Gue sebelumnya mengikuti Rafi kemana dia pergi. Ternyata dia nemuin Claudia. Dan disaat gue lagi ngumpet di belakang pohon, gue melihat wajah kecewa Rafi saat melihat Claudia bersama lelaki yang gue duga itu pacar nya.
Dia mulai berjalan menuju parkiran. Gue langsung berjalan dan berlari kecil menuju gerbang sekolah.
Gue kan tadi diusir sama Rafi. Yaudah gue pura-pura aja jalan kaki, siapa tau dia ngeliat gue.
Gue berjalan kaki dengan santai. Tak lama turunlah hujan. gue langsung mengambil payung yang berada di tas gue.
Tak lama ada yang berlari kecil mendahului gue.
Itu kan Rafi?
"Rafi!" Gue langsung menghampiri Rafi lalu mempayungi dia
Dia hanya diam sambil menatap wajah gue penuh arti. Gue hanya tersenyum manis ke dia.
Gue gak mau lu katain gue jutek atau segala macem. Gue pengen berbuah fi. Gue bakal senyum terus. Gue sama Claudia cakepan gue kemana-mana.
Disitu gue basah kuyup sama dengan nya. Kita hanya saling menatap
5 menit kemudian, salah satu diantara kami berbicara "mobil lu kemana?"
"Mmm.. Mesin nya gak bisa nyala. Yaudah gue jalan aja"
Gue mendekatkan wajah nya.
Dekat
Dekat
Gue menjepit hidung nya.
"Makanya jangan ngusir orang sembarangan! Karma kan tuh" ucap gue
Dia hanya meringis kesakitan "iya, maaf. Enggak lagi deh"
Gue melepaskan jari gue yang tadi menjepit hidung Rafi.
"Terus? Kita jalan?" Tanya gue
"Ya iyalah. Naik apaan lagi sayang" ucap nya yang membuat gue bergidik geli
Tapi sih ada salting nya gitu.
Jangan-jangan gue suka lagi sama dia.
"Taksi online kan bisa yang-" gue mengikuti ucapan nya
Gak pernah ada dialog gue ngomong balik sayang kan??
Part ictimewaa dah.
Rafi langsung mengeluarkan iPhone nya lalu memesan taksi online.
"Kayak nya kita gak enak deh ngomong di tengah jalan. Kita neduh aja yuk, disitu" ucap gue sambil menunjuk tempat teduh
Gue dan Rafi langsung berjalan.
15 menit taksi datang. Gue dan Rafi langsung naik ke mobil.
Sesampainya di rumah kita pulang ke rumah masing-masing. Yaiya lah, emang kita serumah.
Gue masuk ke kamar mandi kamar gue. Gue mau sekalian mandi karena takut gue nanti sakit.
Setelah itu, gue memainkan iPhone diatas ranjang.
Babi lodong: udah mandi lu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Troublemaker (Tamat)
Teen FictionDulunya mereka bersahabat baik. Suka dan duka mereka jalani bersama, tapi kenapa sekarang berbalik? Setiap hari nya Rafi dan Raisa beradu mulut, kalau tidak ada yang melerai mereka akan terus-terus an seperti itu. Kedua orang tua mereka selalu d...