8

2.7K 212 9
                                    

___o0o___

Teresa's PoV.

     Rumahnya sangat besar.

     Aku memberanikan diriku untuk datang ke rumah Cameron. Bukan, aku bukannya ingin mengajaknya jalan-jalan atau apalah, aku hanya ingin mengembalikan jaket, seragam dan kaos miliknya yang aku pinjam.

TING NONG.

     Tak lama kemudian, seseorang membuka pintu rumah, sesosok yang sangat aku kenal. Kak Sierra.

"Eh kebetulan banget kamu dateng, ayo kita masuk, kita lagi ngomongin soal kamu sama Cameron"

     Hah?, ngomongin soal aku sama Cameron?, maksudnya apaan coba?. Aku pun mengikuti kak Sierra yang sudah jalan di depanku.

     Aku melihat Cameron sedang berdiskusi dengan ibunya, kemudian ibunya menatapku sambil tersenyum. Kak Sierra menyuruhku untuk duduk di samping Cameron. Ya terpaksa aku harus duduk di samping Cameron, kan ga mungkin banget aku nolak?, ceritanya kan aku sama Cameron mau dijodohin.

"Kamu cantik ya Sa, mata kamu warnanya biru, sama kaya Nash" ucap mom Gina.

"Yaiyalah mom, dia kan adiknya" ucap Cameron.

     Cameron merangkulku, dan itu membuatku sangat terkejut. Mom Gina dan kak Sierra hanya tersenyum menatap kami, mungkin mereka bahagia karena aku dan Cam sangat cocok. Ih cocok apaan coba?, Cam kan bukan tipe aku banget, terus tipe cewek si Cam itu kan kaya si uler.

"Kalian cocok ya, ngomong-ngomong kamu ada perlu apa ke sini?" tanya mom Gina.

"Ini tante, aku mau balikin baju-baju Cameron yang aku pinjem" jawabku.

"Hah?, Cameron minjemin baju ke kamu?, tapi kamu engga diapa-apain kan sama dia?" tanya kak Sierra.

"Yaelah kak, emangnya adik lo ini apaan?" ucap Cameron sambil memutar bola matanya.

"Ah kamu simpen aja Sa, buat kenangan, btw nih ya, panggil nya mom aja ya, jangan tante" ucap mom Gina.

"I-iya, mom"

***

     Kini aku duduk di ayunan, dan Cameron duduk di sampingku. Sejuknya udara malam menyentuh kulitku, aku memeluk diriku sendiri.

"Dingin?" tanya Cameron.

     Dasar ga peka, yaiyalah aku kedinginan, gimana ga dingin coba?, aku kan cuma pake kaos berlengan pendek dan celana jeans panjang.

     Aku sangat terkejut saat Cam menarikku ke dalam pelukannya, entah mengapa, aku merasa sangat nyaman berada di pelukannya, senyaman saat bersama Calum.

"Gimana?, enak kan pelukan dari temen?" tanya Cameron.

     Hmm, temen ya?.

     Iya T E M E N.

Aku mendorong tubuhnya menjauh, "Gue balik ya"

"Lah kenapa tiba-tiba lo mau balik sih?" tanya Cam.

"Gapapa, gue emang mau balik aja, udah malem" jawabku.

"Gue anter ya"

"Ga usah, gue bisa balik sendiri kok"

     Aku pun berjalan menuju pagar rumahnya, aku menghampiri sebuah mobil yang sudah menunggu di depan rumah Cameron. Taksi, mobil itu taksi.

     Entah mengapa aku merasa kesal karena Cam bilang tadi kalau kami hanya sekedar bertemanan, eh tapi kan aku emang temennya, kenapa aku marah ya?. Lagian kan aku ga mau lebih sama Cam, eh tapi aku juga mau deh lebih sama dia.

Dijodohin • Dallas? ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang