Kezzia di larikan kerumah sakit terdekat. Cairan berwarna merah sudah melumuri tubuh Kezzia. Tangisan dari orang tua, sahabat, teman Kezzia memenuhi ruangan rumah sakit. Kezzia di bawa kedalam ruangan IGD.
"Pak, bu. Anda tidak di perbolehkan untuk masuk, silahkan tunggu diluar" kata seorang pria dengan pakaian serba putih.
"Kezziaa" tangis pecah mami Kezzia membuat dirinya tak sadarkan diri.
"Hell, gimana keadaan Kezzia, dia gak matikan?" tanya Maureen dengan wajah sembab.
"Gak. Kezzia gak bakal mati" jawab Tristan, Tristan menyalahkan dirinya karena tidak becus menjaga Kezzia.
"Ini, salah gue. Gue gak bisa ngelindungi Kezzia" Tristan mengacak rambutnya frustasi.
"Ini semua kehendak Kezzia, karena dia sangat mencintaimu" Papi Kezzia menepuk bahu Tristan pelan memberi dukungan.
"Tapi... -"
"Kalau kamu begini, gimana Kezzia bisa sembuh" Tristan hanya menganggukan kepala, atas ucapan Papi Kezzia.Sudah 5 jam berlalu, akhirnya ruangan operasi Kezzia berakhir. Kezzia di pindahkan ke tempan ICU, karena masih dalam pengawasan.
Kezzia dinyatakan koma, entah butuh berapa lama dia akan bangun.Setiap hari Tristan, dan yang lain mengunjungi Kezzia, Tristan selalu menemani Kezzia, siang dan malam.
"Pagi sayang" seru Tristan, Tristan mengecup pelan dahi Kezzia, menatap wajah cantik yang sedang tertidur pulas.
"Kamu tau gak sayang, tadi perusahaan aku mengalami banyak kerja sama dari perusahaan lain loh.." gumam Tristan mengenggam tangan Kezzia.
"Dan aku sangat berharap kamu secepatnya bisa bangun dari tidurmu, aku ingin melamar kamu sayang, papi dan mami kamu setuju" Tristan merasa senang, tetapi juga merasa sedih dengan keadaan Kezzia sekarang...'Krekkk'
Bunyi pintu terbuka, Hellena masuk dengan Maureen.
"Tristan? sejak kapan lo disini?" tanya Maureen sambil menaruh sebuket bunga di meja samping tempat tidur Kezzia.
"Baru aja" jawab Tristan.
"Lo gak kerja?" tanya Hellena, sekarang keadaan Tristan jauh dari Tristan dulu, wajahnya sekarang sudah d tumbuhi bulu-bulu halus, wajah yang kusam, mata panda."Baru balik dari kerja" jawab Tristan.
"Tris, lo kenapa nyiksa diri lo begini sih, Kezzia bakal sedih ngeliat orang yang di cintanya malah kek gini" Hellena memberitahu Tristan.
"Gue gak tau, gue cuma butuh Kezzia di samping gue" Tristan menatap tubuh Kezzia yang berbaring.
"Tapi, dengan keadaan lo gini, dia bakal sedih"
"Tapi, gue lebih sedih kenapa dia gak bangun-bangun. Gue kangen dia Hel, gue pengen denger suara dia, gue pengen liat dia ketawa" Suara Tristan terdengar serak, Tristan menangis."Gue tau, kita semua butuh Kezzia, tapi dengan keadaan lo gini dia bakal sedih" Hellena lelah memberitahu Tristan.
"Emh, Hell, lebih baik kita balik dulu" Maureen menengahi perdebatan mereka.
"Yaudah, gue balik dulu sama Maureen, lo jangan lupa makan, jangan lupa istirahat, kalo lo sakit siapa yang bakal jagain Kezzia" seru Hellena dan berlalu meninggalkan Tristan."Kezz, lo gak suka ya dengan keadaan gue kayak gini?" tanya nya pada tubuh Kezzia yang masih diam.
"Apa bener lo gak suka?"
"Kalo beneran gak suka, gue bakal kembali ke diri gue dulu, tapi gue mohon lo bangun Kez" Tristan menatap benda kecil di tangannya.
"Gue balik dulu, besok gue kembali lagi Kez, gue sayang sama lo" seru Tristan dan mengecup dahi Kezzia pelan. Dan pergi berlalu.Tak berapa lama kepergian Tristan, jari-jari tangan Kezzia memberikan gerakan. Mata gadis cantik itu terbuka perlahan, ingatannya terhapus, karena sudah tiga bulan tubuh Kezzia koma membuat otaknya menjadi mati, dan memorinya menghilang sejenak.
Kezzia menyentuh bagian kepalanya yang sakit.
"Aku dimana?" tanya Kezzia, inpus ditangannya dilepasnya perlahan. Ia melangkahkan kaki pelan meninggalkan tempat tidur.
Tatapannya berubah menjadi bingung, pertanyaannya berputar di otaknya tentang siapa dia? kenapa dia disini? apa yang terjadi?
Otaknya terlalu sakit untuk berpikir.Seorang yang mengenali Kezzia menghampiri Kezzia.
"Nona Kezzia?" tanyanya.
"Siapa? Kezzia? " tanya Kezzia bingung.
"Itu anda, anda Kezzia. Kenapa anda keluar dari kamar?" tanyanya.
"Kenapa saya berada disini?" tanya Kezzia
"Sepertinya ada yang salah dengan kepala anda, lebih baik anda saya antarkan ke kamar anda, untuk melakukan pemeriksaan" seru nya, Kezzia hanya mengangguk pelan karena dia dalam keadaan bingung.***
Orang tua, dan sahabat Kezzia datang ke rumah sakit, atas pemberitahuan dari rumah sakit.
"Apa yang sebenarnya terjadi dengan Kezzia dok? " tanya papi Kezzia.
"Kezzia mengalami hilang ingatan, karena koma yang di alaminya" jawab Dokter, dari depan pintu mereka melihat Kezzia yang kebingungan di tempat tidur.
Tristan berlari bahagia karena dapat kabar bahwa Kezzia sudah terbangun dari tidurnya."Kezzia dimana pi, mi?" tanya Tristan bahagia, mereka menunjuk kearah ruangan vvip, yang ditempati Kezzia. Langkah Tristan yang ingin memasuki ruangan di hentikan Papi Kezzia.
"Tristan, Kezzia tak akan ingat padamu"
"Kenapa?" Tristan kaget, dengan ucapan papi Kezzia
"Karena Kezzia kehilangan ingatannya, tapi tidak permanent" Keceriaan Tristan menjadi luntur seketika, tatapannya menjadi sendu, menatap Kezzia dari kaya luar ruangan Kezzia.
![](https://img.wattpad.com/cover/93103932-288-k443694.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mrs. Mafia and Mr. Ceo
RomanceTiga wanita cantik yang merupakan penerus dari geng mafia. Mereka mempunyai sikap yang dingin, acuh dan tak takut dengan siapapun. Sampai di suatu hari, mereka bertemu dengan tiga pria tampan, yang dapat membuat perasaan mereka bergetar. Akan tetap...