Chapter 3

2.6K 235 2
                                    

AnHa_AS
.

.
S.O
.
.
.
!

Chanyeol mengayuh sepedanya dengan perlahan, menurutnya tidak enak mengabaikan situasi seperti sekarang ini. Bagaimana dengan Baekhyun?, sebelumnya ia sangat cerewet namun entah mengapa ia lebih memilih untuk menikmati setiap hembusan angin yang menerpa wajah cantiknya. Dedaunan yang berguguran seakan menambah kesan harmoni perjalanan mereka. Setiap orang yang melirik kearah mereka pasti beranggapan bahwa mereka adalah sepasang kekasih. Karena terlalu hanyut dengan keadaan saat ini, tanpa disadari tangan Baekhyun telah melingkari perut Chanyeol. Chanyeol hanya bisa tersenyum simpul namun sangat berarti.
.
.
.

"kita sampai!"
Seakan baru tersadar dari koma, Baekhyun membuka matanya lebar-lebar sesekali mengerjapkan matanya lucu, ia berusaha mencerna keadaan saat ini. Terlebih disaat ia menyadari posisi tangannya yang melingkar di perut Chanyeol, dengan segera Baekhyun melepaskan lingkaran itu.

Bekhyun menatap sekelilingnya, tempat yang setadinya bising berubah, dan kemana teman-temannya?. " apa-apaan ini!, kemana mereka?. Aku pergi hanya beberapa menit saja dan mereka sudah menunjukan ketidak setia kawanannya?!. Pergi tanpa mengabariku.!" Omel Baekhyun pada angin yang berhembus.

Dengan ekspresi yang kembali datar, Baekhyun bangkit dari duduknya. Ia sempat bingung saat Chanyeol tak henti-hentinya tersenyum padanya sampai suatu ketika ia teringat akan satu hal. " Ya!, a-apa yang kau fikirkan, eoh?!, y-yang ta-tadi itu karena aku takut jatuh, kau mengayuh sepedanya sanagt cepat tahu!" jelas Baekhyun berusaha mencari alasan yang hanya membuat Chanyeol kebingungan.

Mengayuh sepeda dengan cepat?, ayolah bahkan tadi Chanyeol seperti tidak mengayuh sama sekali. Tapi, kalau masalah teman Baekhyun yang telah pergi itu wajar karena Chanyeol mengambil jalan yang agak jauh dari sebelumnya. Meski pada awalnya ia ragu namun Baekhyun tidak protes.

Melihat raut wajah Chanyeol, Baekhyun berusaha mengalihkan arah pembicaraan. " terima kasih atas tumpangannya, kalau begitu aku duluan. BYE!" ucapnya dengan penekanan diakhir kalimat

Satu dua langkah, Baekhyun mulai menjauh, namun dilangkah yang ketiga ia berhenti dan membalikkan wajahnya ke arah Chanyeol sembari tersenyum. Senyuman itu sama dengan senyuman sewaktu di taman (fikir Chanyeol) meski pandangan mata yang berbeda, yang saat ini cenderung ceria.

Sejenak Chanyeol terbius akan senyuman itu. " aku akan mengantarmu pulang." Tawarnya lagi.

Dalam sedetik wajah Baekhyun berubah layaknya malaikat pencabut nyawa dengan dukungan Eyelinear yang menghiasi bagian mata sipitnya. Melihat hal itu Chanyeol hanya bisa menelan ludah dalam-dalam.

"Kha!" pekik Baekhyun tak main-main.

Chanyeol membalikkan arah sepedanya." Ne~" ucapnya menurut.

" chalja" lanjut Chanyeol, kali ini ia benar-benar pergi.

"YAK!"

Baekhyun masih setia menatap kepergian Chanyeol, sesekali ia tersenyum.
.
.
.

"aku pulang!" teriak Chanyeol saat membuka kedua pintu besar Istana Park, namun kondisi di rumah sangat sunyi. Chanyeol berjalan secara perlahan menuju kearah sakelar berada.

Cklek ( lampu di seluruh ruangan menyala secara teratur)

Chanyeol tersenyum, dan kembali berjalan tapi ia bisa merasakan aura mengerikan yang sumbernya entah dari mana

1
2
3

"😲 eomma~~!, kau hampir membuatku mati" pekik Chanyeol yang terkejut melihat kondisi Ji Hyun (nyonya park) yang diluar dugaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"😲 eomma~~!, kau hampir membuatku mati" pekik Chanyeol yang terkejut melihat kondisi Ji Hyun (nyonya park) yang diluar dugaan.

"butuh berapa hari untuk pergi membeli Es, Yeol. Lihatlah kau membuat mata eomma seperti panda." Ucap Jihyun sambil memperlihatkan matanya.

Chanyeol berjalan mendekati sang Eomma "aigoo uri eomma" sambil memeluk ibunya

Chanyeol melepas pelekuannya"joesong habnida" ucapnya sedikit menundukkan badan layaknya di film Saeguk.

"ratu Park menerima permintaan maaf." Jawab sang eomma, dengan sikap yang dibuat sedemikian rupa layaknya seorang ratu di jaman joseon.

Untuk kesekian kalinya Chanyeol harus meladeni tingkah sang Eomma, sebelum kejadian buruk menimpa dirinya. Eomma Chanyeol berjalan menjauh dari Chanyeol. "eomma, es-nya?"

"sudahlah, mood eomma lagi bagus. Makanlah jika itu perlu." Balasnya sambil bermain mata dengan sang anak.

Chanyeol menatap eommanya tidak percaya. "HA!. Aa~~ waktuku terbuang hanya karena..., terima kasih eomma setidaknya aku bertemu dengan dia."

"bertemu dengan siapa, eoh?" tanya seseorang tepat di telinga perinya justru membuatnya kembali terkejut. Entah apa yang terjadi dengan kondisi di rumah itu.

"YAK!, apa yang kau lakukan di sini!" pekik Chanyeol setelah melihat orang yang entah sejak kapan berada di sampingnya.

"hey, hey panggil aku Nuuna. Aku lebih tua darimu" ucap yoora sedikit kesal

"akhirnya sadar juga kalau dia tua" ketus Chanyeol sambil meninggalkan Yoora

"YAK!, AKU MENDENGARNYA YODA!" murka sang kakak
.
.
.
.
Lama ya?... Maafkan diriku 😂 dan terim kasih 😉😉

Salam #civok 😄

Select One [ChanBaek GS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang