Chapter 25

2.9K 133 14
                                    

Street Location Asray

Gedung tua yang tinggi menjulang 10 tingkat, gedung yang cukup menyeramkan bagi seorang yang penakut.  Segerombol orang yang sedang berhadapan dengan gedung itu mulai memikirkan hal apa yang akan terjadi

"Lo yakin kezzia gak bakal ikut?" tanya Hellena

"Maybe" seru Maureen ragu

Prok prok prok

"Well..  Selamat datang" seru Pria yang muncul dari kegelapan,  dan diiringi oleh seorang gadis

Dan semua kaget dengan apa yang dilihatnya. Gadis itu menatap mereka dengan kerinduan.  Tapi? apa mungkin  dia mengkhianati keluarga dan sahabatnya sendiri?  Atau mengkhianati orang-orang yang percaya kepadanya.

"Kaget?  Ooo,  ya Kezzia Angelo Pio,  ayo kedepan sayang,  perkenalkan wajah-wajah musuh kamu" seru Alex menarik tangan Kezzia

"Lepaskan tangan kotor mu dari anakku BRENGSEK!" Tegur Richard

"Papi mertua janganlah marah" Seru Alex dengan senyum devilnya

"Aku tak sudi menganggapmu menantuku!" bentak Richard

"Kezzia,  liat papi kamu tak menyetujui hubungan kita" seru Alex meremehkan seorang yang sering disebut papi oleh Kezzia, Kezzia hanya diam menatap keluarganya dengan tatapan sendu.

"Akhiri semua ini Alex!!" Teriak Vanio

"Akhiri? Gue bisa mengakhiri sebelum semua aset milik kalian menjadi milikku" Seru Alex

"Baik. Asal kembalikan Kezzia kepada kami" Seru Tristan, membuat Kezzia tertegun.

"Kezzia? No, gue gak bakalan menjadikan Kezzia menjadi milik siapa pun" Serunya dan mengeluarkan pistol

Dorr,

Suara tembakan yang bergemuruh di gedung tua, mereka menatap satu persatu siapa yang telah terkena tembakan dari Alex. Air mata itu? Air mata yang baru di keluarkan oleh seorang Queen Mafia.

"Tristann!!!!!!!!!!!!!!!!!" Teriak Kezzia kencang, semua mata memadang kearah Tristan yang sedang menahan darah yang mulai mengalir di bagian sisi perut kirinya.

"BAJINGAN!!!!" Teriak Vanio yang tak dapat menahan amarahnya.

"Itu baru permulaan" Seru Alex yang sedari tadi tak menyadari Kezzia sudah berada di belakang dengan mengarahkan pistol tepat di tekuk kepala Alex

"Lepaskan mereka!" Geram Kezzia

"What are you doing Kezzia?" Tanya Alex yang tak percaya apa yang dilakukan Kezzia terhadapnya.

"SAYA MUAK DENGAN APA YANG SUDAH ANDA LAKUKAN" Seringai Kezzia

"You think i'm afraid, Hah!" bentak Alex dan menendang kaki Kezzia dari belakang, pengawal yang sudah di siapkan Alex dari awal keluar dari tempat bersembunyinya.

Ditempat itu, semua mulai melakukan aksi tembak baku , tinjul dan hal sebagainya. Serangan demi serangan yang dilancarkan oleh Alex maupun Kezzia menimbulkan luka disekujur tubuhnya.

"Arrghhh" Rintisan dari arah belakang membuat kezzia mencari asal suara.

"Mamiiiii!" Teriak Kezzia dan berlari menuju arah mami nya yang mulai tak berdaya
"Mami tak apa ? " tanya Kezzia dan di angguki maminya yang menatap kezzia sendu, dari tempat lain Kezzia melihat Alex yang mulai ingin membidik pistolnya ke arah dimana Tristan berada

'Dorrrrrrr'

"Tristannnn!" Teriak mereka bersamaan, tanpa mereka sadari kezzia menyerahkan diri untuk merasakan sakitnya peluru menembus tubuhnya bagian bawah jantungnya..

"Kezzia!" Seru mereka serempak. Tristan menatap Alex dengan tatapan murka, tanpa Tristan sadari dia mulai menembak Alex membabi buta tanpa menghiraukan yang lain.

'dor'
'dorr'
'dorrrrr'

"Cukup Tris cukup" seru Rey

"Dia sudah mati" seru Hellena

"Sayang, bangun, hikss mami mohon" seru mami kezzia yang tak tahan membendung air matanya.

"Kezzzz.. Bangun kezz gue mohon" seru Maureen

"Kita bawa kerumah sakit" seru papi kezzia yang berusaha tegar.



Mrs. Mafia and Mr. CeoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang