Bel rumah berbunyi membuat pemilik rumah berlari kecil keluar. Wanita yang merupakan mamah Haylie itu membuka pintu, melihat sosok pemuda beralis tebal dengan sweater abu-abu berdiri di depan rumahnya.
Nino tersenyum sopan. "Malem, tante. Haylie ada?"
Mamah Haylie agak tersentak mendengar itu. Ia lalu mengernyit, "oh... baru aja tuh Haylienya keluar."
"Keluar?" Kedua bahu Nino melemas begitu saja. Merutuk ia terlambat mendengar kata 'baru aja' itu.
"Sama temennya yang lain. Coba telpon aja," kata Mamah Haylie membuat Nino tersentak.
Temen yang lain?
**
Cowok itu mendudukkan diri setelah memesan makanan dan minuman. Ia memandangi gadis mungil ini yang sama sekali tak menatapnya. Hanya memeluk jaket hijau-army yang ia pakai dan memandangi keadaan jalan raya di samping mereka.
Cowok itu membasahi bibir, sulit membuka pembicaraan. Teringat lagi ketika ia melihat gadis ini keluar dari rumah.
Ekspresi Haylie mengeruh begitu saja ketika melihatnya, "ngapain lo?" tanyanya dingin, membuat cowok itu mengerjap jadi gugup.
"Lo... nggak mau salam dulu gitu nyapa dulu atau seenggaknya nyuruh gue masuk?"
Haylie melengos, "mau ngapain sih, Jel?" tanyanya dengan nada menusuk.
Jelo mengkerut begitu saja.
Haylie kalau marah emang gini.
Jangankan intonasi bicara, tatapannya aja udah nusuk banget. Auranya menyeramkan dan angker.
Jelo berdiri dari duduknya. Cowok itu mendesah dan mendekat, "gue nggak mau bahas yang tadi kok. Gue juga ngerti lo nggak suka bahas itu," katanya kini jadi lebih serius. "Ikut gue yuk. Kita makan," ajaknya menyeringai lebar.
"Nggak," tolak Haylie pendek, sudah ingin berbalik tapi Jelo segera bersua lagi.
"Gue bakal datangin Ezra kalau lo nggak mau."
Refleks tubuh mungil Haylie langsung berbalik kembali. Gadis itu tenganga begitu saja. "Apaan sih lo," kata Haylie meninggikan suara.
"Ini bakal bikin gue penasaran setengah mati," kata Jelo tenang. "Jadi untuk meredakannya, cukup mastiin lo baik-baik aja."
Haylie menipiskan bibir, "gue nggak papa."
"No," sahut Jelo segera. "Kata mamah gue, makanan enak adalah hal terbaik untuk membuat seseorang terhibur. So, ayo kita makan sekarang. Nggak pake lama."
Haylie mendengus, "elo tuh kenapa sih selalu maksa gue?" katanya masih tak mau setuju.
Jelo melengos, "udahlah ayo. Kalau nanti lo mau ngamuk, mau bentak gue, atau mau nonjok gue, nggak papa. Asal jangan dipendem sendirian gini."
Haylie melebarkan mata, tertegun begitu saja.
Melihat gadis itu sudah kehabisan kata dan nampak kalah, wajah Jelo merekah begitu saja.
"Cus sana ambil jaket! Kita makan enak yang banyak! Gue yang bayar!"
KAMU SEDANG MEMBACA
2A3: Re-Hi ✔ ✔
Ficção AdolescenteHaylie bukan tipe cewek yang biasa kamu temui. Penyanyi dengan image imut itu nyatanya punya sisi bobrok yang tak ada duanya. Dia dijuluki 'Duta Jones 2A3'. Tubuh mungil itu sangat masa bodoh, misterius, dan tak tertebak. Bergabung di Panitia Promo...