Gue dan Salma duduk dibawah pohon beringin di taman sekolah, sambil menikmati angin sepoi-sepoi yang tengah berhembus menghantarkan udara segar. Semenjak pertama kali gue chattingan sama kak Sukma, Hari-hari gue disekolah dihiasi pelangi ( alay ewh ).
ditambahkan karena Salma sekarang sudah resmi menjadi anggota OSIS. Tapi persaingan kita semakin lama semakin biasa. Tidak ada hal-hal baru lagi yang kita bicarakan tentang idola itu.
Tapi asal kalian tau ...
" Mmm..chassie, ada yang mau gue bilang ke lo "
Gumam Salma." apaan Sal, tumben keliatan serius "
" jadi, sekarang gue kan OSIS, dan, gue kayaknya nemuin co..cowok baru "
" maksud lo? Lo udah ga suka sama kak Sukma ? Kok cepet banget move on nya? Dan lo kok barusan bilang ke gue, dan ....... [bla bla bla] " mulut gue rasanya udah nggak bisa berenti ngomel. Bukannya gue seneng karena pesaing gue ngalah gitu aja, tapi menurut gue ini aneh banget.
" trus sekarang lo suka sama siapa ? " tanya gue dengan nada serius.
" Ada, dia OSIS juga. Dan kayanya dulu gue pernah ketemu sama dia. "
" maksudnya ? "
" ya dulu gue juga udah pernah suka sama dia "
" aneh banget deh lo. emangnya siapa? Sebut nama dong. Namaaa "
" Bagas. "
" Bagas ? Yang mana sih ? "
tiba-tiba segerombolan kaum Adam melewati taman menuju Mushola." itu... ituu Chas,, yang pake jam tangan item paling kanan "
" mana sih??? Oo ituu,, manis juga. Pantesan lo suka. "
" hehee... ehmmm ya udah gue ke kelas duluan ya, sukses sama pangeran lo ! Bye.. "
" kok lo ninggalin gue sendirian ? Awas lo ya "
Now, gue sendirian. Ya lengkap sudah gelar Jomblo yang udah gue sandang selama 16 tahun terakhir ini. Gue belum pernah ngrasain yang namanya pacaran. Dan gue juga nggak terlalu penasaran sama pacaran.
Kak Sukma. Dia itu pemotivasi buat belajar, kalian Juga tau kalau pria seperti kak Sukma yang ulet dibidang pendidikan pasti sulit didapetin.Okey, dari pada sendirian alias nge-jomblo di taman, mendingan gue balik ke kelas.
Didepan GreenHouse gue nggak sengaja ngeliat uang berwarna cokelat terjatuh dari saku celana seorang pria. Sontak gue ambil uang itu dan berlari mengejar pria itu.
" hey! Nih uang lo jatuh tadi disitu. "
" hah? "
dia lantas segera memeriksa saku celana dan kemeja nya.
" iya bener, itu uang gue. Thank's ya "
" o-okey "
Setelah itu, gue lanjutin perjalanan menuju kelas.
" chassie dari mana aja lo? Lo tu ya. Selalu aja ninggalin kita. " celoteh Vana.
" hmm.. gue tadi barusan dari - " belum sempat gue selesai in ucapan gue, si Risa yang baru saja masuk kedalam kelas langsung menyerobot pembicaraan kami.
" ehh,, Chassie udah dateng. Gimana udah puas jalan-jalannya ? "
" apaan sih lo Ris. Baru dateng kok ikut-ikutan "
" lo tu ya. Tiap hari jadi bahan pencarian kita. Lo jarang banget dikelas. Kita kan temen lo juga Chas. Seharusnya lo ajak kita juga "
" tapi kan gue juga punya dunia lain selain sama kalian.. kalian setiap hari sama gue kan kalo dikelas "
" udahlah.. yang penting sekarang Chassie udah disini. Tuh Chass ada tugas dari bu Sri. Cepetan dikerjain soalnya harus dikumpulkan hari ini juga. " kata Ayu sambil membersihkan isi lacinya. Ayu memang selalu bertingkah bijak dan tidak terlalu memperbesarkan sebuah masalah kecil.
