14

838 65 0
                                    

Latihan kali ini tarian Fiona begitu menarik banyak perhatian dari teman-temannya. Ia bertaruh bahwa ia bisa menarikan 32 kali putaran odille dalam swan lake.

"Hei jangan sombong dulu, kau yakin bisa menarikan 32 kali odille?! Kau kan belum pernah menarikannya, beda dengan Stella yang memang sudah berbakat"kata Valerie semakin muak dengan sikap sombong Fiona.

"Bagaimana kalau aku bisa, Val?!"tantang Fiona

"Silakan coba saja. Kuharap kau terjatuh & terkilir"sahut Valerie tertawa sinis.

"Oke,kalian lihat ya!"ujar Fiona bergerak ke tengah ruangan & mulai mengambil posisi.
Lalu Fiona mulai merentangkan tangannya & menari dengan gemulai. Bagian dari pertunjukkan swan lake di mana odille menari berputar untuk menyadarkan kekasihnya pangeran Siegfried. Dan tiba saatnya ia menarikan 32 kali putaran itu. Kaki Fiona bergerak & berputar dengan lancar hingga akhir putaran

Semua temannya melihat dengan mendesah kagum serta menahan napas. Fiona berhasil melakukan 32 kali putaran. Meski seharusnya ia melakukan tidak dengan wajah senang bahagia. Tapi semua temannya tertegun melihatnya. Fiona tersenyum bangga saat temannya bertepuk tangan. Ia membungkukkan badan dengan gaya.

Valerie menatapnya. "Tarianmu sangat indah sekali, Fiona. Begitu berbeda dengan tarian Stella yang seperti gajah"ujarnya membuat beberapa temannya tertawa. Lalu ia terlihat bingung. Seperti linglung
"Oh astaga apa yang barusan kukatakan?! Aku sama sekali tidak bermaksud bilang demikian, Stella, sungguh"

"Tidak apa, Val"sahut Stella dengan bingung. Ia yakin Valerie tidak akan pernah berkata demikian padanya. Valerie terlihat sama seperti orang tuanya kemarin. Seperti orang bingung atau linglung. Apa hanya kebetulan?!

----

Stella nekat pergi mengunjungi Anastasia yang kini tinggal di panti jompo. Ia pergi sendirian naik bus tanpa sepengetahuan Fiona sepulang dari latihan balet.
Bus yang dinaiki melaju menuju daerah pinggiran kota di mana suasana lebih asri dengan hamparan rumput hijau. Setelah beberapa menit ia sampai di tempat tujuannya. Ia menatap bangunan besar berwarna putih dengan halaman luas mengelilingi panti tersebut. Di halaman terlihat beberapa para manula yang sedang duduk santai menikmati pemandangan. Ada juga yang sedang main catur di meja taman.
Stella bertanya dalam hati kenapa Anastasia memilih tinggal di sini. Ke mana semua keluarganya?

Ia masuk melalui pintu depan & bertemu dengan seorang wanita berpakaian putih.
"Hai, maaf, apa saya bisa menemui Anastasia Steel?"

Wanita itu menoleh & tersenyum. "Ya tentu saja. Beliau sedang duduk di taman belakang. Kau tinggal jalan lurus menuju bagian belakang sana"sahutnya seraya menunjukkan arah.

"Oh baiklah, terimakasih..."sahut Stella berjalan menuju arah yang ditunjukkan. Ia berjalan melalui lorong di mana di sampingnya terdapat semacam ruang duduk yang luas. Ia melihat di dalamnya ada beberapa orang sedang duduk. Lalu ia tiba di pintu belakang yang langsung menghadap ke taman belakang.

Ia melihat orang yang dicari sedang duduk di bangku taman di bawah pohon rindang. Anastasia duduk seraya menatap hamparan rumput di depannya.
"Selamat siang...."sapa Stella pelan.

Anastasia mendongak & menatap Stella yang berdiri di samping bangku. Ia tersenyum. "Kau kakak dari gadis yang kuberikan kotak musik kan?!"

"Ah anda masih ingat padaku?!"ujar Stella kaget.

"Tentu saja. Ingatanku masih baik & tarianmu sangat indah. Duduklah"kata Anastasia. Stella duduk di sampingnya. "Bagaimana kabar adikmu & tariannya?"

"Oh, dia jadi pandai menari & makin sombong. Dan aku akan bersaing dengannya dalam audiri kelompok balet nasional"

"Ah sebentar lagi"gumam Anastasia tersenyum sambil mengangguk-angguk.

"Apa maksud anda?"tanya Stella bingung.

"Ah tidak ada apa-apa. Jadi kalian akan ikut audisi kelompok balet nasional?!"

"Ya bu..."

"Well, kuharap kalian berhasil"ujar Anastasia seraya beranjak bangun & berjalan menuju ke dalam.

"Apa Fiona memang lebih berbakat dariku bu?"tanya Stella mengikutinya

"Tentu saja tidak. Tariannya kaku seperti robot. Aku lebih menyukai tarianmu"

"Lalu kenapa ibu memberikan kotak itu padanya? "

"Kau terlalu baik hati"

"Maksud ibu, ibu memberikannya karena Fiona judes & iri?"

Anastasia masuk ke dalam ruang duduk &  duduk di sofa. "Pergilah....aku lelah"gumamnya

"Tapi bu…aku butuh penjelasannya kenapa anda memberikan padanya, bukan padaku yang menurutmu lebih berbakat? Dan kenapa sejak ada kotak musik itu banyak kejadian aneh"

"Nak, kumohon pulanglah. Ibu Anastasia butuh rehat"kata pengurus panti mengamit lengan Stella

"Apa sih istimewanya kotak musik itu sampai aku pun tidak boleh menyentuhnya?!"ujar Stella Di tarik pergi keluar oleh pengurus panti

"Nak, jangan sentuh! Kotak musik itu penuh dengan  kutukan!"seru seorang wanita berambut putih dengan nada panik

Stella menatapnya. "Boleh tolong ceritakan padaku?"tanyanya seraya mendekat.

"Ita ayo masuk kamarmu"ujar wanita pengurus panti lainnya menarik wanita itu ke dalam.

"Tunggu aku mau mendengar ceritanya!"seru Stella

"Jangan pedulikan Ita, nak. Ia memang suka berkhayal"sahut wanita yang mengantar Stella berjalan menuju pintu keluar.

Stella merasa aneh & makin curiga. Kenapa Anastasia terkesan tak ingin membahas masalah kotak musik itu?! Dan apa maksud wanita tadi? Kenapa aku tak boleh memegangnya? Ia bilang kotak itu ada kutukan? Andai saja tadi tidak ada pengurus panti yang menariknya, pasti sudah kutanyakan. Sebenarnya ada apa dengan kotak musik itu?!



Tbc.....

Music Box (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang