3

4K 262 5
                                    

___o0o___

Teresa's PoV.

"Bebas?, maksud lo apaan bebas?" tanyaku dengan polosnya karena aku memang tidak mengerti apa yang ia bicarakan.

"Forget about that"

     Aku hanya menganggukkan kepalaku dan mengalihkan perhatianku pada seorang pria yang baru saja masuk ke dalam cafe, ia mengenakan hoodie berwarna hitam dan dia sendirian, kasian banget sih jones, lah aku juga jones sih.

     Rasanya aku mengenal pria itu, dan benar saja dugaanku, ia menoleh ke arahku dan menghampiriku.

"Calum?" tanya Cameron.

     Kedua anak laki-laki ini saling bertatapan, seolah Cameron berpikir apa yang Calum lakukan di sini, dan Calum berpikir apa yang Cameron lakukan di sini denganku.

"Sa, kamu kenapa ga bales line aku?, kebetulan banget kita ketemu di sini" ucap Calum, ia duduk di sampingku.

"Ya gue males aja bales line dari lo, emang lo mau ngomong apaan?" tanyaku.

"Gue sama Luke berantem" bisik Calum di telingaku.

     Aku terbelalak terkejut, ada apa lagi sih dengan mereka?, udah kaya Tom and Jerry aja, nyusahin banget dah.

     Ya walaupun aku bukan siapa-siapanya mereka lagi, tapi mamanya Luke sama mamanya Calum itu tau tentang Calum, Luke dan aku, mereka tau kalo Calum sama Luke suka berantem gara-gara aku, makanya aku harus tanggung jawab. Yeeu si Calum sama Luke ganggu orang lagi pacaran aja, eh?.

"Ih lo berantem apaan lagi sama dia?" ucapku kesal.

"Hah berantem?, siapa yang berantem?" tanya Cam karena dia memang tidak tau apa yang terjadi.

"Bukan urusan lo. Ya gue berantem sama dia gara-gara yang kemaren" jawab Calum.

"Yeeeu si goblog dasar, udah ah Lum, gue cape tau. Terus lo mau ngapain ke sini?" tanyaku.

"Mau ketemuan sama Luke, kita mau damai, tadinya mau ngajakin lo, eh tapi di rumah lo cuma ada si Hayes, dan kebetulan kita ketemu di sini" jelas Calum.

"Ih ga ah!, urusin sendiri ya gue pusing"

"Eh lo harus jadi hakim, jadi gue sama Luke bisa damai"

"Hakim pala lo peang, Teresa itu pacar gue!, udah ah kita pergi aja sayang" ucap Cam sambil menarik tanganku keluar dari cafe.

     Aku masih diam terkejut dengan apa yang baru saja Cam katakan. Pacar?, sayang?, maksudnya apa dia ngomong gitu?. Waduuh ntar bakalan perang ini mah.

***

     Dan lagi-lagi aku dan Cameron harus menunggu di lobby dengan suasana yang canggung diantara kami.

"Kok pacarnya didiemin?"

"Eh pacarnya cantik"

"Wah ada pasangan baru"

     Dan lagi-lagi semua orang masih mengira kalau aku pacarnya Cameron. Amit-amit cabang bayi lah kalo aku pacaran dengan Cameron, ntar anak aku ga bener lagi kaya dia.

"Katanya lo lagi ga deket sama siapa-siapa?" tanya Cam membuka pembicaraan.

"Maksud lo?"

"Tadi Calum?"

"Cahelah itu mah bukan deket, tadi ada urusan doang" jawabku sambil tersenyum tipis.

     Dan lagi-lagi suasana sangat hening.

Dijodohin • Dallas? ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang