012. Hujan dan Luka

58.4K 8.9K 1.7K
                                    



"Woi, mendung nih!"

Ezra yang memimpin pasukan OSISnya menoleh, menyadari langit mulai gelap dengan angin dingin berkali-kali berhembus.

"Nggak, nggak, belum ujan kok!" balas Hanbin yang sudah siap di pinggir lapangan dengan kaos futsalnya.

Hari ini memang perlombaan futsal antar sekolah. Lapangan besar Epik High School jadi ramai dengan di sudut lapangan mulai dibangun panggung pensi nanti.

"Panggil pawang ujan dah deket rumah gue ada tapi mahal njir," cerocos Jevon yang sibuk mengikat sepatu.

"Elahh ambil tusuk lidi terus kasih bawang merah sama lombok aja," balas Jelo asal.

"Menurut gue sih mending pake terpal," sahut Cakra si adik kelas yang langsung ditendang oleh Seno di sebelahnya.

Mr Simon datang, memanggil Ezra membuat ketua Osis itu menoleh. Keduanya terlihat bicara berdua dengan serius, membuat para cewek-cewek yang menyebar di sekitar lapangan malah jadi fangirling-an. Guru magang ganteng sama ketua osis ganteng kan jadi double ganteng.

Haylie yang baru datang dengan sebotol minum berlari kecil ke arah teman-teman kelasnya. Ia mengangkat alis melihat sosok Mr Simon ada di samping kerumunan 2A3, bersama Ezra di sampingnya. Tapi ia mencoba tak peduli dan bergabung bersama yang lain.

"Woi, woi misi! Gue kecil woy, woy!" kata cewek itu rusuh tak mendapat tempat di depan. "WOI NGGAK KELIATAN!"

"LI ANJIR BACOT BANGET SINI DEPAN!" balas Miya tak mau kalah galak.

Haylie langsung beringsut berlari kecil ke arah depan. Ia memeluk lengannya merasa dingin. "Ah anjir tahu gini jaketnya nggak gue kembaliin," gumam gadis itu membuat Jiyo di sampingnya menoleh.

"Jaket yang tadi lo kasih ke Candra? Ambil aja sono biasanya juga lo jambak dia nurut," sahut Jiyo membuat Haylie menipiskan bibir.

"Kagak, bukan punya Candra," jawab Haylie sambil melirik sedikit. Tapi lalu memandang ke arah lapangan lagi. "Ini jadi lomba? Mau ujan."

"Anak futsal pada sok keren bilang mau lanjut aja walau ujan-ujanan," jawab Lisa di belakang Haylie.

"Hn. Kalau sakit gimana?" ucap Jane khawatir.

Haylie tak mendengarkan lagi. Karena ia menangkap sosok Ezra jadi melangkah agak jauh, dengan toa speaker di tangan si ketua OSIS itu mulai mengumumkan bahwa pertandingan akan tetap berjalan.

"Li, kesanaan dong," dorong Jane pelan dari belakangnya membuat Haylie menoleh bingung. "Itu, kiri-an dikit deket Mr Simon."

Jesya, Jiyo, Miya, dan yang lain juga langsung setuju menunjuk-nunjuk ke arah yang dimaksud. Karena ada Bobi, Yoyo, dan Jaebi yang memisahkan Haylie dengan Mr Simon.

Haylie diam sejenak, lalu tiba-tiba jadi rusuh lagi. "WOI WOI MISI MISI MUNDUR MUNDUR MUNDUR PERTANDINGAN MAU DIMULAI!" kata cewek mungil itu heboh, mendorong paksa Bobi, Yoyo dan Jaebi yang tak siap dan pasrah saja. Ketiganya melotot melihat para cewek langsung mengerubung ke barisan paling depan kini jadi menutupi mereka.

"Hai, Mr Simon!" sapa Haylie menyeringai lebar, membuat pria tampan itu menoleh.

"Pagi Mr Simon!"

"Sir, duduk aja sir daripada berdiri ih capek."

"Sir ikut kita dukung Jevon sama Hanbin ya, Sir, mereka masuk lapangan nanti ikut tanding!"

"Mister ini pompom punya saya pake aja."

2A3: Re-Hi ✔ ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang