Ezra dan Candra berpandangan, menyadari pintu belakang masih tertutup padahal mereka sudah turun dan siap masuk ke SMA Harapan Nusantara. Candra diam sejenak, lalu memilih membuka pintu. Melihat Haylie terdiam di sudut kursi mobil dengan wajah memias.
"Woy, mau di mobil aja? Kuy cepet," kata Candra tak sabar.
Haylie menoleh, mendecak kecil. "Anu-" Gadis itu mendesah pelan, nampak ragu.
Melihat itu Ezra ikut mendekat, "kenapa? Lo sakit?"
Haylie melengos pelan, "......iya...." Jawabnya pelan.
"Boong. Tadi lo masih teriak-teriak di koridor," kata Candra tak percaya.
Haylie mendecak, "diem deh lo," katanya dengan nada lemah membuat Ezra jadi makin khawatir dan mendekat.
"Kenapa sih?"
Haylie menghela nafas. Gadis itu diam lama, kemudian menoleh lagi. Menyadari Ezra memakai sweater abu-abu. Ia agak mengkerut kecil, ".... Pinjem.... Jaket lo, dong..." pintanya dengan nada pelan.
"Hn?" Ezra mengernyit. Ia diam sejenak, lalu membuka sweater itu membuat Candra menjauhkan diri. "Dingin? Elo nggak demam, kan?" Ezra jadi masuk duduk di samping Haylie, menyodorkan sweater itu.
Haylie melengos pelan, "Anu...." Gadis itu memegangi sweater Ezra. Wajah pucatnya perlahan jadi merona, yang makin lama jadi memerah padam. "Gue tembus...."
Ezra tersentak. Cowok itu jadi ikut salah tingkah, "ah? Oh..." Ia bergerak agak gelisah, "jadi... gimana?"
Haylie mencuatkan bibir, "gue disini aja deh..." katanya pasrah.
"Ya tapi nanti-" Ezra diam sejenak, "Anu- makin itu kan..."
Haylie melirik, lalu melengos. "Beliin pembalut," katanya jadi jutek membuat Ezra terkejut.
"Woi masih lama? Ngapain sih?" Suara mengganggu Candra datang, membuat wajah Ezra mencerah.
"Candra aja," kata Ezra menunjuk cowok berkacamata itu. Candra jadi mengernyit tak paham.
Haylie mengerucutkan bibir, "gue pernah nyuruh dia. Tapi malah beli pantiliner."
"Apa itu?" tanya Ezra mengernyit tak mengerti.
Haylie menghela nafas keras, lalu memutar bola mata sebal. "Nanya mulu sih lo. Mau beliin atau nggak?!" tanya cewek itu langsung emosi.
Ezra agak termundur. Lah dia baru nanya satu kali?
"Apaan sih anak-anak ini berisik banget," celetuk Candra dengan intonasi dewasa, "ayo kapan masuk mumpung gue lagi rapi siapa tahu dapat kecengan."
Haylie mendesis sebal, "kalau mau masuk ya masuk aja ngapain nungguin gue!?"
Candra melotot kecil, langsung termundur dan menciut takut disemprot cewek ini tiba-tiba.
Ezra menipiskan bibir. "Yaudah pake itu sweaternya, beli bareng gue biar nggak salah. Makenya pas di dalem, numpang toilet mereka," katanya dengan kalem. Haylie melengos, kemudian mengangguk setuju.
***
Nino: dimana?
Haylie: sekolah
Nino: gue jemput
Haylie: mau ngapain? Latian? Mulai minggu depan aja dah
KAMU SEDANG MEMBACA
2A3: Re-Hi ✔ ✔
Fiksi RemajaHaylie bukan tipe cewek yang biasa kamu temui. Penyanyi dengan image imut itu nyatanya punya sisi bobrok yang tak ada duanya. Dia dijuluki 'Duta Jones 2A3'. Tubuh mungil itu sangat masa bodoh, misterius, dan tak tertebak. Bergabung di Panitia Promo...