___o0o___
Teresa's PoV.
"Teresa?"
"C-Cameron?"
Mati deh aku, ternyata dia ngikutin aku. Aduh aku harus bilang apa ke dia ya?.
"Sorry Cam, gue ga bermaksud ngebohongin lo" ucapku, aku hanya bisa menundukkan kepalaku.
Aku bisa merasakan seseorang menarikku ke dalam pelukannya, "Gapapa kok, tapi lo harus pulang bareng gue"
Aku mengangguk pelan dan melepaskan pelukannya.
"Terus gue gimana?" tanya Calum, eh iya, masih ada dia.
"Ya lo pulang sendiri lah" jawab Cameron.
"Yeeu enak aje, gue kan berangkat sama dia, ya gue juga lah yang pulang sama dia" ucap Calum, ia menarik lenganku.
Cameron menarik lenganku juga, "Lo siapa ha?, gue tunangan dia, udah ah kita pergi yuk sayang!"
Cameron menarik tanganku menjauh dari Calum yang masih terdiam berdiri di sana. Apa aku ga salah denger tadi Cameron bilang apa?.
Hahaha iya, dia bilang tunangan!!!.
Eh anjir emang geh ya, siapa juga yang mau jadi tunangan dia?, eh tapi aku mau sih hehe. Eh tapi seharusnya dia ga ngomong kaya gitu, ntar urusannya ribet banget tau, kalo sampe berita itu kesebar di sekolah kan ntar jadi heboh.
Aku harap dewi fortuna menolongku agar berita itu tidak tersebar di sekolah, yekali ada berita "CAMERON TUNANGAN DENGAN TERESA?" ntar di school paper.
Lah jangan sampe, waktu kabar yang pacaran aja masuk school paper, gimana nanti berita ini?. Waduh, ntar di halaman paling depan ini mah, berita heboh.
Tak terasa kami sudah sampai di parkiran, aku pun masuk ke dalam mobilnya dan hanya menatap keluar jendela.
"Sa?, lo gapapa?"
"Hm" gumamku.
"Lain kali bilang aja, ga usah bohong" ucapnya.
Aku menoleh ke arahnya sambil tersenyum tipis, "Sorry Cam, gue takut lo marah kalo gue bilang yang sejujurnya"
"Lah ada hak apa gue marah sama lo?, toh gue kan bukam siapa-siapa lo" jawabnya, kemudian ia mulai mengemudi.
Dasar, tadi bilang tunangan, sekarang bukan siapa-siapa.
Eh tapi emang bukan siapa-siapa sih.
***
Aku langsung merebahkan tubuhku ke kasur, lelah juga ya, padahal cuma pergi ke bandara. Aku ini punya penyakit anemia, jadi kalo cape dikit ya gini deh, buat gerak aja susah.
TOK TOK.
"Masuk kuy!"
Kak Nash masuk ke dalam kamarku sambil membawa secangkir coklat panas.
"Ga usah repot-repot lah Nash" ucapku sambil tersenyum tipis.
"Emang siapa bilang buat lo?"
Seketika senyumanku berubah menjadi cemberut, "Yeeu, gue kira"
Kak Nash terkekeh pelan, "Bercanda elah, ini buat lo cantik!"
Nash meletakkan cangkir itu di meja riasku, ia berjalan ke arahku dan duduk di tepi kasurku.
"Tadi abis dari mana?" tanya kak Nash.
"Ke bandara" jawabku.
Kak Nash mengernyitkan dahinya bingung, "Ngapain?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dijodohin • Dallas? ✔
Fanfiction[COMPLETED] [BOOK 1] "Kenapa dia??, kenapa engga yang lain?" -Teresa "Dijodohin sama dia?, lumayan sih" -Cameron Copyright © 2017 by Shameron9498 A Fanfiction by Calsal #527 in fanfiction [24-05-2017] [TYPO EVERYWHERE]