Chapter 20 (Baekkie, Hyunee, and Him)

1.4K 119 26
                                    

AnHa_AS
.
.
.
S.O
.
.
.
❌Warning❌
.
.
.
🔥TYPO🔥
.
.
.

Seiring langkah Baekhyun mendekati Sehun dan Luhan, diujung sana. Ia, bahkan tak berhenti tersenyum meski dirinya tidak bisa memungkiri adanya goresan dihati. Bertemu dengan saudaranya tentu ia bahagia meski berselang beberapa detik, sapaan dari seseorang yang membuat Baekhyun memilih untuk menutup rasa perih itu.

Gumpalan uap keluar dari mulutnya pertanda suhu berada dibawah rata-rata. Ia menghela napas "Chanyeol bersama dengan Baekhyun, saudara kembarku" lirihnya. Tarikan tipis disudut bibir menemani langkahnya.

Sedangkan dua orang diujung sana, Luhan dan Sehun saling melempar pandangan satu sama lain "Baek-" itu suara Luhan. Gadis bertubuh kecil itu memegang pundak sempit Baekhyun.

Dari kejauhan, Luhan sempat melihat Baekhyun seperti sedang mengobrol dengan seseorang. Entahlah, karena dia tidak berada disana, bersama Baekhyun. Saat itu.

"Aku ingin pulang"

.

.

.

Ditengah perjalanan menuju rumah Baekhyun. Gadis bermata puppy itu tak henti mengggenggam tangan Luhan, seakan meminta kekuatan untuk dirinya yang Luhan sendiri tidak mengerti.

Sesekali Luhan melirik tangannya yang serasa diremas sedikit oleh jemari Baekhyun, matanya beralih melihat wajah pemilik tangan lentik itu. Ia ingin bertanya tapi tidak disaat Sehun berada disekitar mereka.

"Sehun, kamu mau kemana? Bukankah blok rumahmu, disana?" dengan tangannya yang ikut menunjuk

"Ya, tapi aku akan mengantar kalian berdua terlebih dahulu"

"T-tidak usah. Aku akan bersama Baekhyun"

"baiklah, kalian harus berhati-hati"

Sehun beralih menatap Baekhyun. Ia tersenyum "Baek, lain kali kita jalan-jalan lagi" ucapnya lembut tak lupa sedikit mengelus kepala Baekhyun dengan sayang.

Baekhyun mengangguk "Kau juga hati-hati. Aku titip salam sama Oh Eommanim"

"Ne"

.

.

.

Sepeninggalan Sehun. Kedua gadis tersebut tak beranjak dari pijakannya.

Sedikit tersentak. Baekhyun memeluk lengan Luhan " Aku bertemu dengannya" Suara pelan yang nyaris tak terdengar.

"B-baek"

"Aku bertemu dengan saudara kembarku. Di tempat itu. Aku bertemu dengannya" bahunya ikut bergetar. Ia terisak dipersembunyian wajahnya.

"Inilah alasanku mengajakmu ke tempat itu" Luhan mengelus punggung Baekhyun agar temannya itu menjadi tenang.

Baekhyun membenarkan posisinya. Ia berdiri tegak, menatap Luhan "Kau sudah tahu?"

"M-maafkan aku Baek. Aku tak bermaksud menyembunyikan apapun. Hanya saja aku takut memberi tahu suatu hal yang bisa saja tak sanggup untuk aku buktikan padamu. Aku ingin semuanya terjadi seperti apa adanya. Aku tak ingin memberi pegharapan kosong" Jelasnya panjang lebar. Berharap agar Baekhyun mengerti apa yang ia ucapkan.

"Kau tak perlu minta maaf. Aku yang seharusnya berterima kasih karena Tuhan mengirim orang seperti dirimu. Aku, aku tak tahu harus bagaimana jika sampai waktu itu tiba. Aku tak kunjung bertemu dengannya" Baekhyun merunduk. Ia bahkan tak sadar akan perkataannya sendiri

Select One [ChanBaek GS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang