'Not hate that is now felt but, the amount of love that i feel.'
Langkah kaki itu serempak memasuki gedung yang tersembunyi dari keramaian kota, dengan tergesa-gesa orang itu menabrak gadis yang memadang gedung itu dengan tatapan sendu.
Bruk'
"Shit" Umpatnya sambil memegang bahu
"I am so sorry, bukan maksudku menabrakmu. Tapi karena saya tergesa-gesa" Suara Bariton itu membuat gadis itu tersadar, suara yang idamkan , suara yang ia tunggu selama berada digenggaman Alex. Dia dengan cepat menurutkan topi agar menutupi wajahnya.
"Bentar-bentar, gue rasa ada yang aneh" Seru Vanio membuat yang lain terkejut
"Why Van?" Tanya Ray bingung
"Kita harus bergegas" Serunya dan mendapatkan Jitakan dari yang lain, mereka bergegas menuju pintu utama gedung itu dan meninggalkan gadis yang sedang tertunduk, dia merasa sedih, karena tidak bisa berkumpul dengan teman-temannya. dia berlari menjauh dari gedung itu memberhentikan Taksi dan menuju kediamannya sekarang
----
Kezzia POV
" Alex" Seruku ketika sudah memasuki mansion alex
"Ya kezzia?" Tanya nya muncul dari belakang.
"Apa lo bener bener mau nyerang Tristan dan keluarga gue ?" Tanyaku hati-hati, maksudku bertanya ingin mengetahui semua taktik yang dimiliki Alex
"Apa lo marah? Atau gak setuju ?" Tanya Alex
" I mean nothing. But you know i hate Tristan and my own Family. I see them happy without me, maybe I dont't need them anymore" jelasku berbohong untuk mendapatkan kepercayaan Alex.
"Gue tau. Lo bakal berada disisi gue. Rencananya gue mau mereka semua datang ke Street Location Asray dengan begitu kita bakal membasmi mereka dan mendapatkan semua aset perusahaan Tristan dan Gue bakal menjadi Pemimpin utama geng Mafia. Kamu setujukan Kezzia ?" Tanya nya dengan ekspresi jahanya.
"Maybe, gue bakal ngebantuin lo" SahutkuGue bakal ngebantuin lo buat ngehancurahin semua rencana yang telah lo buat. Batinku
"Thank You, Kezzia" Serunya dan mengusap puncak kepala ku dan pergi meninggalkan ku seorang diri.
--------------
Ditempat lain, Tristan, Vanio, Raydan, Hellena, Maureen, dan Keluarga besar Mafia berdiskusi apa yang akan terjadi besok malam. Mereka memutuskan apa yang harus dilakukan dan tidak dilakukan.
"Kita sudah mendapatkan surat ancaman dari Alex" Seru Richard Papi Kezzia membuka suara
"Apa yang mereka inginkan dari kita ?" Tanya Mom Janny ( Maureen)
"Mereka menginginkan kekuasaan" Jawab Tristan
"Tapi, Kezzia ditangan mereka. Apa Kezzia bakal memihak kita atau menjadi pengkhianat" Seru Hellena
"Gak. Kezzia gak bakal menjadi apa yang kita pikirkan. Gue yakin dia bakal berada dipihak kita selamanya" Seru Maureen meyakinkan semuanya.
"Baik kita buat beberapa strategi untuk melumpuhkan musuh" Seru Dad Drewno (Hellena)
Mereka berdiskusi dan berdebat akan apa yang mereka bicarakan. Disisi lain Kezzia menyiapkan segala hal bahkan ia menyiapkan fisiknya untuk adegan tembak baku yang akan segera dilakukan. Kezzia cuma bisa berdoa agar keluarga nya tidak membencinya. Kezzia berharap semuanya bakal mereda dengan terjadinya insiden ini semuanya menjadi damai. Dia tidak berhak menjadi penerus Mafianya. Karena apa? Ia merasa sudah menjadi pengkhianat. Bisa ia akui bahwa kemampuan Alex setara dengan kemampuannya. Dia siap mati untuk membela yang benar dan menghancurkan yang salah. Selama ini dia mengira Alex cuma membutuhkannya tapi ia salah, ternyata Alex memanfaatkannya cuma menginginkan kekuasaan dari pihak Tristan maupun pihak keluarga Kezzia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mrs. Mafia and Mr. Ceo
RomantikTiga wanita cantik yang merupakan penerus dari geng mafia. Mereka mempunyai sikap yang dingin, acuh dan tak takut dengan siapapun. Sampai di suatu hari, mereka bertemu dengan tiga pria tampan, yang dapat membuat perasaan mereka bergetar. Akan tetap...