Dan pada suatu pagi kita bercerita tentang buku-buku jari yang berdarah.
Dengan segala keluasanmu, lengkingmu, kujelaskan segala penciptaan dari kehancuran.
Jantungmu menciumi jantungku. Dalam perjalanan berhujan, aku mencintaimu sebegini terlarang.
Dunia meludahiku. Aku berlari, pura-pura tuli. Kau menari, aku menggenapkanmu sepanjang usia.
Engkau adalah patahan bumi yang terbalik. Engkau adalah waktuku dari buaian hingga sekarat.
Kau adalah aku, melalui permukaan danau dan jatuhan purnama yang paling bening, menidurkan kerahasiaan, kau mengintipku dari balik bulan yang berdebar.
Semua tentangmu adalah alam raya. Kau musim semi, aku ranting-ranting tersembunyi, menunggu patah, aku merindukanmu dalam diamku.
-dari Akashi Seijuurou, putra Shogun kedelapan-
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kisah ini sepenuhnya fiktif. Tidak ada unsur pembuktian sejarah, ataupun untuk menimbulkan isu yang berbeda dari catatan sejarah yang telah ada."
Seperti yang selalu kiaara katakan, saya telah kehilangan seluruh draf novel saya karena VIRUS. Saya menemukan back up draf Senbazuru di email dan ternyata full version. Sudah mengendap setahun di sent items aaaargh wtf! Gak ngerti lagi girangnya kayak apa. Bener-bener pengen nangis inget ngerjainnya dulu kayak orang gila.
Belakangan banyak yang bertanya, apakah fanbook-fanbook saya akan cetak ulang, saya mohon maaf karena saya sudah tidak bisa lagi memproduksi versi cetak. *gak ada tenaga hiks* Tapi di sini akan saya publish cerita ini sampai tamat. Saya tidak yakin semua adegan akan lolos sensor KPI /? tapi saya berjanji untuk tidak membuat jalan cerita terputus jika pun ada bagian cerita yang dihilangkan dari versi aslinya.
Saya akan update Senbazuru secara kontinyu setiap kali sempat, sesering yang saya bisa *sok sibuk lu*. Senbazuru adalah fanbook paling tebal yang pernah saya tulis, lebih dari 40 ribu kata, nyaris 240 halaman A5, jadi tentu butuh waktu untuk baca ulang dan editing lagi sebelum publish kan. Hihihi ^^
Well, saya hanya berharap cerita ini bisa dinikmati oleh siapa pun, bahkan yang tidak memiliki bukunya (percayalah, bahkan author-nya sendiri gak punya bukunya hiksu). Terima kasih untuk teman-teman AkaKuro/MayuKuro/AkaKuroMayu Shippers yang telah berkontribusi untuk membeli Senbazuru versi cetak pada akhir 2015 dan awal 2016 lalu, dan terima kasih untuk yang bersedia mampir ke cerita ini untuk menengok fanbook nostalgia saya.