" Oh ok. " lanjut gue sambil mengeluarkan buku Matematika bersampul merah muda.
***
" udah nih. Dikumpulin dimana ? " kata gue sembari merapikan meja.
" itu, dimeja guru aja Chass. cepet banget ngerjainnya ?"
" iya dong Yu, gueee.. hahaha "
" halah-halah "
" eh si Vana sama Risa mana ? "
" mereka baru aja cabut. "
" ohh, ya udah gue duluan ya. Bye "
" ok. Byee " gue lantas segera meninggalkan meja dan keluar dari kelas menuju taman. Hari ini gue janjian buat pulang bareng Salma lagi. Di taman gue liat Salma udah nunggu dibawah pohon.
" Salma... yuk langsung balik aja. Udah laper nih " gue dan Salma meninggalkan taman dan semakin menjauh dari gerbang. Seperti biasa, diperjalanan gue dan Salma selalu membicarakan hal-hal yang nggak penting, tapi semua hal yang kami bicarakan selalu mengukir senyum dan tawa.
" Salma, duluan ya " sapa seorang cowok yang baru saja melintasi kami.
" oke " balas Salma penuh senyum
" siapa tuh ? Itu Bagas ya ? " Tanya gue sambil mengeryitkan dahi
" Bagas ? Ya bukanlah. Gue sama Bagas itu sama sekali nggak akrab. Itu tadi temen sekelas gue " setelah itu gue dan Salma hening sejenak. Mungkin kita sama-sama sedang memikirkan apa yang mau dibicarakan lagi.
Terik Matahari seakan membakar kulit kami. Kulit yang tadinya warna sawo matang, mungkin sekarang udah jadi sawo busuk. Hahaha. Ya gitulah gue sama Salma. Nggak terlalu mikirin penampilan.
Sesampainya dirumah gue meletakkan tas abu-abu kesayangan gue diatas meja belajar. Tiba-tiba gue jadi inget cowok yang uangnya jatuh tadi. Tapi gue nggak terlalu mikirin dia. Kenal aja enggak, tapi kayaknya gue barusan ketemu dia tadi siang doang . Entahlah,, idc.
*
Siang berganti malam, hingga tibalah sang fajar kembali.
Jumat. Hari ini sekolah gue ngasih waktu luang buat bersih-bersih lingkungan sekolah.
Gue jalan sama ayu sambil membawa dua tong sampah yang siap disetorkan ke bank sampah. Berjalan menyusuri pinggir lapangan karna letak bank sampah berada disebelah lapangan olahragaDiseberang lapangan gue melihat Salma juga temen-temen sekelasnya Tengah merawat taman yang letaknya tak jauh dari bank sampah. Nampaknya gue juga liat kalau ada orang yang nggak asing lagi nyuci tong sampah disana.
setelah selesai dengan urusan di bank sampah, gue dan Ayu segera kembali ke kelas melewati gerombolan temen-temen sekelasnya Salma.
" Salma, dia temen sekelas lo ? " tanya gue
"Mana? Oh Aries ? Iya dia temen sekelas gue yang kemarin manggil gue waktu kita pulang bareng. Emang kenapa ? "" enggak papa, tapi kok kayaknya gue jarang banget liat dia ya? Gue kan sering banget ke kelas lo. "
" ah, si Aries mah emang gitu. Jarang keliatan. "
" oh, yaudah gue balik dulu ya " setelah itu gue dan Ayu kembali ke kelas. Gue ngerasa ada yang aneh sama Aries temennya Salma. Tapi apa....
***Jangan lupa vote & coment ya..
thankiss.... ***
KAMU SEDANG MEMBACA
Find You.
Teen FictionSaat bayangan akan seseorang datang tapi tak kunjung berhenti. Terus tergulung perasaan tapi tak kunjung dicintai. (*) Cassie. Anak yang tergolong rajin baru kali ini tertarik sama cowok yang sifatnya berseberangan sama dia. Yapp, pasti perjuangann...