Chapter 21 (END)

2K 108 21
                                    

AnHa_AS
.
.
.
S.O
.
.
.
❌Warning❌
.
.
.
🔥TYPO🔥
.
.
.

Luhan yang tadinya ingin mengucapkan beberapa kata, memilih untuk diam dan menajamkan pendengarannya. Ia tak mungkin tidak tahu pekikan milik siapa yang berasal dari kediaman yang saat ini ia pijaki.

Beberapa kali Luhan berkedip dan- " Baekhyun?" gumamnya. Hati kecilnya mulai bertanya-tanya atas pekikan yang baru saja ia dengar.

Netranya menatap Chanyeol tajam dibalik tatapannya meminta penjelasan lebih. Netranya beralih, menatap kearah pintu utama dan kembali melihat Chanyeol yang tanpa ekspresi sama sekali. Telunjuknya sedikit diangkat tepat didepan wajah Chanyeol, tak ada respon dari Chanyeol, Luhan berdecak kesal.

Gadis bertubuh kecil itu memegang lengan Chanyeol agar pemuda itu menyingkir dari hadapannya karena posisi Chanyeol saat ini menghalangi jalannya.

Raut cemas serta kaki yang sebelumnya berayun pelan mulai berlari, masuk kedalam rumah, dengan perasaan khawatir.

Chanyeol masih termangu di tempatnya.

"BAEKHYUN!"

Pekikan yang membuat Chanyeol tersadar. Apa yang harus ia lakukan?. Dirinya ingin melangkah pergi dari rumah itu, berusaha acuh dan tak mau tahu alasan dari pekikan ibunya Baekhyun.

Tapi

Sekali lagi

Ia tak sanggup. Dia tak sejahat itu. Egonya bertolak belakang dengan isi hatinya. Seakan ada ribuan ton, beban yang menindih kakinya untuk melangkah. Biarlah, untuk kali ini hatinya yang menang. Biarlah perasaan yang menuntun langkahnya.

Berbalik

Dan

Melihat situasi di dalam rumah.

.

.

.

Chanyeol berbalik arah, ia memilih untuk mencari tahu apa yang telah terjadi setelah kepergiannya.

Seiring derap langkah yang menemani, jantungnya ikut berpacu. Perasaannya tak lagi baik, seakan ada hal buruk yang terjadi didalam sana.

Samar-samar, Chanyeol bisa mendengar tangis seseorang "Apa yang terjad-"

.

.

Luhan kembali dibuat terkejut atas apa yang ia lihat saat ini. Kedua tangan gemetarnya dugunakan untuk menutup mulut. Ia menatap bergantian dua gadis yang terkulai lemas diatas lantai, sedangkan Hyun In menangis sambil memeluk satu diantara mereka yang Luhan yakini adalah Baekkie.

Luhan menghampiri yang lainnya. "Ajumma sudah menelpon oppa?" tanya Luhan

Hyun in yang tak henti menyembunyikan wajahnya dikedua tangan lentik Baekhyun hanya bisa mengangguk dengan bahu yang terus bergetar.

"Apa yang terjad-" Belum sempat Chanyeol melanjutkan ucapannya, seorang yang lain muncul dari belakang, berjalan mendahului dirinya.

Kedua alis tegasnya berkerut, seakan tak asing dengan pemilik punggung itu " Junmyeon, Hyung?" ujarnya tak percaya.

Bohong besar jika Junmyeon tak mendengar suara itu. Terbukti, sepersekian monodetik langkahnya sedikit terjeda, sedangkan pundaknya seketika menegang tanda tak nyaman.

Ekor matanya berusaha melirik kearah Chanyeol meski tak terjangkau olehnya. Dia kembali melanjutkan langkahnya mendekati Baekhyun (Hyunee), berusaha terlihat profesional dengan pekerjaannya meski itu sama sekali tak ada kaitannya dengan panggilan Chanyeol, hanya saja hal itu sangat berpengaruh satu sama lain.

Select One [ChanBaek GS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang