18

753 63 0
                                    

"Fiona sangat berbakat ya"gumam Gisela duduk seraya menatap gadis itu menari. Setelah Fiona masuk ke dalam kelompok, ia merasakan sikap gadis itu yang sombong & suka meremehkan sesama penari yang menurutnya kurang berbakat. Ia memikirkan apakah pilihannya benar saat memilih Fiona, bukan Stella. Apakah perkataan madame memang benar? Bahwa Stella jauh lebih baik daripada adiknya?

"Ya tapi ia terlalu angkuh"sahut Abby yang duduk di sampingnya.
"Gadis itu sangat berambisi ingin mendapatkan peran Odette"

"Ya aku tahu. Kalau ia sampai dapat, Swan lake bisa menjadi debutnya dalam dunia balet"

"Tapi aku lebih suka melihatmu daripada gadis angkuh itu. Apa kau tidak merasa? Sejak ia datang, ada saja kejadian aneh terjadi. Seperti kejadian baju senamku mendadak robek saat menari padahal aku baru membelinya"gerutu Abby.

Gisela menahan tawanya. Kejadian itu memang aneh. Saat Abby melakukan gerakan grand jete tiba-tiba terdengar suara robekan. Baju senamnya sobek dari punggung hingga ke bawah. Sesuatu yang mustahil terjadi. Kejadian itu membuat Abby ditertawakan teman-temannya. Mereka tak tahu kalau itu semua sudah diatur oleh Fiona melalui diarynya. Gadis angkuh itu kesal karena Abby sudah meremehkan & meledeknya hingga ia merencanakan balas dendam agar Abby malu. Dan Fiona berhasil.

Abby sendiri tak suka dengan Fiona yang angkuh & bersikap sok. Selain itu ia juga pandai mengambil hati orang. Dan entah kenapa sejak kedatangan Fiona banyak terjadi kejadian aneh dalam kelompok balet mereka.

Fiona dengan cepat melesat naik dalam kelompok balet ini. Awal masuk ia hanya dianggap seperti gadis muda biasa. Bakal beberapa ada yang meragukannya. Tapi lama kelamaan semua orang menyukainya. Semua mengagumi tariannya. Terpukau akan kehebatannya.
Seperti saat ini ia sedang berlatih untuk mendapatkan peran Odette dalam Swan Lake.

Dengan bantuan diarynya, semua berjalan lancar baginya. Para pelatih serta panitia pertunjukkan menyukai tariannya. Dan mereka akhirnya memilih Fiona untuk membawakan Odette. Pilihan yang sebenarnya diragukan oleh Madame juga Giselle. Tarian Fiona memang bagus, namun penghayatan kurang maksimal. Tubuhnya sangat lentur & sempurna saat menari, hanya saja ekspresinya tidak lembut. Ia seakan membawakan Odette versi angkuh. Madame hanya berharap Fiona tidak akan melakukan kekacauan saat pertunjukan nanti.

------

"Mama....papa...aku akan menari sebagai Odette! Aku mendapatkan perannya!"seru Fiona saat tiba di rumah.

Ayahnya yang baru saja pulang dari kantor barunya menoleh kaget mendengar Fiona berteriak. Nada suaranya terdengar senang sekaligus bangga.
"Benarkah?! Selamat sayang!"ujarnya memeluk Fiona.

Saat itu Stella sedang duduk di sofa. Kakinya masih di gips & ditaruh di atas bangku kecil dengan dialasi bantal. Ia terhenyak kaget mendengarkan kabar Fiona. Stella tahu bila mendapatkan peran utama dalam kelompok itu akan bisa menjadi batu loncatan dalam dunia balet. Hatinya terasa sakit saat mendengar kabar Fiona. Ia juga ingin bisa menari lagi. Kakinya sudah gatal & rindu ingin mengenakan toe shoe & menari.

"Selamat sayang"ujar mama mencium pipi Fiona. Lalu ia melirik Stella yang terdiam dengan wajah muram.

Fiona memandang Stella. "Akhirnya aku mendapat peran utama. Rasanya tak percaya, kak!"katanya sambil menari mengelilingi ruang tamu.

Stella memaksa tersenyum. "Selamat ya..."

"Kau harus banyak berlatih"

"Ah tak perlu ma. Aku kan ballerina berbakat"kata Fiona sambil memperagakan croise devant dengan gemulai dan angkuh

"Ya mama tahu kau berbakat. Tapi tak ada salahnya kau terus berlatih kan?!"

"Iya ma, aku tahu"


Tbc.....

Music Box (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang