1

5.2K 279 72
                                    

___o0o___

Teresa's PoV.

KU KU KURUYUKKKKK PETOK PETOK PETOK!!!!!!!!!!.

"AH GANGGU LU!!"

     Aku pun mematikan alarm handphone-ku, mungkin kalau suaranya merdu aku mau bangun, lah ini suara ayam?.

     Aku menarik selimutku dan kembali tertidur, tiba-tiba saja.

BRAK!!!.

     Seseorang membuka pintu kamarku dengan kasar, aku menatap ke arah pintu kamarku dan mendapati sesosok mahkluk paling mengerikan di dunia, Hayes.

"Apaan seh?" ucapku kesal, tadi alarm, sekarang si Hayes.

     Hayes itu adikku, aku dan dia hanya berbeda 2 bulan saja, ralat deh, 2 menit maksudnya. Aku juga mempunyai seorang kakak bernama Nash, tetapi dia sedang kuliah di luar kota, dan aku harus menerima kenyataan tinggal berdua di rumah bersama Hayes.

     Ayahku sudah lama meninggal dunia, sedangkan ibuku?, aku sangat membencinya melebihi apapun, dia lebih memilih meninggalkan kami dan menikah dengan pria lain.

"Bangun bego, liat tuh sekarang jam berapa" ucap Hayes sambil menunjuk-nunjuk jam dindingku.

"Baru juga jam 6.00, nyantai elah"

Hayes menghampiriku dan mengguncang-guncangkan tubuhku, "Ih bangun kebo!, gue ga mau telat gara-gara lo ya!"

     Aku mendengus kesal sambil berjalan mengambil handuk yang aku gantung di lemari, setelah itu aku pun beranjak mandi.

     Setelah mandi aku langsung mengenakan seragamku, aku menyisir rambutku asal dan mengenakan bedak secukupnya. Aku memang bukan tipikal cewek yang suka dandan, ngapain coba dandan?, kan kesannya kaya nenek lampir mau berangkat sekolah.

     Setelah siap-siap aku langsung turun ke bawah dan makan sarapan bersama Hayes, ternyata dia sudah menyiapkan sebuah roti selai cokelat untukku.

"Buru tuh makan"

     Aku pun melahap roti itu sampai habis, kemudian meminum susu juga.

"Eh buset dah, cepet amat lo makan?"

"Bacot lo dek, udah buru hayu berangkat!" ucapku.

     Kami pun berangkat menuju sekolah.

***

     Sesampainya di sekolah, aku memutuskan untuk pergi ke lokerku, sementara Hayes sudah berada di kelas. Di perjalanan menuju loker, aku sempat melihat segorombolan anak-anak cowok yang tengah mentertawai sesuatu. Ah itu hanya Cameron dan teman-temannya, mereka itu kumpulan anak tenar tapi semuanya bego alias otaknya engga konek.

     Nih ya, Cameron sama temen-temennya itu jahat banget tau ga, terutama sama anak-anak junior, mereka sering malakin duit, ngerjain anak-anak, kadang sampe ada yang masuk UKS, untung aja bukan rumah sakit loh.

     Mereka juga sering main-main yang aneh di kelas, kaya tindih-tindihan gitu, dasar aneh. Masa iya si Johnson yang badannya kecil di tindihin sama Cameron, Matt, sama Shawn yang badannya segede gaban?.

     Ngomongin soal Shawn nih, itu loh Shawn Mendes yang jago nyanyi, jago main gitar, pokonya dia best banget di musik. Jadi satu minggu yang lalu dia nembak aku. Masa dia nembak aku di tengah-tengah kantin?, kan aku malu, eh tapi aku tolak karena aku emang ga mau aja. Pokoknya amit-amit dah, aku engga mau punya pacar dari geng-nya si Cameron.

     Aduh kebanyakan cerita. Setelah mengambil buku dari loker, aku langsung menutup lokerku dan berjalan menuju kelas. Tetapi, baru saja aku menutup lokerku, aku melihat seseorang yang aku benci berdiri di hadapanku.

Dijodohin • Dallas? ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang