TIGA BELAS : JAWABAN BAGAS

46 5 16
                                    

Akan ada waktu dimana penantianmu akan berakhir,
Hanya berakhir.


Pagi ini, Salma bangun lebih pagi. Bukan Salma saja sebenarnya, lebih tepatnya semua anggota OSIS tahun 2015/2016.

            Embun dipagi hari, suasana dingin yang masih menyelimuti bumi tak menyurutkan semangat para anggota OSIS ini. Bagaimana tidak, hari ini adalah waktunya mereka menikmati buah dari perjuangnya selama setahun terakhir ini. Ya, disekolah kami selalu memberikan kontribusi berupa rekreasi gratis bagi para Purna OSIS. Kegiatan ini merupakan salah satu hal yang akan membuat para anggota OSIS tidak dapat move-on  dari kenangannya selama menjadi OSIS.

                 Keberangkatan rombongan OSIS dimulai pada pukul 06.00 maka dari itu Salma hadir lebih awal dari pada yang lainya. Tepat pukul 05.30 pagi, Salma sudah duduk dibawah pohon manga ditaman sekolah untuk menunggu seorang pria. Samar-samar Salma menampakkan senyum diwajahnya yang manis, rambut tebalnya sengaja ia biarkan terurai supaya menambah aura kecantikannya. Sesekali Salma menengok benda mungil yang melingkar ditangannya. Ia sudah tidak sabar melihat kedatangan pria yang diidam-idamkannya.

            Tak lama kemudian Salma melihat seorang laki-laki yang telah lama ditunggunya melangkahkan kaki mendekat menuju kearahnya. Dia terlihat sama seperti kemarin, masih tampan dengan rambut ikal yang tampak sedikit menjulang keatas dibagian depannya.

Bagas. Ia maju dan duduk tepat didepan Salma dengan senyum khas diwajahnya. Melihat Bagas sekarang tepat didepannya, jantung Salma tiba-tiba saja berdegup lebih kencang. Ia segera mengeraskan rahangnya dan memulai perbincangannya dengan Bagas.

“ Bagas, “ panggil Salma pelan, dan sedikit ragu. “ Ya ?” jawab Bagas dengan matanya yang berbinar-binar.

“ lo udah baca kan surat yang gue kasih ke lo kemaren ? “ tiba-tiba saja sudut bibir Bagas mengangat. “ Udah kok Sal, gue sekarang juga mau ngomong sesuatu ke lo.”

Oh, maigat. Kira-kira Bagas mau ngomong apa ya ? gue gak sabar Gas, gue pengen tau perasaan lo ke gue, dan gue yakin lo punya perasaan  yang sama kaya gue. “ pikir Salma dalam hati.

“ lo ngomong duluan aja Gas, “ pinta Salma kepada Bagas. “ nggak Sal, lo duluan aja.  Katanya lo juga mau njelasin sesuatu lagi ke gue “

“ ya udah, jadi gini. First gue minta maaf sama lo, karena kemarin gue udah lancang ngutarain perasaan gue ke lo secepat ini. Dan asal lo tau, Jujur gue udah suka sama lo semenjak kita SMP. Lo inget kan waktu itu kita pernah ketemu di tempat les. “

Bagas kaget mendengar hal itu, benar sejujurnya Bagas tau kalau Salma pernah bertemu dengannya.

Second, gue kaget banget ketika gue ketemu lo lagi disekolah ini, dan kebetulan juga kita ikut organisasi yang sama. Semenjak saat itu gue yakin tentang perasaan gue ke lo. Sayang, peraturan OSIS saat itu membuat gue sedikit tertekan. Nah, berhubung sekarang gue udah nggak lanjut jadi OSIS, makannya gue baru berani ngutarain perasaan gue sekarang. Ya mungkin lo kaget, dan jadi giman gitu ke gue, sekarang semuanya terserah lo Gas, gue akan nrima apapun keputusan lo. Yang penting sekarang gue udah lega bisa jujur ke lo. “

Salma sudah mengatakan semua yang ingin ia katakan pada Bagas, dan sekarang saatnya buat Bagas menjawabnya. Hati Salma mau apa yang dia mau. Dan sekarang semuanya sudah terjadi.

“gini Sal.. Mm, gimana ya mau ngomong” Bagas tampak gagap entah mengapa raut wajahnya lebih redup. Untuk menghibur diri dengan semua keputusan Bagas nanti, Salma menengadah melihat wajah Bagas sedalam mungkin. “ Udah, lo ngomong aja Gas, seharusnya gue lagi yang gugup bukan lo. Santai aja gue udah berusaha bersikap sewajarnya ke lo. “

”Jujur, sebenernya gue salut sama lo. Lo adalah satu-satunya cewek yang pernah gue kenal, dan berani mengungkapkan perasaannya duluan pada seorang cowok. “ Salma tersenyum kecut mendengar kalimat Bagas.

“ O iya, sebenernya gue udah tau kok kalau lo suka sama gue dari dulu, tapi itu Cuma menurut gue. Dan ternyata semuanya bener. “ Kalimat Bagas saat itu membuat Salma hanya bisa membisu dan merasa malu.

“ gini Sal, menurut gue lebih baik kalau kita temenan biasa aja. Kita harus fokus sekolah dulu. “

[ derrrr ]

Namun kau masih membisu diam seribu bahasa
Dan dalam hati kecilku bicara
Baru kusadari cintaku bertepuk sebelah tangan
Kau buat remuk sluruh hatiku

                            -Dewa, Pupus-


Hati Salma remuk berkeping-keping, lidahnya kelu, wajahnya sangat kaku seperti dialiri ribuan watt listrik. tapi, didepan Bagas, Salma masih tersenyum menahan air keluar dari matanya walaupun tetesan-tetesan itu sudah mengantri ingin keluar. Tanpa Bagas ketahui hati Salma meraung-raung dan menangis.

“ oh, gu-gue nggak papa kok. Lagian gue juga nggak berhak buat maksa lo mau nrima gue. Jadi, setelah hal ini lo masih nganggep gue temen biasa kan Gas ? lo nggak bakalan cuek kan ke gue walaupun kita tau perasaan masing masing ?” 

Itulah kelebihan seorang wanita, hati wanita adalah lautan rahasia yang paling dalam yang kuat, sangat kuat

Bagas tersenyum dan mengacungkan jempolnya didepan muka Bagas. Tepat saat itu juga Bis yang akan mengantar mereka datang dan suara klaksonnya memecahkan keheningan yang sempat terjadi diantara Bagas dan Salma. Bagas segera menggendong tas punggungnya, tangannya memegang erat tali tas itu.

“ gue naik duluan ya Sal, lo juga cepetan naik “ tutup Bagas dengan nada melemah. Salma hanya mengangguk pelan tanpa melihat wajah Bagas.

Setelah ditengoknya dan terlihat Bagas sudah aman menaiki Bis, Salma segera mengeluarkan tissue yang ada dibagian samping tasnya. Dengan sigap Salma menutupi mata dan mukanya, mengeluarkan semua peluh yang sudah mengatri keluar dari matanya. Sesekali Salma berdecak, ia menggelengkan kepalanya dan nafasnya tersendat-sendat.

Dan tanpa Salma sadari saat ini Bagas melihat semuanya dari dalam bis,  matanya tak habis memandang Salma menangis, Bagas menunduk dan berdesah pelan

“ maafin gue Salma. “

jangan lupa vote & comment.
Kalau baca putar lagunya yg disaranin ya, biar bapernya ngena, hehe
Terimakasih..

Find You.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang