"Dobel Sialaaaaaaaaaannnnnn!! "
Gadis berambut pirang itu terus mengumpat sepanjang jalan, nasibnya benar-benar sial hari ini. Bagaimana mungkin ia belum mendapatkan pacar baru dalam waktu semingguan ini?. Astaga, dompetnya tinggal terisi beberapa lembar uang kertas berwarna biru, sedangkan hapenya sudah terikat manis oleh sebuah karet gelang.
Kakinya menendang pada angin, marah dan berteriak sendirian. Sorot keheranan terarah padanya di sepanjang jalan yang ia lalui. Dialah gadis jelita bernama Prilly Margareta. Gadis manis pemikat ulung para lelaki, perayu kelas kakap demi mendapatkan kemewahan.
Cinta? Jangan tanyakan persoalan bodoh yang hanya akan membuat kepala Prilly pusing. Dia tidak mengenal apa itu cinta. Baginya, memiliki kekasih yang mampu memberikan keinginannya saja itu sudah lebih dari cukup. Masa bodoh dengan apa itu cinta dan perasaan.
"Ibu kos yang menyebalkan, dia pikir gue ini kere melarat ya sampai mau di usir segala. Oh astaga, dasar sinting!!" umpatannya terus bergulir dari bibirnya yang tipis berpoles lipstick bewarna nude itu. Langkahnya tak menentu menelusuri trotoar.
Plentang!
Dan Prilly hampir saja mengeluarkan tanduk monsternya andai saja pemilik mobil sport bewarna merah itu tidak lenyap di balik tikungan.
Prilly meringis demi mengusap kepalanya yang terkena lemparan sial kaleng minuman. Dan ia sudah terlihat frustasi karena kesialannya yang beruntun hari ini.
Tatapannya berubah nanar saat menginjakkan kaki di pelataran Mall. Bayangan tas branded melambai-lambai di depan matanya dengan sangat lancang.
"Ugh.. Tunggu saja kalau gue dah punya duit, gue borong tuh toko sekalian pemiliknya!" sungutnya lagi dengan tampak masam.
**
Gadis berpakaian seksi itu terus saja menempel manja pada lengan Ali, membuat si pemilik tangan menjadi geram dan nyaris berteriak.
"Berhentilah Sophia! Aku malu dilihat orang!" Ali menepis kasar tangan Sophia hingga gadis itu nyaris terjengkang.
"Aliii... Kamu..." Sophia hampir saja merengek karena malu menjadi pusat perhatian. Salahkan saja kelakuannya yang tidak malu terus bergelayutan hingga Ali hampir mati bosan untuk memperingatkan kalau dia tidak suka.
"Ali! Kok kamu jahat gitu sih sama Sophia!" Wanita paruh baya itu nampak geram akan kelakuan Ali.
Ketiganya saling bersipandang di parkiran Mall. Maya geram akan sikap anaknya yang selalu saja menolak gadis yang ia sodorkan sebagai jodoh. Bagaimana mungkin ia bisa menikahkan Ali, kalau sikapnya saja menyebalkan dan sok jaim.
"Sudah Ali bilang Ali nggak suka mereka, Ma!"
"Mau jadi perjaka tua, heh.."
"Ali bisa cari jodoh sendiri. Lagian Ali juga udah punya calon istri kok."
"Mana heh? Mama nggak mau tau, ya Li. Minggu depan calon istri kamu harus udah ada di rumah. Tanpa bantahan!" Maya menatap Ali dengan penuh tantangan. Anaknya itu tiba-tiba membeliak kaget. Bagaimana mungkin dia membawa calon istri, sedangkan hal itu hanyalah perkataan kebohongan.
Di tengah kebingungannya, tatapan Ali tiba-tiba tertuju pada gadis berambut pirang yang berdiri di depan pelataran parkir. Ali bergerak cepat hampir melesat, tangan kokohnya secara tiba-tiba menggeret gadis itu dan membawa ke hadapan Mamanya.
"Ini Ma.. Ini calon Istri Ali.."Ucap Ali lantang.
"APA!!"
**
KAMU SEDANG MEMBACA
Karena cinta (TAMAT)
RomancePrilly hannyalah gadis biasa yang terjebak dalam masa lalu kelam keluarganya, dia bertekad tidak akan pernah jatuh cinta dan menganggap para pria hanya permainan. Namun apa yang terjadi jika hanya karena materi ia rela menyerahkan diri terikat dalam...