Chapter 14

1K 107 16
                                    

AnHa_AS
.
.
.
S.O
.
.
.
❌Warning❌
.
.
.
🔥TYPO🔥
.
.
.


Sehun mengatupkan rahangnya serius. Dua kerutan samar menjadi jembatan antara kedua alisnya. Masih setia di meja belajar namun fikirannya bukan pada tumpukkan buku yang terbuka dihadapannya.

"Chanyeol hyung mengenalnya?" fikirnya

.
.
.

Kaos putih tipis dipadukan dengan celana jeans hitam serta sendal jepit hijau yang melindungi telapak kakinya. Ia terlihat sedikit terburu-buru, namun berusaha sesantai mungkin dikala melangkah. "Sehun, aku akan mengembalikan hoodiemu. Kita bertemu di lapangan basket kompleks rumahmu" ujar sehun disertai gelengan. Ia kembali membaca pesan masuk di hpnya.

Ia meredupkan pencahayaan hpnya, sedikit memperbaiki letak topi polos yang menutupi rambutnya.

Tap- dari kejauhan, Sehun bisa melihat siluet seseorang. Penasaran, tapi ia memilih untuk tetap pada posisinya saat ini.

Lampu jalan tiba-tiba mati dan kembali menyala-begitupun seterusnya.

"B-baekhyun?" kejutnya

"Apa aku tidak salah lihat?" batinnya, sedikit mengangkat topi agar penglihatannya semakin jelas.

.
.
.

"Hey! Apa yang kamu lakukan!" kejut Junmyeon.

"Ya ampun, hyung! Kamu ingin menjadikanku pasienmu?!" geram Chanyeol menghentikan aksi seriusnya terhadap beberapa angka yang tercatat rapi dibukunya, sedikit menggerakkan rahang bawahnya.

Junmyeon hanya cengegesan "jangan terlalu sering menghabiskan waktu dengan buku-buku ini"

"Hyung berniat memberikan pengaruh buruk padaku?" selidik Chanyeol

"Apa kau merasa seperti itu?" tanya Junmyeon

"Aku tidak seserius itu jika belajar"

"Jadi alasan apa yang harus kau katakaan, dikala seseorang yang sedari tadi mengetuk bahkan meneriakimu dibalik pintu tak kunjung mendapat respon?"

"Pasti suara hyung terlalu kecil"

"Atau telinga caplangmu yang tak berguna lagi" ujar Junmyeon yang berjalan menjauhi Chanyeol dan memilih merebahkan diri ditempat yang empuk berlapis sperai kotak-kotak hitam putih.

Mendengar hal itu Chanyeol langsung memegang kedua telinganya "jangan seperti itu hyung. Ini adalah salah satu daya tarikku"

Mau tidak mau Junmyeon langsung menghadiai sebuah tawa yang sangat dasyat, di ruangan tertutup itu. Meski pada akhirnya, ia mengangguk setuju.

"Ya. Ya. Ya. Terserah kau saja" mengubah posisinya menjadi duduk.
"Hyung harap kau bisa menjaganya dengan baik" lanjutnya dalam hati.

"Eh, aku dengar dari paman, kamu mau magang di rumah sakit?"

"Yup! Aku akan sering bertemu dengan hyung"

"Baguslah kalau begitu. Hyung akan membatumu sebisa mungkin"

"Itu harus! Aku akan belajar banyak hal dari hyung"

"Hyung juga senang bisa memiliki adik sejenius dirimu"

Chanyeol memasang tampang konyolnya "haruskah aku bangga?" menaik-turunkan alisnya

Junmyeon memutar bola matanya, malas. Ia berjalan mendekati daun pintu. "Tahanlah telingamu. Hyung merasa akan ada yang pergi setelah ini" berakhir dengan bunyi yang lumayan memekik telinga, disaat Junmyeon menutup pintu kamar Chanyeol.

Select One [ChanBaek GS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang