Chapter 7

12.6K 501 4
                                    

"Hay gadis nakal" sapa seseorang. Aku berbalik dengan cepat dan menemukan 4 pria berbadan besar, dua orang yang aku tau yaitu si gondrong dan si botak
"Ngapain lo disini om botak" kesalku

"Ya mau nangkap kamu lah" jelasnya
"Oh" seruku
"Tangkap dia" kata om gordrong kepada anak buahnya. 2 orang pria menghampiriku dan ingin menangkapku. Secara aku menendang perut dan meninju wajah mereka.
Om gondrong tidak tinggal diam, ia ikut dalam perkelahian.
"Cihhh... beraninya main keroyok" desisku
Bugh
"Akhh... uhuk-uhuk" aku merasa nyeri di bagian perut kiriku
"Oke.. kita akhiri permainan ini" jelasku dan mulai menendang, memukul mereka. Dan sialnya om botak membawa pisau dan menggores lenganku.
Oh shittt.... gue gak bisa melawan disini, bisa-bisa identitas gue terbongkar lagi. Batinku

"Kezzia!!" Teriak seseorang yang kukenal
"Hei! Lepaskan Kezzia!!" Bentak Hellena
"Anak kecil jangan ikut" tegas sibotak
"Gue bukan anak kecil" desisnya dan meninju si botak, tapi sibotak dengan cepat menangkis serangan Hellena.
"Hey!!" Suara seseorang pria.
"Hey...Cepat bawa gadis itu" perintah si gondrong dan aku mulai berdiri menendang dan memukulnya.
Sedangkan teman-teman Tristan memukul yang lain. Tanpa perlawanan lagi si gondrong dan anak buahnya pergi meninggalkan tempat kami.

Hellena POV

"Kezzia lengan lo" gumamku karena melihat lengannya berdarah cukup banyak
"Nope. Nanti cepat sembuh" katanya
"Maureen cepat ambil obat merah dan kapas" kataku dan dia dengan cepat mengambil Barang yang ku sebutkan
"Em... Tristan, Ray dan lo makasih. Atas bantuannya" seru Kezzia
"Yoi... kitakan kawan" seru si rambut berponi dan mereka berbalik menjauh meninggalkan uks
"Tahan ya.. ini cuma sakit dikit kok" seruku dan menekan lukanya dengan obat merah
"Ouchhhh.. isshh" gumamnya kesakitan. Dan selesai.
"Kita ngantin yuk" ajak Maureen
"Yoi.." kataku

Kezzia POV

Aku sekarang sedang duduk dikantin bersama temanku Hellena ya.. sekarang Maureen sedang memesan makanan kami
Tingg
Dengan cepat aku membuka iphone ku dan terdapat pesan papi

From : papi
To : Me

Sayang... kamu bisakan besok pergi ke London. Papi mau bertemu kamu. See you tomorrow :*

Aneh... kok papi mau bertemu gue sih.. kan nanti bisa. Batinku

"Hey.. lo kok ngelamun aja sih" Tegur Maureen yang gue gak tau tuh anak kapan datangnya
"Emh... ekh gak kok"jawabku
"Siapa yang sms Kez?" Tanya Hellena
"Em.. papi" gumamku
"Ngapain?" Tanya Maureen sambil menyeruput es jeruknya

"Gak tau.. gue di suruh pergi ke London besok" seruku dan meminum jus apel pesanan ku tadi
"H-hah" desis Hellena
"Kenapa?" Tanyaku bingung
"Gak.. papa" jawabnya dan meminum jus jeruknya. Dan sekarang Hellena sedang mengobrol dengan Maureen, aku cuma melamun bingung dengan maksud papi nyuruh aku pergi keLondon. Dan tak terasa, lonceng akhirnya berbunyi.

Tringgggggggg

Maureen POV

Huhh... bosan gak ada Kezzia. Batinku, kemaren Kezzia habis pulang sekolah segera berangkat ke bandara

Flashback ON

"Kezzia, hati-hati disana ya" seru Hellena
"Thanks ya udah ngawatirin gue.." kata Kezzia
"Kezzia.. kalo lo ada masalah disana, hubungin gue sama Hellena ya" titah ku
"Yoi... gue berangkat dulu byeee" serunya dan berjalan menjauh
"Byeeee Kezzia!!" Teriak Hellena.

Flashback Off

"Maureen lo kenapa?" Tanya pria yang ku kenal bernama Vanio
"Em.. gak papa. Eh, kok semua pada masuk kelas sih?" Tanyaku padanya
"Yeee.. lo sih melamun terus, sudah dari tadi tau gak bel berbunyi" ejek Vanio dan tak lama pak Corry selaku guru Fisika masuk
"Pagi " sapa beliau
"Pagi" sapa kami serempak
"Baiklah siapa yang tidak hadir?" Tanya pak Corry dan Hellena mengacungkan tangan


Mrs. Mafia and Mr. CeoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang