[II] ONE STEP CLOSER
Leggo world the secret in this place. It feels like we are getting closer. We are closer, it’s a louder than the sound.
***
Suara ketukan sepatu dengan alas tebal sedikit menggema di ruangan pengap itu, Junhee masih berdiri mematung di tempat yang sama, sepeninggalan Taehyung gadis itu masih tidak beranjak dari tempatnya.Otaknya sedang mencerna apa yang tubuhnya rasakan. Apa sikap berbeda dari pria itu yang membuatnya seperti ini? Junhee yakin bukan karena itu alasannya. Lalu, apa?
Ada sesuatu yang membuatnya merasa aneh, kerja jantung yang tidak bisa dia hitung per detiknya, sekujur tubuh yang memanas hingga pipinya merona, darah yang terasa berdesir sampai membuatnya merinding. Perasaan apa itu?
Gadis itu memegangi dadanya, “Jantungku…, apa aku sakit?” tanyanya pelan pada dirinya sendiri. Ada satu perasaan asing yang hinggap di hatinya. Dan sepertinya itu berefek buruk bagi tubuhnya.
“Tidak mungkin, sebelum datang kemari aku sudah menjalani tes kesehatan terlebih dulu.” Tentu saja tidak mungkin, jika ada yang salah dengan kesehatannya, dia tidak akan dikirim ke tempat semengerikan penjara khusus dan sampai menjabat sebagai pengawas tertinggi.
Semua anggota NIS harus sehat dalam fisik maupun mental. Itu hal pertama yang menjadi kewajiban.
Jadi?!
“Persetan dengan semua ini, menyebalkan!” Junhee hanya bisa menggerutu—memaki keadaan. Dia memilih untuk kembali masuk ke ruangannya. Tidak ada gunanya terus berdiri di tempat ini seperti orang bodoh yang kebingungan.
Tahap pertama sudah dia lakukan, mengirim Bulletproof Boy Scout ke penjara khusus adalah keputusan yang bijak selain mengeksekusi mereka. Bukankah manusia bisa berubah? Tidak ada manusia yang mau menjadi jahat selamanya. Junhee tahu itu.Blue House memberi mereka kesempatan untuk merenung—menyesali kejahatannya—menerima masa hukuman dengan tenang. Dan memasukan mereka ke dalam sel yang terpisah adalah pilihan terbaik. Untuk kelompok yang sangat ahli bergerak secara individu, mereka akan berbahaya jika di kelompokan menjadi satu.
Penjara khusus diisi oleh orang-orang khusus, penjara ini memiliki tipe sel yang berbeda, juga peralatan yang berkali-kali lipat lebih keras dari pernjara yang lain. Karena itulah, hanya kejahatan tingkat tinggi yang mampu mendekam di dalamnya.
“Maaf, Bu. Ada satu tahanan lagi. Dia baru tiba sekitar tiga menit yang lalu.”
Tahanan? Lagi? Siapa?
“Baikkah, mari temui keluarga baru kita.” Junhee berusaha untuk tetap tenang.Sungguh, ini adalah keadaan yang sangat baru—Junhee belum terbiasa menerima laporan resmi seperti ini. Selama dia ada di NIS dialah yang bertugas untuk memberi laporan.
Dan betapa terkejutnya Nam Junhee saat matanya menangkap sosok familiar di depannya. “Bang Shi Hyuk?”
“Lepas!” Pria tambun itu berusah memberontak, mata beringasnya menatap nyalang ke arah Junhee. Jika saja salah satu penjaga tidak menendang lututnya, Bang Shi Hyuk tidak akan memau menunduk.“KAU—“ pria itu menggeram.
“Terkejut saat melihatku—“ Junhee maju satu langkah, lalu mendudukan diri—sejajar dengan posisi Bang Shi Hyuk yang menunduk. “—masukan dia ke sel utama—sel G. Rantai dia! Tidak seperti bawahanmu yang lebih bisa dikendalikan—kau tipe pemberontak. Tidak mengejutkan karena kau adalah pencipta Bulletproof Boy Scout. Aku akan mengunjungimu saat senggang nanti, dan mari kita bicara.” Junhee kembali berdiri.
“Bawa dia!”
Bukan Bang Shi Hyuk namanya jika dia bisa mengikuti perintah dengan tenang. Sedikit mengejutkan bahwa pencipta Bulletproof Boy Scout juga ditempatkan di sini. Apa hasil sidangnya juga sama?
Entah itu Bulletproof atau penciptanya, kesempatan mereka sama rata. Mereka berhak untuk merenung dan memilih untuk mau berubah atau tidak. Setuju? Junhee akan mencoba memahaminya dengan lebih baik.
Junhee kembali menenangkan dirinya, pria itu adalah pria yang menjerat Taehyung, pria yang membuatnya harus terlibat dan berakhir mendekam di tempat mengerikan ini. Tapi…, dia juga adalah penggerak pertemuan mereka. Haruskah Junhee berterima kasih?
Gadis itu menghela napas sesaat, hingga kaki jenjang yang dibalut dengan celana berbahan cotton itu melangkah—menyusuri setiap ruangan—untuk yang ke sekian kalinya.
Tempat ini sangat pengap. Pasti karena sengaja dibangun dengan ventilasi yang sedikit sekali jumlahnya. Gadis itu terus melangkah, hingga dia samapi di lantai satu—tempat di mana penjara paling manusiawi berada. Sedikit meringis saat tangan lentiknya menyentuh salah satu jeruji yang berjejer rapi. Penjara tahap ini—kosong. Junhee mengambil salah satu kunci yang dia bawa, dan membuka sel itu perlahan hingga tubuhnya masuk sempurna di dalamnya.
Sel ini kira-kira hanya berukuran sekitar 10 x 10 meter, cukup untuk tiga sampai empat orang tahanan. Karena sel ini dilengkapi dengan ranjang kecil, kamar mandi juga toilet. Inilah yang membuatnya berbeda dan disebut ‘lebih manusiawi’.
“Apa penjara memang sedingin dan segelap ini?” Junhee bergumam, ruangan ini sangat dingin karena mungkin tidak ada yang bernapas di dalamnya kecuali dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE ARMOR PIERCING BULLET [SUDAH TERBIT]
FanfictionBullet Series #2 [The Armor Piercing Bullet] Cerita sudah diterbitkan, tapi versi wattpad masih lengkap dan bisa dibaca ❤ Something like that happening to me. Having someone so precious that I can't fall asleep. You-whose heart ached whenever you th...