rencana

12.1K 404 13
                                    

Sheeren pov

Suara langkah kaki ku menggema seiring ayunan kaki ku berpacu menuju rumah Satria. tapi hari ini aku tidak akan menemuinya, tapi menemui tante Irene, mama Satria.

"Siang tante," sapa ku sambil melangkah menuju tante Irene yang sedang mengolah sesuatu di dapur, lalu melangkah dan mencium kedua pipi nya.

"Hi Sheeren, apa kabar? Sudah lama sekali kita tidak bertemu ya".

"Iya tante maafin Sheeren ya, saat ini Sheeren tidak bisa bilang Sheeren baik baik saja tante", ucap ku

"Hmm..ada apa Ren? cerita dong ke tante, tapi ceritanya sambil tante masak sarapan ya, soalnya Om dan Satria harus sarapan sebelum ke kantor, walaupun Om sudah tidak ke kantor lagi, tetap harus makan bersama setiap saatkan, dan kamu juga sekalian ikutan sarapan bareng ya".

"Iya tante, makasih. ceritanya ntar aja ya tan, Sheeren bantuin tante dulu aja, kalau Satria sudah berangkat kekantor baru Sheeren cerita".

"Boleh juga Ren" sahut tante Irene

"Ngomong ngomong bagaimana kabar orangtua mu Ren,"

"Mereka baik baik saja tante, papa saat ini lagi di Australi mengembangkan bisnis nya, kalau mama, masih sama seperti tante juga, sibuk ngurusin rumah tangga dan anak anaknya." Ucapku sambil tersenyum simpul.

"Hmm aromanya sedap sekali tante, tante emang jago masak, tiada duanya." kelakarku

"Bisa saja kamu Ren," ucap tante sambil tersenyum.

"Nah sudah selesai, Ren tolong tante membawa hidangan ini ke meja makan ya,"

"Iya tante."

"Bi.. tolongi non Sheeren ya, saya mau ke atas dulu mau manggil tuan dan Satria."

"Baik nyonya"...

"Hmm sudah pada turun ternyata ya,"

"Iya dong ma, aroma masakan mama buat lapar sih," ucap ayah dan anak kompak

"Eh ada Sheeren juga, apa kabar kamu Ren, bagaimana dengan kuliah mu di London?

"Baik om", sahut ku sambil memandang satria, yang hanya bersikap cuek pada ku.

"Kabar om bagaimana?? Sheeren lihat om semakin sehat saja".

"Tentu saja Ren, ada tante yang selalu menjaga om di sini, dan ada Satria yang selalu bisa om andalkan di kantor, apa lagi yang om khawatirkan?"

Selesai menghabiskan sarapannya Satria tanpa menyapa atau pun menoleh pada ku beranjak hendak meninggalkan ruang makan.

"Ma pa, Satria berangkat ke kantor ya, ada meeting penting".

"Eh Satria, kenapa terburu buru, tunggu lah sebentar lagi, Sheeren sudah datang jauh jauh, kamu bukannya menyapa malah bersikap acuh,"

"sudah, tidak apa apa tante. Satria ada meeting, biarkan saja, lagian kan ada tante yang nemani Sheeren." ucapku

"Tuh kan ma, mama dengar, Satria berangkat ma, pa, assalamualaikum".

"Eh.. wa .. wa alaikum salam".

"Pa, anakmu kok aneh, tidak biasa nya mengucap salam begitu."

"Ya bagus kan, ada kemajuan." ucap om sambil tertawa. "Ma, papa ke depan ya, Ren jangan sungkan, anggap rumah sendiri, om kedepan dulu."

"Baik om, silahkan dan terima kasih om".

---------------

"ayo cerita ke tante apa yang ingin kamu ceritakan Ren?" ucap tante Irene begitu kami telah bersantai diruang keluarga.

CRYINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang