu menyusul Jaebi yang tak mau menunggu.

Haylie diam-diam menipiskan bibir, kemudian berdiri. Ia menoleh pada Hanbin dan Jevon, "kok kalian diem? Ayo!" katanya dengan suara lantang membuat keduanya terkejut.

Ezra mendesah pelan, memandangi gadis mungil itu yang melangkah mendekat. Tak lama diekori Hanbin dan Jevon di belakangnya. Ezra hanya bisa menipiskan bibir ketika Haylie melewatinya begitu saja.


**


"Eh, Li, nanti-"

2A3: Re-Hi ✔ ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang