[VIII] A TRAP
‘Cause I will breathe when they try to suffocate me. ‘Cause I know that I won’t go speechless.
***
Junhee memukul stir mobilnya dengan keras. Tangan gadis itu mengepal kuat. Beraninya Kim Namjoon, beraninya dia mengacau di wilayahnya. Otak seorang Leader memang tidak bisa diremehkan.
Sial. Kenapa juga ini harus terjadi saat dia tidak ada di tempatnya.“Nayeon, nyalakan pengeras suara. Dan biarkan mereka mendengar apa yang aku katakan.”
Nayeon mengangguk dengan wajah panik.“B—baik, Bu.” Gadis itu menekan tombol khusus yang akan mengaktifkan mode pengeras suara yang ada di seluruh penjuru tempat ini.
“Kim Nam Joon, kau dengar aku? Berani kau menyentuh rekan-rekanku dan mengacaukan tempatku, kupastikan kau akan menyesal. Bukan hanya masa tahananmu saja yang akan aku tambah, kau akan menerima sekaligus dengan bunganya. Dan untuk kalian, pastikan tidak ada yang keluar dari ruangan kalian masing-masing.Dengar, Bulletproof. Satu-satunya pemegang kunci yang kalian cari adalah aku. Kalian tidak akan bisa keluar tanpa ijin dariku. Aku akan sampai di sana segera. Jika kalian punya nyali, jangan hanya menggeretak dengan cara menyandera ketiga rekanku. Aku akan datang padamu,” dan sambungan pun terputus.
Namjoon mendecih. Gadis itu terlalu berani. Junhee bahkan tidak sebanding dengannya untuk berduel satu lawan satu. Pria itu melepaskan tangannya dari leher Jeonghan.“Kalian cukup beruntung, setidaknya ini bukan tempat yang membosankan. Kalian punya pemimpin yang menarik.”
***
Junhee mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, dia tidak bisa membiarkan rekannya terlalu lama dalam keadaan mencekam seperti ini. Semua pintu akan otomatis tertutup begitu alarm tanda bahaya berbunyi. Dan hanya dia seoranglah yang bisa me-non-aktikan alarm itu agar semua pintu dapat kembali berfungsi.Junhee kembali memukul kemudinya dan kali ini lebih keras hingga tanpa sengaja menekan klakson hingga berbunyi nyaring—mengagetkan para pengendara yang lain.
“Berengsek! Beraninya dia.” Junhee tidak akan berhenti menggerutu akan sesuatu yang membuatnya kesal. Gadis itu bahkan sedikit ugal-ugalan dalam mengendarai.Otaknya kacau. Bersyukur karena tidak patroli oleh polisi lalu lintas. Jika ada, dia akan dipaksa berhenti karena berkendara seperti orang kesetanan.
Gadis itu sudah sampai. Bahkan dia tidak bisa memasuki gerbang karena pintu otomatisnya masih bekerja. Beruntung karena sistem untuk menonaktifkan mode darurat bisa dimulai satu per satu. Tidak bersifat otomatis seperti proses saat mengaktifkannya, jadi Junhee bisa tenang saat pintu utama sudah kembali berfungsi nanti.
Penjara ini memang didesain khusus dengan tingkat keamanan tertinggi. Gadis itu diam sesaat. Dia tidak boleh gegabah dan masuk tanpa persiapan. Gadis itu membuka mobilnya setelah mengambil satu buah pistol yang memang selalu dia bawa untuk berjaga-jaga.
Hanya dengan membiarkan alat yang ada di sisi kanan gerbang membaca sidik jarinya, kunci otomatis terbuka. Junhee bahkan melupakan mobilnya yang terparkir asal.Saat ini ada hal yang lebih penting dari pada menaati peraturan dalam berkunjung di mana dalam isinya ‘Tidak boleh memberhentikan kendaraan di sembarang tempat’.
Di pintu masuk pertama, gadis itu menggunakan cara seperti saat membuka gerbang.
“Bu—“ tiga orang yang memang betugas untuk menjaga pintu masuk dibuat terkesiap karena terbukanya pintu dengan tiba-tiba, dan betapa leganya mereka bahwa sang pengawas telah kembali.
“Aku tahu. Tetaplah berjaga di setiap pintu. Aku akan masuk,” ucap Junhee untuk sedikit menenangkan para penjaga yang mulai berwajah panik.
“Baik!”
Junhee setengah belari menuju ruang pengintai yang di dalamnya berisi banyak layar monitor yang terhubung langsung dengan semua kamera yang ada.
“Nayeon!”
“Anda sudah datang?”
Junhee mengangguk. “Hm, aku ingin melihat keadaan sel yang ditempati Kim Namjoon, perbesar bagian itu segera!”
“B—Baik.”
Junhee mendekat, dan keadaan di sana masih sama seperti saat Nayeon melaporkannya sesaat sebelum dia tiba.
![](https://img.wattpad.com/cover/89475992-288-k147556.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
THE ARMOR PIERCING BULLET [SUDAH TERBIT]
FanfictionBullet Series #2 [The Armor Piercing Bullet] Cerita sudah diterbitkan, tapi versi wattpad masih lengkap dan bisa dibaca ❤ Something like that happening to me. Having someone so precious that I can't fall asleep. You-whose heart ached whenever you th...