JILID III [STAY WITH ME]

1.9K 294 43
                                    

[III] Stay With Me

If this is a dream, please let me wake up. Are you really my destiny? Falling you.


***
When I close my eyes , I see those eyes.
My heart kept aching, so I wanted to forget.

Ada satu hal yang tidak Junhee ketahui tentang pria berambut cokelat yang ternyata sangat tampan ini, dia ahli dalam mencemari otak. Dia mendoktrin otaknya dengan racun yang terasa mendidihkan tubuhnya. Kelereng hitam mengkilap milik Junhee tidak mampu berpaling dari sepasang netra cokelat milik Taehyung.

Kata-kata pria itu begitu manis—ingin rasanya Junhee menyecapnya lebih dalam
Bibir itu bergetar, sedikit ketakutan kala mata tajam itu terasa menenggelamkan pandangannya pada iris gelap miliknya.

Dan ada satu hal yang Junhee sadari—dia telah terjerat dalam pesona seorang Kim Taehyung.

Napas pria itu berhembus pada wajahnya yang basah karena keringat, terasa sangat hangat kala napas itu lagi dan lagi menerpa wajahnya. Junhee bisa merasakannya—detak jantung yang tidak normal milik pria itu mampu menyaingi bunyi detak jantung miliknya. Frekuensi sistol dan diastol yang tidak wajar terasa kian mengeras kala bibir mereka sama-sama diam— dan mata mereka saling menghipnotis satu sama lain.

Taehyung tidak akan pernah kehilangan kesabarannya jika dalam hal menggoda gadis itu, membuatnya berkali-kali bergumam dengan menyebut namanya—disertai erangan halus yang membuat pria berambut cokelat itu tersenyum puas, “T—taehyung…,” Junhee hilang kendali, dia memejamkan matanya kala Taehyung kembali mengenduskan hidung mancung itu di rahang miliknya, “Ngh…,” erangan menjijikkan itu lolos dari bibirnya yang sedikit terbuka.

Pria dengan rambut cokelat itu tersenyum penuh kemenangan, dalam hati dia mengejek, apanya yang sudah berpengalaman? Segini saja gadis itu sudah kepayahan. Taehyung terlalu memandang Junhee tinggi. Nyatanya, gadis itu terlalu polos untuk ukuran gadis seusianya.
Dan pria itu teramat sangat senang jika dipersilahkan untuk mengajari gadis itu ‘pelan-pelan’.

“Apa?!” Taehyung sengaja mempermainkan gadis itu lebih lama, kepalanya tidak bergerak lagi, namun posisinya tidak berubah. Wajah Taehyung berada tepat di depan wajah gadis itu, mereka hanya berjarak beberapa mili meter saja. Aroma lipstick yang Junhee pakai begitu mencandu hidungnya. Aroma manis itu menguar bersamaan dengan semakin merekahnya bibir gadis itu.

“Katakan! Apa yang kau inginkan?!” lanjutnya.

Pria itu semakin mempersempit jarak antara mereka hingga kini tidak ada lagi. Pria itu semakin memajukan tubuhnya—menghimpit tubuh Junhee ke dinding.

Taehyung mengabaikan pergelangan tangannya yang sakit karena harus tergores oleh borgol yang mengikat kedua tangannya, dia lebih merasakan sesuatu yang lain—sesuatu yang kini terasa membuatnya terbakar.

Junhee tahu, sebuah kesalahan besar yang dia lakukan saat ini adalah; memilih untuk tidak melawan. Darah di tubuhnya terasa berdesir, kala lagi-lagi pria itu menghembuskan napasnya di telinga kirinya. Berbisik lirih—menebar racun—mencemari otaknya.

“Aku tahu kau juga menginginkanku.”
Junhee memejamkan matanya erat, saat Taehyung dengan sengaja menjilat cuping gadis itu, membuat tubuh yang sejak tadi dalam kendalinya itu semakin bergetar.

Gadis itu bahkan tidak bisa menahan dirinya untuk tidak ikut terbakar karena bisikan pria itu, mata gadis itu kian sayu, tubuhnya terasa terkunci oleh tatapan mematikan yang sejak tadi Taehyung pancarkan untuknya.

Satu hal lagi yang diam-diam Junhee sadari, dia tidak akan bisa melepaskan diri dari jeratan seorang Kim Taehyung!

Taehyung menunggu. Pria itu menunggu apa yang akan gadis itu lakukan.
Memakinya?! Menolaknya?! Atau,
Kepala Junhee semakin pening. Keadaan ini membuat seluruh udara terasa meninggalkannya. Ini terlalu panas untuk pura-pura tidak merasakannya, ini terlalu memabukkan, dan Junhee kehilangan kekuatan untuk mengabaikannya.

Saat Taehyung merasa percaya diri kala menggesekkan bibirnya di atas bibir gadis itu, Junhee tidak kuasa untuk tidak menggerakkan bibirnya juga. Gadis itu mulai hanyut dalam ciuman Taehyung.

THE ARMOR PIERCING BULLET [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang