10

1.2K 95 1
                                    

Maria masuk bersama seorang wanita paruh baya yang elegan & anggun. Madame Clarisse mengenakan gaun hitam sederhana & anggun. Rambut ikalnya tergerai rapi di bahunya. Meski tua tapi ia terlihat anggun.

"Silakan masuk, madame...."

"Terimakasih"sahutnya seraya menatap para penari yang sudah menunggu dengan wajah tegang. Ia tersenyum pada mereka & duduk di bangku yang sudah disiapkan.

Satu per Satu Maria memanggil muridnya. Semua menari dengan lancar meski awalnya gerakan mereka terlihat gugup karena tegang. Lalu Maria memanggil Fiona dengan enggan. Ia tahu bagaimana gerakan balet Fiona. Tapi ia terpaksa memanggilnya. Berharap Fiona bisa berusaha lebih baik.

Fiona maju dengan langkah mantap & wajah penuh percaya diri. Ia bisa mendengar gumaman meledek dari belakang bahwa ia hanya akan membuat madame sakit kepala melihat tariannya. Mulutnya menyeringai. Mereka tidak tahu apa yang akan terjadi. Mereka tidak akan bisa tertawa lagi.

Fiona berdiri di tengah ruangan & mengambil posisi. Matanya sempat beradu dengan mata madame yang tajam. Ia sempat merasa tegang tapi ditepiskannya. Lalu ia segera menari balet. Memperagakan gerakan balet sugarplum fairy. Ia terus menari seraya melihat teman-temannya yang terkejut melihat gerakannya.

"Hei muridmu yang ini sangat berbakat"gumam madame dengan nada senang.

"Hah? Apa? Oh ya...ya...ia berbakat"sahut Maria dengan tidak percaya. Kenapa Fiona bisa menari dengan lemah gemulai? Biasanya ia selalu pusing & sakit kepala melihat tarian Fiona yang selalu tidak ada kemajuan. Ia sudah lelah melatih Fiona tapi di satu sisi Maria merasa bangga melihat kesungguhan & kecintaan Fiona pada Balet. Ia berharap Fiona akan menjadi lebih baik tapi nyatanya sama saja. Dan sekarang, mendadak saja Fiona bisa menari dengan indah & memukau.

Stella pun terkejut melihat tarian adiknya. Sejak kapan Fiona mahir menari? Baru saja kemarin ia melihat Fiona menari dengan kaku & kini ia menari dengan penuh bakat.

Ketika selesai semua terdiam menatap Fiona yang berdiri mengatur napas seraya tersenyum senang. Ia bisa menari. Berkat diary ajaib itu!

"Indah sekali!"kata madame tersenyum bangga & senang. Senyuman pertama sejak ia masuk ruangan ini.

"Terimakasih..."sahut Fiona seraya membungkuk & mundur dengan bahagia. Ia berlenggang jalan sambil menikmati pandangan kaget serta kagum teman-temannya. Fiona bersandar sambil mengelap keringat di dahinya. Belum pernah ia merasa puas & bahagia seperti ini. Diary itu benar-benar mewujudkan semua yang ia tulis

Lalu giliran Stella yang tampil. Ia menarikan giselle & berhasil membuat madame ikut terpukau juga.

"Ini Stella, kakak Fiona. Ia juga berbakat"kata Maria

"Ah kakak beradik yang berbakat ya"kata madame dengan nada senang. Ia bertepuk tangan saat Stella selesai menari.

Stella mundur ke belakang & memperhatikan madame berbicara dengan Maria dengan mendekatkan kepala & berbisik. Ia merasa tegang dengan hasil keputusan mereka. Stella sangat berharap ia akan terpilih. Ia sudah sangat menginginkan karir dalam balet.

Madame kembali menegakkan posisi duduknya. Matanya menatap tajam para penari yang menunggu dengan tegang.

"Terimakasih atas tarian kalian. Semuanya bagus & indah. Tapi aku hanya bisa memilih sedikit di antara kalian"ujarnya. Terdengar banyak anak yang menahan napas dengan gugup.

"Aku sudah melihat tarian kalian. Dan jujur aku mengalami kesulitan untuk memilihnya. Aku menyukai tarian Stella & Fiona"

"Hah apa!? Ia suka Fiona?!"gumam Janet tak percaya.

"Tarian mereka berdua sangat indah. Aku tidak memutuskan akan memilih siapa. Oleh karena itu aku akan melakukan seleksi kembali 2 minggu lagi. Persiapkan diri kalian untuk seleksi berikutnya"

"Wah Stella, selamat, kau pasti terpilih!"gumam Valerie yakin.

"Tapi Fiona? Masa dia bisa terpilih?!"

Banyak anak yang tak percaya dengan keputusan madame. Tapi di lain sisi mereka Pun terkejut sekaligus kagum dengan tarian Fiona. Bagaimana bisa hanya dalam 1 hari Fiona berubah menjadi berbakat?

"Hei bagaimana kau bisa menari seindah tadi?!"ucap Mia melongo saat madame sudah pergi.

Fiona memandang gadis itu sambil tersenyum penuh kepuasan & bangga. Ia tahu beberapa anak juga memperhatikan mereka. "Aku kan memang berbakat, apa kau tidak bisa lihat?!"ujar Fiona dengan sombong.

"Hei jangan sombong dulu! Kau masih harus melewati satu seleksi lagi"tukas Valerie kesal. Ia sudah tak tahan melihat kesombongan Fiona.

"Tenang saja, Val. Aku pasti lolos. Madame pasti akan memilihku"kataku seraya melepaskan sepatu balet dengan gaya.

"Hahahhaha kau pasti mimpi. Kalau kau sampai terpilih, bisa kacau dunia balet menonton tarian gajahmu"sahut Valerie tertawa.

"Apa maksudmu?!"seru Fiona. Ia mendekati Valerie dengan wajah marahnya.

"Hei hei hei sudah, kalian jangan bertengkar terus. Fiona, sebaiknya kau hentikan sikap sombongmu. Dan kau, Valerie, tahan sikap marah-marahmu itu!"kata Melissa melerai ke dua gadis itu.

Fiona menatap Valerie dengan penuh benci. "Kau lihat saja nanti, Val. Aku akan lebih sukses daripada kau!"hardiknya seraya pergi keluar dari ruang latihan




❤️TBC❤️

Music Box (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang