[I] ME AFTER YOU
When we understand each other about little things, I was surprised with the fact that we got used to each other. Because you embraced and understood, my young and immature mind warmly.
***
“Dengan ini sidang selesai.”Keputusan hakim telah ditetapkan, ketukan ketiga setelah putusan dibacakan adalah hasil akhir dari sidang.
Hasil dari sidang hari ini adalah, Kim Taehyung akan dikirim ke penjara khusus untuk menjalani masa tahanan. Bunyi riuh dari semua orang yang menghadiri sidang tidak bisa dihindari, mereka kerap memberi komentar tentang persidangan yang baru saja selesai.
Pria yang duduk di tengah-tengah ruangan itu nampak tenang saat menerima putusan. Baju khas tahanan yang dia kenakan, juga kedua tangan yang terikat oleh borgol besi tak membuatnya mengubah ekspresi. Tidak ada raut menyesal atau sedih. Tidak ada raut gundah atau takut. Dia nampak tenang dan nampak sangat menerima.
Tidak seperti kebanyakan terdakwa yang menangis karena merasa keberatan, pria itu—Kim Taehyung tersenyum dalam diamnya.
Ada perasaan aneh yang menggelitik hatinya, keinginan untuk lari dan bersikap layaknya seorang pecundang kini enyah dari hatinya. Ada satu hal yang lebih ingin dia lakukan. Dia ingin tetap berada di dekat gadis itu. Dia tidak mau dianggap sebagai seseorang yang tidak mau bertanggung jawab. Ini adalah perjanjian yang telah mereka sepakati beberapa waktu yang lalu, meski, ya, gadis itu tidak menyerukan kesetujuan atau penolakan, sih.Bisa dibilang, Taehyung ingin memantaskan diri. Menghapus dosanya dengan mengakui dan menerima hukuman atas perbuatannya. Meski tidak semudah itu, tapi setidaknya dia punya niat untuk memperbaiki hidup, terutama masa depannya. Dia masih dua puluh enam tahun. Jika Tuhan memberinya umur panjang, usinya ini masih bisa dibilang terlalu muda jika harus menyerah dan berhenti berharap.
Semua orang membubarkan diri saat hakim ketua menutup persidangan hari ini dan meninggalkan ruangan, Taehyung kembali diapit oleh dua orang polisi untuk dibawa ke tempat di mana dia akan menjalani masa tahanannya.
Taehyung dijatuhi hukuman penjara selama 6 tahun. Jika dipotong masa tahanan dan remisi, mungkin dia akan bebas setelah 4-5 tahun. Pria itu berjalan dengan tenang tanpa harus diseret paksa oleh petugas, dia bahkan menebar senyum yang membuat beberapa orang yang melihatnya dengan tatapan aneh. Hingga matanya menangkap satu sosok yang amat sangat dia kenali.
Seorang gadis dengan pakaian khasnya itu membuatnya nampak sangat bersinar. Kontras dengan paras menawan gadis itu, raut wajah tak ramah itulah yang amat sangat Taehyung rindukan.“Nam Junhee…,” suaranya nyaris tidak tidak terdengar—tenggelam oleh suara ketukan dari high heels yang gadis itu pakai. Tidak ada senyum di sana, semua terganti dengan raut terkejut juga kebingungan harus bertindak seperti apa? Ini terlalu mengejutkannya. Setelah tiga bulan tidak bertemu karena Taehyung harus tinggal di penjara pusat selama masa persidangan, kini gadis itu datang dengan tiba-tiba.
Kedua petugas yang semula mengapit lengan Taehyung erat, melepaskannya. Dan mereka membungkuk—memberi hormat pada seorang wanita yang kebetulan berjalan berlawanan arah dengan mereka. Mereka telah menerima laporan bahwa akan ada pengawas pengganti di tempat mereka bertugas. Dan wajah itu adalah wajah yang ada di papan pengumuman—yang akan menggantikan Park Yoochun—pengawas yang menjabat sebelumnya.
“Kim Taehyung, sesuai putusan yang telah ditetapkan. Anda resmi memasuki masa tahanan mulai hari ini—“ Junhee menggantungkan kalimatnya—jujur dia tidak kuasa untuk berbicara lebih banyak. Tapi, ini adalah tugas. Dan tugas harus dilaksanakan dengan sebaik mungkin.

KAMU SEDANG MEMBACA
THE ARMOR PIERCING BULLET [SUDAH TERBIT]
FanfictionBullet Series #2 [The Armor Piercing Bullet] Cerita sudah diterbitkan, tapi versi wattpad masih lengkap dan bisa dibaca ❤ Something like that happening to me. Having someone so precious that I can't fall asleep. You-whose heart ached whenever you th...