berubah

4.7K 222 8
                                    

Niat nya pagi ini Raisa ingin lari pagi tapi niat nya terkubur karena kejadian semalam. Ia membuka matanya untuk melihat jam weker nya lalu ia mencoba menutup mata lagi.

  "Ihh kok gak bisa tidur lagi sih!" Raisa beranjak dari tidur nya lalu duduk

"Ayo dong Raisa move on sama kejadian semalem!" Raisa mengacak-acak kan rambut nya sendiri

Tok...tok..

Ceklek

Mamah Raisa berdiri di ambang pintu kamar Raisa setelah membuka pintu.

Raisa menoleh ke ambang pintu.

Mamah Raisa menghampiri Raisa dan duduk di pinggir kasur Raisa. Mamah raisa lalu mengusap rambut raisa.

"Mamah tau perasaan kamu" mamah Raisa mengelus rambut raisa sambil mengangguk pelan

Raisa hanya diam bingung kenapa Mamah nya bisa tahu apa yang dirasakan saat ini.

"Raisa!" Tiba-tiba Rafi berdiri di ambang pintu sambil tersenyum manis

Mata Raisa langsung terarah ke Rafi.
"Lo ngapain disini-"

"Ayok larpag" ajak nya sambil tersenyum

"Tuh kan udah di Samper. Siap-siap dulu gih" Mamah Raisa beranjak dari duduk nya lalu pergi meninggalkan Raisa

Rafi menghampiri Raisa sambil tersenyum.

Rafi mendekat...

Mendekat....

"Jangan geer! Itu akting doang" bisik Rafi di telinga Raisa

Raisa yang tadi nya sudah menutup mata langsung membuka mata.

"Siapa juga yang geer! Lo yang ke geer an!" Raisa lalu beranjak dari duduk nya dan berjalan ke kamar mandi.

"Pengen banget gue cium tadi" celetuk Rafi

Raisa yang sedang berjalan langsung balik lagi menghampiri Rafi "Nih cium!" Raisa memberikan kepalan tangan nya tepat di wajah Rafi

Rafi hanya melihat kepalan itu terang-terangan.

"Mau entar gua punya pacar kek, gak bakal gue kasih ijin untuk menyentuh bibir gue! Inget ya! Entar gak perawan!" Raisa lalu berjalan lagi menuju kamar mandi

"Kalo gue jadi pacar lu, gak enak dong gak bisa nyium. Gak asik ah" celetuk Rafi

Raisa yang mendengar pembicaraan Rafi langsung memberhentikan langkah nya.

"Jujur aja sih kalo gak suka sama gue, gak usah bikin baper! Omongan lo tuh basi gak bisa di percaya!"
-dalamhatiraisa-

Raisa masuk ke kamar mandi.

Sementara Rafi sedang mengutik barang-barang yang ada di kamar raisa. Ia melihat di meja belajar ada sketchbook tertutup rapih membuat Rafi penasaran akan buku itu.

Tingkat kepo Rafi kali ini tidak bisa di kontrol, Rafi akhirnya membuka sketchbook raisa.

"kalau tidak menyimpan rasa, tak perlu membuat ku menyimpan rasa dengan mu. Tawa, canda, tangis, kita lalui bersama (dulu)
Kau melupakan aku dan menganggap ku seakan-akan orang aneh yang terlahir di muka bumi ini. Kamu lupa apa janji kita dulu? Always forever. Tantangan seberat apapun Kita lalui.
Itu dulu...
Sekarang?
Aku yang terlalu bodoh mencintai mu walau belum terlalu dalam.
Lebih Baik aku menjauh
Itu cara yang benar
Akan aku coba"

Troublemaker (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang