Hari ini yang katanya akan menjadi hari bersejarah untuk joy dan keluarganya akan berlangsung sangat meriah, gedung dengan polesan serba putih dan karangan bunga tertata rapi serta lampu lampu cantik yang tergantung menghiasi langit langit.
Joy menatap bayangan dirinya di depan cermin, ia akui balutan putih yang menyelimuti tubuhnya membuatnya nampak cantik, ketiadaan senyum di wajah Joy membuat kecantikan itu nampak berbeda.
"Senyum dong sayang, ini kan hari besar"
Suara ibu park, ia berdiri tepat di belakang tubuh anaknya. Memeluknya dari belakang membuat joy sedikit mendongak untuk menahan kesedihanya.
"Jimin dimana?"
Tanya joy pada ibunya, joy melepaskan tangan ibunya yang masih melingkar di pingganya.
"pergi keluar, jimin bilang dimulai aja acaranya ga usah nungguin dia"
Mulai? Mau ada jimin atau tidak, joy tidak akan mau memulai ini semua, namun kemauannya harus ia kubur dalam dalam sama seperti kenangannya dengan taehyung yang harus ia lupakan.
"Mamah keluar ya, nanti mamah panggil"
Ngomongin jimin, jimin lagi dimana ya?. Jimin lagi berdiri di ambang pintu kamar rawat, menatap kelam seorang pria yang duduk di atas ranjangnya.
"Gue gak ngerti harus apalagi buat ngeyadarin orang kaya lu"
Suara jimin menggelegar, memantul dari setiap dinding di ruangan ini.
"Maaf"
Ucap taehyung yang lebih terdengar seperti bisikan.
"Lu tega liat adek gue kaya gini?"
Kepalanya tertunduk seperti meratapi semua kesalahan yang ia lakukan, taehyung akui dia memang salah tidak seharusnya dia membiarkan joy menikah dengan pria lain. Tapi apa boleh buat, dia sendiri pun tak sanggup menggantikan pria itu untuk memasangkan cicin di jari joy.
"Lu ga ngerti posisi gue jim"
"Oke, sekarang gue coba ngertiin posisi lu, lu tega ngebohongin diri lu sendiri?"
Taehyung kembali terdiam, mungkin taehyung sedang maen manequin calent /udah ga jaman tae.
"Gue tau semuanya, lu ga lupa, lu pura pura lupa lu pura pura sakit didepan adek gue"
Jimin kembali berteriak, taehyung secara otomatis mengangkat kepalanya menatap jimin.
"Gue lakuin itu semua karna gue sayang sama adek lu, gue sayang joy"
"Ga guna, semua udah telat Love Is Over!!"
"Jimin..."
Cklek
Sepasang pintu besar terbuka, menampakan seorang gadis cantik yang terbalut gaun putih dengan seorang pria yang berjalan beriringan. dentuman piono lembut dipercantik dengan alunan gitar spanyol yang saling bersautan menemani langkah mereka.
Keduanya bergandengan, beriringan menelusuri altar. Para tamu tak henti hentinya tersenyum menyambut pasangan ayah dan anak tersebut.
Selangkah lagi dan joy tepat berdiri di hadapan calon suaminya, sehun sedikit tertunduk menyambut tangan joy dan menuntunya menuju depan altar.
Disana seorang pastor berdiri menunggu mereka dengan seorang dayang yang setia membawa cicin yang akan di sematkan pada jari kedua pengantin.
Pastor itu menyatukan kedua telapak tangan joy dan sehun, melilitkannya dengan kain panjang berwarna kuning, kemudian ia membacakan sebuah doa untuk keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Got Married✔️
Cerita PendekSequel of I Got Boy Kamu bisa hidup dengan orang lain, tapi apa kamu bisa bahagia dengan orang lain? ©31/12/2016 - 12/03/2017